Saturday, October 27, 2012

APA YANG PERLU DIBENCI DAN DISALAHKAN DARI POLITIK DAN PARTAI POLITIK

oleh Irfan
[Alumni sejarah angkatan 1998]


Irfan-sejarah-Unanc-pict
“Partai politik perlu disela­matkan karena di ten gah-tengah masyarakat kita sekarang muncul gejala yang cenderung men­deli­gitimasi partai politik. Kecen­derungan ini tentu ada sebab­nya. Yang paling utama karena di mata publik, partai politik hanya berisi sekumpulan oknum yang ambisius, gi­la jabatan, dan korup. Jika ada sederetan nama koruptor kakap, pasti di antara mereka ada yang berasal dari partai politik. Kalau pun ada pebisnis, atau birokrat yang tersangkut korupsi skala besar, pada umumnya pasti ada kaitan (karena bekerjasama/kongkalikong) dengan aktivis partai politik.” 

Pernyataan tersebut adalah bagian dari tulisan Jeffrie Geovanie (Sekretaris Majelis Nasional Partai NasDem) yang dimuat di  situs Online Harian Haluan tanggal 18 Oktober 2012. 

Dari apa yang beliau sampaikan dan realita dilapangan yang penulis temukan, hal itu adalah suatu kondisi yang nyata ditengah – tengah masyarakat kita saat ini, bahkan bukan hanya sekedar delegimitasi partai politik saja namun sudah sampai pada anti dan benci kepada politik dan partai politik. Masyarakat saat sekarang kalau mendengar kata politik dan partai politik yang terbayang oleh mereka adalah cara – cara yang kotor, kejam, keji, intrik, dan kegiatan yang penuh dengan tipu muslihat serta kebohongan. 

Pandangan masyarakat tersebut tidak bisa pula kita katakan salah, karena memang itulah kondisi nyata dari perpolitikan bangsa kita sekarang. Setiap hari kita bisa melihat dan membaca dari media elektronik dan cetak tentang prilaku “oknum” dari politisi dan partai politik yang telah mencampakan amanah konstituennya karena banyak politisi terlibat korupsi. Rakyat diabaikan bahkan dikhianati dengan berbagai kebijakan anti-rakyat.

Jadi tidak mengherankan kalau masyarakat saat sekarang banyak yang antipati pada politisi dan partai politik, termasuk penulis sendiri dulunya. Namun pandangan tersebut berangsur – angsur berubah setelah penulis melihat profil dan sosok seorang Basuki Tjahaya Purnama atau yang lebih akrab dipanggil dengan (A Hok ) di Youtube. 

Dari apa yang penulis lihat dan dengar , penulis sampai pada suatu kesimpulan bahwa politik dan partai politik itu tidaklah negatif, kotor, keji dan kejam sepanjang dilakukan dan dilaksanakan oleh pribadi – pribadi yang benar – benar mau berjuang memperoleh kekuasan secara kontitusional dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat banyak, bukan kesejahteraan pribadi, keluarga atau golongan tertentu saja. Dan itulah tujuan yang paling hakiki dari politik dan partai politik.

Lalu pertanyaan yang muncul dibenak kita adalah, kalau niat dan tujuan politik serta partai politik itu adalah mulia, kenapa masyarakat begitu antipati terhadap politik bahkan cenderung mendeligitimasi partai politik. Jawabannya sederhana penulis pikir, karena politik telah digunakan tidak sesuai dengan hakikatnya dan partai parpol saat sekarang banyak diisi oleh pribadi – pribadi yang berjuang bukan untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat banyak, namun berjuang untuk kesejahteraan pribadi,keluarga,dan golongannya saja.

Apakah kondisi dan pemahaman masyarakat yang antipati terhadap politik dan cenderung mendeligitimasi Partai Politik terus kita biarkan, jawabannya tentu tidak kalau kita ingin melihat adanya perubahan kearah yang lebih baik terutama mengenai kesejahteraan dalam masyarakat dan bangsa kita. 

Perubahan tersebut tentunya hanya akan dapat diwujudkan kalau kita mau ikut dan turut serta dalam kancah perpolitikan karena  pesan dari seorang yang risau terhadap kondisi politik sekarang , "Ingat, "the only thing necessary for evil to triumph is for good men to do nothing". Hal yang dibutuhkan untuk merebaknya kejahatan, adalah orang baik yang tidak berbuat apa-apa. ( Prabowo Subianto. Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra). Maksud dari pesan itu jelas bahwa untuk membendung praktik keji dan kotor politik dan partai politik, hanya dapat dilakukan kalau semakin banyak individu-individu baik yang mau turut serta dalam politik dan partai politik

Untuk mencapai kondisi tersebut, tentu hal pertama yang harus dilakukan adalah merubah persepsi kita terhadap politik dan partai politik, politik dan partai politik bukanlah sesuatu yang perlu dibenci dan disalahkan. Yang perlu dibenci dan disalahkan adalah praktek – praktek kotor dan keji dalam memperoleh kekuasan yang tidak bertujuan untuk mensejahterakan rakyat banyak, kemudian perlu juga diingat bahwa didalam agama kita islam tidak ada pelarangan untuk terjun dalam dunia politik dan partai politik bahkan Hasan Al-Banna (Pendiri danTokoh Partai Ikhwanul Muslimin,Mesir ), dengan gamblang mengaitkan antara aqidah dan aktivitas politik. Ia berkata, “ Sesungguhnya seorang muslim belum sempurna keislamannya kecuali jika ia menjadi seorang politikus, mempunyai pandangan jauh kedepan dan memberikan perhatian penuh kepada persoalan bangsanya. Keislaman seseorang menuntutnya untuk memberikan perhatian kepada persoalan-persoalan bangsanya.

Kita beruntung sebenarnya hidup dalam negara demokrasi seperti saat sekarang, dimana Negara menjamin kemerdekan dan kebebasan rakyatnya  dalam mendirikan dan ikut serta dalam partai politik manapun yang dianggap akan mampu memperjuangkan Kesejahteraan bagi rakyat banyak. Jadi kata kuncinya penulis pikir adalah, politik dan partai politik pada hakikatnya adalah mulia, dia ( politik dan partai politik ) berubah menjadi sesuatu yang kotor, jahat, dan keji apabila digunakan oleh orang – orang yang ingin memperoleh kekuasan yang hanya bertujuan untuk memperoleh kesejahteraan bagi pribadi, keluarga dan golongan saja, dan untuk itu mereka mencampakan bahkan mengkhianti kepercayaan yang telah diberikan rakyat kepada mereka.

Terakhir penulis ingin mengajak kepada kita semua, agar kita jangan terjebak pada sikap yang terlalu cepat curiga dalam melihat sesuatu persoalan. Tanpa melihat dan mempelajari persoalan itu secara rasional dan benar

Wassalam
Curahan hati di pagi hari/27.10.2012.

0 comments :

Post a Comment

Terima kasih atas komentar Anda...