tag:blogger.com,1999:blog-90323430721851519802024-02-18T19:09:10.059-08:00Ruang SilaturahmiA space to connect between history department of Faculty of Cultural sciences of Andalas University and its alumnus. jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.comBlogger27125tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-66917385247978878012012-10-27T00:50:00.000-07:002012-10-27T00:50:24.319-07:00APA YANG PERLU DIBENCI DAN DISALAHKAN DARI POLITIK DAN PARTAI POLITIKoleh Irfan<br />
<b><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/10/apa-yang-perlu-dibenci-dan-disalahkan.html">[Alumni sejarah angkatan 1998]</a></b><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI8ofym6DQl98JOdWGf7GT1n63unDiouSIVHS9vM6w0eEJlcRiHiITPp7YsMLCIbKGetuoHH_fUnwiTEiaRrUg5P4cOmBgS0UX9S1VuwwD21kLBsereDv2PgxhEmEKappglUs6wt_moKqI/s1600/Picture1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Irfan-sejarah-Unanc-pict" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI8ofym6DQl98JOdWGf7GT1n63unDiouSIVHS9vM6w0eEJlcRiHiITPp7YsMLCIbKGetuoHH_fUnwiTEiaRrUg5P4cOmBgS0UX9S1VuwwD21kLBsereDv2PgxhEmEKappglUs6wt_moKqI/s200/Picture1.jpg" title="Irfan" width="176" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
“Partai politik perlu diselamatkan karena di ten gah-tengah masyarakat kita sekarang muncul gejala yang cenderung mendeligitimasi partai politik. Kecenderungan ini tentu ada sebabnya. Yang paling utama karena di mata publik, partai politik hanya berisi sekumpulan oknum yang ambisius, gila jabatan, dan korup. Jika ada sederetan nama koruptor kakap, pasti di antara mereka ada yang berasal dari <i>partai politik</i>. Kalau pun ada pebisnis, atau birokrat yang tersangkut korupsi skala besar, pada umumnya pasti ada kaitan (karena bekerjasama/kongkalikong) dengan aktivis partai politik.” </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pernyataan tersebut adalah bagian dari tulisan Jeffrie Geovanie (<u>Sekretaris Majelis Nasional Partai NasDem</u>) yang dimuat di situs Online Harian Haluan tanggal 18 Oktober 2012. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari apa yang beliau sampaikan dan realita dilapangan yang penulis temukan, hal itu adalah suatu kondisi yang nyata ditengah – tengah masyarakat kita saat ini, bahkan bukan hanya sekedar delegimitasi partai politik saja namun sudah sampai pada anti dan benci kepada politik dan <b>partai politik</b>. Masyarakat saat sekarang kalau mendengar kata politik dan partai politik yang terbayang oleh mereka adalah cara – cara yang kotor, kejam, keji, intrik, dan kegiatan yang penuh dengan tipu muslihat serta kebohongan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pandangan masyarakat tersebut tidak bisa pula kita katakan salah, karena memang itulah kondisi nyata dari <i>perpolitikan bangsa</i> kita sekarang. Setiap hari kita bisa melihat dan membaca dari media elektronik dan cetak tentang prilaku “oknum” dari politisi dan partai politik yang telah mencampakan amanah konstituennya karena banyak politisi terlibat korupsi. Rakyat diabaikan bahkan dikhianati dengan berbagai kebijakan anti-rakyat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi tidak mengherankan kalau masyarakat saat sekarang banyak yang antipati pada politisi dan <u>partai politik</u>, termasuk penulis sendiri dulunya. Namun pandangan tersebut berangsur – angsur berubah setelah penulis melihat profil dan sosok seorang Basuki Tjahaya Purnama atau yang lebih akrab dipanggil dengan (A Hok ) di Youtube. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari apa yang penulis lihat dan dengar , penulis sampai pada suatu kesimpulan bahwa politik dan <b><i><u>partai politik itu tidaklah negatif, kotor, keji dan kejam</u></i></b> sepanjang dilakukan dan dilaksanakan oleh pribadi – pribadi yang benar – benar mau berjuang memperoleh kekuasan secara kontitusional dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat banyak, bukan kesejahteraan pribadi, keluarga atau golongan tertentu saja. Dan itulah tujuan yang paling hakiki dari politik dan partai politik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu pertanyaan yang muncul dibenak kita adalah, kalau niat dan t<i>ujuan politik serta partai politik</i> itu adalah mulia, kenapa masyarakat begitu antipati terhadap politik bahkan cenderung mendeligitimasi partai politik. Jawabannya sederhana penulis pikir, karena politik telah digunakan tidak sesuai dengan hakikatnya dan partai parpol saat sekarang banyak diisi oleh pribadi – pribadi yang berjuang bukan untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat banyak, namun berjuang untuk kesejahteraan pribadi,keluarga,dan golongannya saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah kondisi dan pemahaman masyarakat yang antipati terhadap politik dan cenderung mendeligitimasi <u>Partai Politik</u> terus kita biarkan, jawabannya tentu tidak kalau kita ingin melihat adanya perubahan kearah yang lebih baik terutama mengenai kesejahteraan dalam masyarakat dan bangsa kita. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perubahan tersebut tentunya hanya akan dapat diwujudkan kalau kita mau ikut dan turut serta dalam kancah perpolitikan karena pesan dari seorang yang risau terhadap kondisi politik sekarang , "Ingat, "t<b><i><u><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/">he only thing necessary for evil to triumph is for good men to do nothing</a></u></i></b>". Hal yang dibutuhkan untuk merebaknya kejahatan, adalah orang baik yang tidak berbuat apa-apa. ( Prabowo Subianto. Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra). Maksud dari pesan itu jelas bahwa untuk membendung praktik keji dan kotor politik dan partai politik, hanya dapat dilakukan kalau semakin banyak individu-individu baik yang mau turut serta dalam politik dan <i>partai politik</i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mencapai kondisi tersebut, tentu hal pertama yang harus dilakukan adalah merubah persepsi kita terhadap politik dan partai politik, politik dan <u>partai politik</u> bukanlah sesuatu yang perlu dibenci dan disalahkan. Yang perlu dibenci dan disalahkan adalah praktek – praktek kotor dan keji dalam memperoleh kekuasan yang tidak bertujuan untuk mensejahterakan rakyat banyak, kemudian perlu juga diingat bahwa didalam agama kita islam tidak ada pelarangan untuk terjun dalam dunia politik dan partai politik bahkan Hasan Al-Banna (Pendiri danTokoh Partai Ikhwanul Muslimin,Mesir ), dengan gamblang mengaitkan antara aqidah dan aktivitas politik. Ia berkata, “ Sesungguhnya seorang muslim belum sempurna keislamannya kecuali jika ia menjadi seorang politikus, mempunyai pandangan jauh kedepan dan memberikan perhatian penuh kepada persoalan bangsanya. Keislaman seseorang menuntutnya untuk memberikan perhatian kepada persoalan-persoalan bangsanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita beruntung sebenarnya hidup dalam negara demokrasi seperti saat sekarang, dimana Negara menjamin kemerdekan dan kebebasan rakyatnya dalam mendirikan dan ikut serta dalam partai politik manapun yang dianggap akan mampu memperjuangkan Kesejahteraan bagi rakyat banyak. Jadi kata kuncinya penulis pikir adalah, politik dan partai politik pada hakikatnya adalah mulia, dia ( politik dan <u><b><i><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/">partai politik</a></i></b></u> ) berubah menjadi sesuatu yang kotor, jahat, dan keji apabila digunakan oleh orang – orang yang ingin memperoleh kekuasan yang hanya bertujuan untuk memperoleh kesejahteraan bagi pribadi, keluarga dan golongan saja, dan untuk itu mereka mencampakan bahkan mengkhianti kepercayaan yang telah diberikan rakyat kepada mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terakhir penulis ingin mengajak kepada kita semua, agar kita jangan terjebak pada sikap yang terlalu cepat curiga dalam melihat sesuatu persoalan. Tanpa melihat dan mempelajari persoalan itu secara rasional dan benar</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wassalam</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Curahan hati di pagi hari/27.10.2012.</span></i></div>
jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-69250604012819781392012-10-23T00:54:00.000-07:002012-10-23T00:54:05.358-07:00Degradasi Ideologi Mahasiswa <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpSC7pLC-xvcOmi3b0p4i9RfHKFbPVCC5lbTtv-53q3AWGld0cIX1BuStdUSpiiYPlsK8j1fmiDh9ZXDkj26_GUv0c4h98HPCuEFb9pbMfnifdFx5GTQDyQnPLfPOGKFFW1naJm2jo5gDi/s1600/FIB.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Degradasi-ideologi-mahasiswa" border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpSC7pLC-xvcOmi3b0p4i9RfHKFbPVCC5lbTtv-53q3AWGld0cIX1BuStdUSpiiYPlsK8j1fmiDh9ZXDkj26_GUv0c4h98HPCuEFb9pbMfnifdFx5GTQDyQnPLfPOGKFFW1naJm2jo5gDi/s200/FIB.jpg" title="Kopi Sakarek" width="200" /></a></div>
<span style="text-align: justify;">Jangan membandingkan generasi mahasiswa '98 dengan kini. Setiap generasi memiliki strategi dan taktif perjuangan idealisme mereka, demikian salah satu kesimpulan dalam Forum "</span><b style="text-align: justify;"><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/10/degradasi-ideologi-mahasiswa.html">Kopi sakarek: Degradasi Ideologi Mahasiswa</a></b><span style="text-align: justify;">" (22/10) lalu.</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Forum yang diusung mahasiswa yang selalu gelisah dan peduli, serta mangkal di Kafe Uniang Kameks ini mendatangkan dua pembicara; Hari Efendi Iskandar (dosen dan mantan aktivis '98), dan S Metron (pengamat pergerakan mahasiswa).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak pagi telah terlihat antusias peserta menghadirinya. Jarang-jarang diskusi seperti ini diadakan. Sekitar 50 orang mahasiswa tampak berjejel memenuhi kafe Kameks menghadiri topik <i>Degradasi Ideologi Mahasiswa</i> kali ini. Diskusi memang tak dimaksudkan di ruang seminar FIB, persoalan perizinan yang terlalu belibet menjadi salah satu alasan, selain ni forum dari dan untuk mahasiswa. Tampak duduk bersama audiens Dr. Anatona, Wakil Dekan (wadek) III FIB.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQS1bMsxJfvTqEhirRrWTJHwX7EeH0Vt83RMOM_m36vbXmm8gT8-7pI6IGk-wyrLBFAqHLJ-IGaA9cXOSDJLTVeeCaVJeiiDgOKzsKtExVioqS7i7nXwjRpcB8M1sbgiuQmCZzyQtDFjae/s1600/fib+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="degradasi-ideologi-mahasiswa-1" border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQS1bMsxJfvTqEhirRrWTJHwX7EeH0Vt83RMOM_m36vbXmm8gT8-7pI6IGk-wyrLBFAqHLJ-IGaA9cXOSDJLTVeeCaVJeiiDgOKzsKtExVioqS7i7nXwjRpcB8M1sbgiuQmCZzyQtDFjae/s200/fib+2.jpg" title="hari efendi" width="200" /></a>Kondisi mahasiswa, khusus Unand, kini dapat dikatakan tak lagi memiliki ruh idealisme. Telah terjadi <u>degradasi idealisme di kalangan mahasiswa pasca Reformasi</u>. Kuatnya tekanan dari pihak pimpinan merupakan salah satu alasan "kediaman" mahasiswa untuk menyatakan apa yang mereka rasakan sebagai tekanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kalau setiap melakukan sesuatu selalu takut, maka jadilah mahasiswa yang indenpenden", jelas Hari Efendi. Indenpenden itu terkait dengan kemandirian dana atau berpikir. Dengan kemandirian itulah segala kebebasan berekspresi mahasiswa dapat berjalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Atau keluar, beraktifitaslah keluar!" demikian sebut S Metron mendukung penjelasan Hari. Menurut dia, apakah mahasiswa mesti berharap didanai setiap kegiatannya yang dengan itu mesti berambut pendek, tidak boleh merokok, dan tidak boleh demonstrasi. Masih banyak sumber-sumber lain, dan bagian dari pilihan menjadi seorang aktivis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam sesi tanya jawab, mahasiswa menggunakan dengan baik menyatakan unek-unek mereka karena adanya wadek III FIB. Terungkap berbagai keresahan mereka terkait hak-hak dan kewajiban yang telah dijalankan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diantara keresahan itu terjabar soal beasiswa. Mahasiswa merasakan tidak adil ketika mereka mengajukan beasiswa diberati dengan syarat yang dianggap tak masuk akal; berambut pendek, tidak merokok, tidak boleh demonstrasi, tidak boleh pakai sendal ke kampus. Bila ada mahasiswa yang telah menerima beasiswa dan ketahuan merokok atau demonstrasi maka otomatis beasiswanya dicabut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diskusi yang berjalan sampai pukul 13.30 terus berjalan dengan panas. Mahasiswa dengan tegas menyatakan kekesalannya atas segala peraturan pimpinan, mulai dari fakultas sampai ke universitas. </div>
<div style="text-align: justify;">
"Kami pimpinan yang di fakultas hanyalah menjalankan amanah yang diberikan pihak rektorat," demikian penjelasan Wadek III.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Forum Kopi Sakarek ini diharapkan diadakan sekali sebulan. Dalam diskusi perdana ini terdapat himbauan untuk melakukan aksi pada tanggal 29 Oktober nanti di lapangan auditorium Unand. "<b><i><u><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/">Peringatan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober nanti merupakan momen menunjukan memang tak ada degradasi idealisme mahasiswa Unand</a></u></i></b>", kata Ajo Hari, "jadi silahkan datang," lanjutnya. <span style="font-size: x-small;">[Bila suka dengan berita ini silahkan klik salah satu iklan di halaman depan. Gratis dan sangat membantu update blog/red]</span></div>
jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-10822966651059065082012-10-19T02:11:00.000-07:002012-10-23T01:05:25.501-07:00Yuk bikin festival film dokumenter<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Yuk kita bikin festival film pendek. Dananya cukup besar.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrsXN431CEWyoRvEPEyP0rQpARAUBv-Bs0ZSYAL61ji1oZDXIiRt-b0EzlPFNm5IRDLAkKetU0pQHwPqR1GK2VnM7szZmv_i0jl5D9sZIbtzYosMfYniouelpQ9HR46VgtmDikEhSaQF3X/s1600/photo+1.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Film-Dokumenter-jurusandanalumni-blogspot" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrsXN431CEWyoRvEPEyP0rQpARAUBv-Bs0ZSYAL61ji1oZDXIiRt-b0EzlPFNm5IRDLAkKetU0pQHwPqR1GK2VnM7szZmv_i0jl5D9sZIbtzYosMfYniouelpQ9HR46VgtmDikEhSaQF3X/s320/photo+1.PNG" title="Apresiasi Film Dokuementer" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7dZ3o-2xJEfrcZGmJCi6qyo-AJeaVx27wguuF8bzc6barEFSKvdxgNaKLpCWopPVTYqyqSnHn-jhxS-ZRCFc9twEyHDkG-fUdoE3O98Ccd1sgPPGa6eFJn1ATUrlecfzUpLMofwCi5yBQ/s1600/photo+2.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="film-pendek-jurusandanalumni-blogspot" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7dZ3o-2xJEfrcZGmJCi6qyo-AJeaVx27wguuF8bzc6barEFSKvdxgNaKLpCWopPVTYqyqSnHn-jhxS-ZRCFc9twEyHDkG-fUdoE3O98Ccd1sgPPGa6eFJn1ATUrlecfzUpLMofwCi5yBQ/s320/photo+2.PNG" title="apresiasi film pendek" width="320" /></a></div>
<br />jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-58870961020609346382012-10-16T22:40:00.000-07:002012-10-16T22:53:17.652-07:00Futsal Uniang Kamek's Cup: Sebuah Tantangan Hegemoni<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHN7cm7wkMJ2ysMXGChm7FiuTkA8V9y3-9ZDNF4uMbF2rvAIDvf8RyLnHcL1QpVpUIv7vh-Wt5fw1THS9GYbh9pso3NAdHeVX8QB4Zx18eAox1NTG_m4S2r2fYbaS7SPcxMTHq8CoFzj-B/s1600/SAM_0952.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="futsal-fib-jurusandanalumni-blogspot-dot-com" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHN7cm7wkMJ2ysMXGChm7FiuTkA8V9y3-9ZDNF4uMbF2rvAIDvf8RyLnHcL1QpVpUIv7vh-Wt5fw1THS9GYbh9pso3NAdHeVX8QB4Zx18eAox1NTG_m4S2r2fYbaS7SPcxMTHq8CoFzj-B/s320/SAM_0952.JPG" title="Tantangan Hegemoni" width="320" /></a></div>
Iven Futsal Uniang Kamek's Cup telah memasuki masa final. Final akan diadakan pada Rabu ini (17/10) di lapangan futsal FIB. Berhadapan tim Uniang Kamek FC vs Sapu Jagat.<br />
<br />
Menurut berita dan informasi dari salah seorang peserta, "Futsal ini merupakan bagian dari perlawanan terhadap Dekanat FIB, terutama Wakil Dekan III". Sebagai bagian dari perlawanan, mereka menggunakan nama kafe kameks yang dianggap dapat dijadikan sebagai simbol perlawanan dari hegemoni pimpinan fakultas yang dirasa makin mencekik.<br />
<br />
"Kami larang Pak Anatona menghadiri acara ini, ha..ha..ha...", demikian sebut salah seorang peserta tanpa mau disebut namanya (red).jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-63665794605437447352012-10-15T06:44:00.002-07:002012-10-15T06:44:20.537-07:00Pelayanan Prima untuk Mahasiswa Sejarah Unand<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><ul>
<li><span style="font-size: 12pt;">Minat dan bakat (ekstra kurikuler)</span></li>
</ul>
</span><div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Di Universitas Andalas, mulai mahasiswa angkatan 2007 diterapkan
program <i>Student Activities Performances System</i> (SAPS), sebuah program untuk menilai aktifitas ekstrakurikoler. Dalam
program ini mahasiswa telah diwajibkan untuk mengumpulkan sekurang-kurangnya
50 <i>point</i> kegiatan ekstra kurikuler, jika akan mengikuti ujian
Skripsi. Kegiatan-kegiatan itu dapat
dilakukan dilingkungan kampus atau di luar kampus.</span></div>
<div>
<ul>
<li><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 12pt;">Pembinaan <i>soft
skills</i></span></span></li>
</ul>
<div align="left" class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Pembinaan s<i>oft skill</i> di Prodi Ilmu Sejarah
dilaksanakan secara terencana dan terstruktur melalui:<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; text-indent: -22.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Laboratorium Sejarah. Melalui laboratorium mahasiswa
diberi kesempatan untuk pengembangan <i>soft
skill</i> mereka dengan cara mengadakan berbagai macam kegiatan antara lain:<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 50.1pt; text-indent: -31.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Group belajar bahasa Belanda, antara lain dengan mendatangkan penutur asli
(<i>native speaker</i>) yaitu Robert Oost.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Group Bahasa Inggris<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; text-indent: 1.55pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Pelatihan Pembuatan film</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: FI;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">pembuatan peta sejarah</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: FI;">, dan lain-lain</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; text-indent: -22.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: SV;">Bimbingan Penulisan
Kreatif Tingkat Prodi. Bimbingan dilakukan oleh dosen muda Prodi Ilmu Sejarah
yang aktif menulis yaitu Yudhi Andhoni, SS. Proses bimbingan dilakukan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">secara intensif </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: SV;">kepada para mahasiswa. Materi
bimbingan difokuskan mengenai cara atau teknik </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">pembuatan </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: SV;">tulisan/artikel </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">ilmiah</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: SV;"> untuk diterbitkan di media massa seperti surat kabar,
tabloid, jurnal, dan sebagainya, baik yang berskala lokal maupun nasional. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Bimbingan Penulisan Kreatif Tingkat Fakultas. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Fakultas
Sastra juga telah </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">memiliki Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) dengan nama </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">ada </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Bengkel Penulisan Kreatif. Melalui UKM ini, mahasiswa
sejarah bersama-sama dengan mahasiswa prodi yang lain yang ada di Fakulta
Sastra dapat mempelajari dan mempraktekkan cara-cara penulisan artikel ilmiah.
Pada UKM tingkat fakultas ini mereka dibimbing oleh para dosen dengan latar
belakang Ilmu Sastra dan Linguistik.</span></div>
<div>
<ul>
<li><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 12pt;">Beasiswa</span></span></li>
</ul>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Universitas Andalas memberi peluang yang besar bagi
mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa, baik bagi mahasiswa yang memiliki prestasi
akademik maupun mahasiswa yang lemah secara ekonomi. Selain itu, beasiswa juga
diperuntukkan bagi aktivis kampus. Beasiswa
yang diberikan tidak kurang dari 23 jenis yang berasal dari berbagai sumber
baik pemerintah maupun swasta. Beberapa jenis beasiswa tersebut seperti BBM
(Bantuan Belajar Mahasiswa). Beasiswa ini diperuntukkan bagi mahasiswa dengan
latar belakang ekonomi keluarga mereka kurang mampu tetapi memiliki prestasi yang
baik. Kemudan beasiswa PPA (Peningkatan
Prestasi Akademik). Beasiswa ini diberikan kepada para mahasiswa yang memiliki
prestasi akademik yang menonjol tanpa melihat latar belakang ekonomi keluarga
mereka. Jenis-jenis beasiswa lainnya berasal dari perbankan, PT Semen Padang,
Sinar Mas, Baziz, I-Mhere dan sebagainya. Mulai tahun 2010 beasiswa Bidik Misi
diberikan pula kepada mahasiwa baru. Selama 3 tahun belakangan terhitung sejak
2008 hingga 2010, jenis dan jumlah penerima beasiswa yang didapatkan mahasiswa
Prodi Ilmu Sejarah berfluktuatif. Pada tahun 2008 terdapat sebanyak 123
mahasiswa Prodi Ilmu Sejarah yang menerima beasiswa yang berasal dari sebelas
jenis beasiswa. Tahun 2009 jumlahnya meningkat menjadi 152 mahasiswa dari lima
belas jenis beasiswa. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Terakhir
tahun 2010 berjumlah 91 mahasiswa dari dua belas jenis beasiswa.</span></div>
<div>
<ul>
<li><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br /></span></li>
</ul>
</div>
jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-5870634819692780642012-10-08T07:14:00.004-07:002012-10-08T07:17:07.575-07:00Pedoman kegiatan Pamong Budaya BelimbingBAB I PENDAHULUAN<br />
<br />
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Latar Belakang<br />
Kebudayaan pada hakikatnya adalah perwujudan kemampuan manusia dan/atau kelompok manusia yang diperoleh melalui proses belajar dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya masing-masing. Kemampuan itu diwujudkan dalam bentuk (1) ide, gagasan, norma, nilai; (2) pola tingkah laku manusia; (3) dan juga dalam bentuk benda. Ketiga unsur itu saling mempengaruhi satu sama lain dan dikembangkan terus menerus oleh satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu wujud kemampuan manusia itu dibedakan atas karya budaya berbentuk benda (tangible) ataupun dalam bentuk tak benda (intangible).<br />
<br />
<b><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/10/pedoman-kegiatan-pamong-budaya-belimbing.html">Indonesia adalah sebuah bangsa yang memiliki aneka ragam budaya. Indonesia dikenal sebagai bangsa multietnik (menurut Prof. Dr. Yunus Melalatoa jumlahnya sekitar 500 suku bangsa)</a></b>, memiliki anekaragam budaya (multikultur) dan mendapat pengaruh dari berbagai bangsa dan agama (multimental) dari bangsa-bangsa: India, Cina, Arab, Eropa, dll, serta dari agama-agaman: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Chu. Dalam keanekaragaman itu Indonesia juga dikenal sebagai bangsa pluralis.<br />
<br />
Kebudayaan sebagai sebagai perwujudan keseluruhan gagasan, perilaku, dan benda, dijadikan acuan dalam menata kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernbegara. Kebudayaan juga memiliki peran amat penting dalam pembentukan jati diri (identitas) bangsa. Kebudayaan menjadi modal dan dasar untuk membangunan karakter suatu masyarakat atau bangsa, melalui proses pendidikan dalam arti luas, yaitu melalui pendidikan dalam keluarga, formal, masyarakat dan melalui media massa. Kebudayaan juga menjadi sumber untuk menumbuhkan kebanggaan nasional dan cinta tanah air. Oleh karena itu setiap manusia dan atau kelompok manusia akan memuliakan, memertahankan, memelihara dan mengembangkan kebudayaannya masing-masing.<br />
<br />
Berkaitan dengan peran kebudayaan dalam pembangunan manusia Indonesia, tantangan yang dihadapi sebagai bangsa pluralis lebih berat dibandingkan dengan bangsa yang lain yang hanya terdiri atas beberapa suku bangsa. Kehidupan masyarakat Indonesia memerlukan tata hubungan yang didasari oleh rasa solidaritas dan toleransi sehingga tercipta kehidupan yang harmonis dan bersatu. Keanekaragaman yang dibingkai dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” dalam dinamika interaktif antara kebudayaan nasional dan kebudayaan suku bangsa, antara kebudayaan daerah yang satu dengan yang lain, serta antara kebudayaan nasional dan daerah dengan kebudayaan internasional belum sepenuhnya mewujudkan suatu hubungan dalam keberagaman yang solid.<br />
<br />
Ke depan, tantangan itu akan semakin kompleks, perubahan dan perkembangan dalam berbagai bidang berlangsung amat cepat dan mendasar, berimplikasi pada menurunnya kelestarian kebudayaan, kebanggaan, serta melemahkan kesatuan dan persatuan bangsa. Perubahan sistem pemerintahan dari sentralistik ke desentarlistik dan penerapan demokrasi secara lebih luas, mempunyai pengaruh besar terhadap konsep, kebijakan dan strategi pelestarian kebudayaan bangsa.<br />
<br />
Sesuai amanat Pasal 32 UUD 1945 Pemerintah/Negara berkewajiban memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Amanat itu selanjutnya dijabarkan ke dalam garis-garis kebijakan seperti tercantum di dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Di dalam RPJM disebutkan bahwa arah kebijakan Pemerintah dalam pembangunan nasional di bidang kebudayaan bangsa adalah melestarikan kebudayaan bangsa dalam arti melakukan upaya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan, menuju ke arah pemajuan peradaban serta persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.<br />
<br />
Dalam melaksanakan kebijakan itu selain tugas dan tanggung jawab itu diletakkan pada pundak pemerintah pusat, pemerintah daerah juga mempunyai kewajiban untuk melestarikan nilai budaya yang berkembang di daerah masing-masing. Sesuai UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah para Kepala daerah dan wakil kepala daerah mempunyai tugas dan kewajiban membina, mengembangkan, melindungi dan memanfaatkan nilai budaya untuk memperkukuh jati diri, kebanggaan nasional serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.<br />
<br />
Untuk melaksanakan kebijakan itu selain diperlukan sumber dana, sarana dan prasarana, juga diperlukan sumber daya manusia (sdm) budaya yang cukup, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Dengan adanya kebijakan nasional pembatasan penerimaan pegawai baru (zero growth) mengakibatkan jumlah tenaga kebudayaan di pemerinatahan dewasa ini semakin berkurang karena pensiun sementara penerimaan tenaga baru sangat terbatas. Berbagai unit kerja di pusat maupun di daerah tengah menghadapi masalah kurangnya tenaga kebudayaan. Apabila tidak segera dilakukan upaya untuk memecahkan masalah tersebut dikhawatirkan jalannya organisasi akan terganggu. <br />
<br />
Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah kurangnya jumlah tenaga kebudayaan adalah melalui perekrutan tenaga sarjana kebudayaan yang belum berstatus PNS. Tenaga kebudayaan ini diberi sebutan Pamong Budaya Non-PNS, yang berarti selama melaksanakan tugas-tugas pemajuan kebudayaan itu berstatus bukan pegawai negeri sipil. Dengan status demikian itu maka diperlukan pengaturan secara khsusus baik pada saat rekrutmen maupun setelah yang bersangkutan melaksanakan tugasnya. Adapun mengenai ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya hampir sama dengan Pamong Budaya PNS, yaitu melaksanakan tugas-tugas pelestarian dalam arti perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan seluruh aspek kebudayaan yang menjadi tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Kebudayaan.<br />
<br />
Program ini akan dilaksanakan pada tahun 2012. Untuk melakukan perekrutan itu diperlukan panduan agar para pelaksana dan peserta memahami langkah-langkah yang akan dilakukan Pedoman ini diberi judul “Pedoman Perekrutan Pamong Budaya Non-PNS”, berisi antara lain pengertian, landasan, tata cara dan syarat penerimaan, pelaksanaan dan penempatan serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan. <br />
<br />
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengertian<br />
Pamong Budaya adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang melaksanakan pembinaan dan pengembangan kebudayaan yang berstatus PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. Sementara <i>Pamong Budaya Non PNS</i> adalah pegawai non PNS yang melaksanakan tugas sebagai motivator dan inspirator dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan di daerah masing-masing. <br />
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Landasan Yuridis<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Undang-Undang Dasar 1945;<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Undang-Undang nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan;<br />
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;<br />
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;<br />
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Undang-Undang nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan;<br />
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara;<br />
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman;<br />
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;<br />
9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peraturan Pemerintah nomor 37 Tahun 2007 tentang pelaksanaan UU nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan;<br />
10.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata nomor 42 dan nomor 40 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelestarian Kebudayaan;<br />
11.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;<br />
12.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;<br />
13.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010;<br />
14.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi eselon I Kementerian Negara;<br />
15.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;<br />
16.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata nomor 43 Tahun 2009 dan Nomor 41 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan kepada Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;<br />
<br />
17.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.<br />
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan mempunyai tugas merumuskan, melaksanakan kebijakan, dan standarisasi teknis di bidang kebudayaan.<br />
D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tujuan<br />
Tujuan Umum Perekrutan <u>Pamong Budaya Non PNS</u> adalah sebagai panduan penyelenggara perekrutan Pamong Budaya Non PNS.<br />
Adapun tujuan khusus adalah<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membantu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan pusat di 33 Propinsi dalam pembinaan dan pengembangan Sejarah, Nilai Budaya, kesenian, perfilman, Pelestarian Cagar Budaya, Permuseuman, Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan tradisi, Penelitian Antropologis, Pengkajian Sastra dan Filologi dan Penelitian arkeologi.<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memberikan kesempatan untuk melakukan pengabdian kepada Sarjana Sejarah, Antropologi, Sosiologi, Arkeologi dan Kesenian atau disiplin ilmu lain yang relevan tetapi berminat terhadap kebudayaan sehingga terbentuk sikap profesional, cinta tanah air, bela negara, peduli, empati, terampil dalam memecahkan masalah kebudayaan, dan bertanggungjawab demi kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahanmalangan dalam mengembangkan kebudayaan di daerah.<br />
E.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ruang Lingkup Pamong Budaya Non PNS<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Metode Pelaksanaan<br />
Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara swakelola dan kontraktual.<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahapan Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan<br />
Untuk mencapai output 100 Orang Pamong Budaya non PNS, perekrutan akan dilakukan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:<br />
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rapat-rapat persiapan;<br />
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penyusunan Pedoman Perekrutan Pamong Budaya Non PNS<br />
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rapat Koordinasi dengan Dinas yang menangani Kebudayaan dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Kebudayaan<br />
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Surat Edaran atau pengumuman dan publikasi melalui media cetak dan elektronik<br />
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perekrutan awal (pendaftaran, seleksi, pengumuman, dan pemanggilan) untuk mengikuti test tertulis (akademik). Dalam seleksi administrasi yang mendaftarkan diperkirakan sejumlah 1500 orang, setelah diverifikasi diperkirakan yang lolos administrasi 1000 orang untuk mengikuti tes tertulis (akademik).<br />
6)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaksanaan test tertulis (akademik), dari 1000 orang disaring kembali menjadi 300 orang yang layak mengikuti tes wawancara.<br />
7)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaksanaan test wawancara, dari 300 orang yang lulus test akademik akan disaring kembali menjadi 120 orang<br />
8)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengumuman hasil tes wawancara sejumlah 120 orang.<br />
9)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembekalan yang terdiri :<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembekalan teknis dan non teknis.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembelakan non teknis antara lain meliputi: Sosialisasi tugas pokok dan fungsi, Hak dan kewajiban serta Pembinaan mental, motivasi, dan kemampuan bertahan hidup di daerah (survival);<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembekalan Teknis antara lain meliputi: 8 aspek bidang kebudayaan dan kebangsaan.<br />
<br />
10)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengumuman kelulusan terakhir sesuai formasi yaitu 100 orang.<br />
11)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengadaan Sarana dan Prasarana<br />
12)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penyerahan Sarana dan Prasarana<br />
13)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penugasan/pemberangkatan ke daerah tujuan.<br />
14)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaksanaan tugas Pamong Budaya.<br />
15)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Monitoring dan Evaluasi serta penanggulangan kasus<br />
16)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaporan<br />
<br />
BAB II <u><i><b><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/">SELEKSI PESERTA PAMONG BUDAYA NON PNS</a></b></i></u><br />
<br />
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sasaran<br />
Lulusan program studi S-1 Bidang Ilmu Sejarah, Antropologi, Sosiologi, Arkeologi, Kesenian, Perfilman dan bidang ilmu lainnya, dan yang relevan serta berminat bekerja di bidang Kebudayaan dari program studi yang terakreditasi. Jumlah kuota secara nasional untuk tahun 2012 sebanyak 100 orang.<br />
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Masukan Program Pamong Budaya Non PNS<br />
Rekrutmen calon peserta merupakan kunci utama keberhasilan program Pamong Budaya Non PNS. Rekrutmen calon peserta harus memenuhi ketentuan sebagai berikut.<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Proses penerimaan dilakukan secara jujur, terbuka, dan bertanggung jawab agar mendapatkan calon yang berkualitas tinggi.<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kelulusan calon peserta ditentukan dengan menggunakan acuan seleksi nasional.<br />
<br />
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Persyaratan Peserta<br />
Peserta adalah lulusan program studi S-1 bidang kebudayaan: ilmu Sejarah, Antropologi, Sosiologi, Arkeologi, Kesenian, Perfilman dan bidang ilmu lainnya yang relevan dan berminat bertugas di bidang kebudayaan dari program studi yang terakreditasi. Selain itu peserta harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.<br />
Persyaratan Umum:<br />
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku;<br />
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berusia minimum 25 tahun dan maksimal 60 tahun per 31 Desember 2012;<br />
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lulusan program studi kependidikan S-1 bidang ilmu Sejarah, Antropologi, Sosiologi, Arkeologi, Kesenian dan bidang ilmu lainnya yang relevan dan sangat berminat bekerja di bidang kebudayaan dari program studi yang terakreditasi, dibuktikan dengan fotokopi ijazah yang telah disahkan;<br />
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>IPK minimal 3.0, dibuktikan dengan fotokopi transkrip nilai yang telah disahkan;<br />
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan Dokter;<br />
6)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) dari pejabat yang berwenang, yang disertai dengan hasil tes urine;<br />
7)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepolisian;<br />
8)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mendapatkan izin dari orangtua/wali, suami/istri (bagi yang sudah menikah) yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai;<br />
9)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagi yang belum menikah tidak diperkenankan melaksanakan pernikahan selama mengikuti Program Pamong Budaya Non PNS yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermeterai;<br />
10)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Diutamakan yang memiliki pengalaman organisasi kemasyarakatan;<br />
11)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memiliki motivasi dan semangat pengabdian yang tinggi di bidang kebudayaan;<br />
12)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mampu menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat di daerah sasaran<br />
Persyaratan khusus:<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membuat tulisan minimal 1 halaman tentang program kerja yang akan dikerjakan selama satu tahun menjadi pamong budaya di daerah.<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tidak terikat kontrak atau kesepakatan baik lisan maupun tertulis dengan pihak lain;<br />
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bersedia menandatangani Surat Perjanjian dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;<br />
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Wajib melampirkan Curiculum Vitae;<br />
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bisa mengoperasionalkan komputer;<br />
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memiliki SIM C yang dibuktikan dengan foto copy;<br />
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pas photo berwarna ukuran 4x6 cm dan 3x4 cm masing-masing dua lembar;<br />
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membuat surat lamaran ditujukan kepada Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;<br />
<br />
Untuk berkas persyaratan umum dan khusus dikirim ke Unit pelaksana Teknis Ditjen Kebudayaan masing-masing daerah (daftar terlampir).<br />
<br />
D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sistem Rekrutmen<br />
Rekrutmen calon peserta Program Pamong Budaya Non PNS tahun 2012 dilakukan di tingkat nasional bekerja sama dengan Unit Pelaksanan Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Kebudayaan yaitu Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), dan Balai Arkeologi (BALAR).<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seleksi Tingkat Nasional<br />
Seleksi nasional dilakukan melalui Dinas yang membidangi kebudayaan dan Unit Pelaksana Teknis(UPT) Direktorat Jenderal Kebudayaan. <br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seleksi Administrasi<br />
Seleksi administrasi dilaksanakan secara nasional, khususnya untuk memverifikasi relevansi program studi yang dibutuhkan, tahun lulus, dan peringkat akreditasi dll. Jika salah satu persyaratan administrasi yang ditentukan tidak dipenuhi, peserta dinyatakan gugur dan tidak dapat melanjutkan ke seleksi berikutnya. Bukti fisik selengkapnya akan diverifikasi oleh Panitia penyelenggara Pamong Budaya Non PNS pada saat seleksi non-akademik. Peserta yang lulus seleksi administrasi selanjutnya dapat mengikuti seleksi tingkat UPT Ditjen Kebudayaan di BPNB, BPCB dan BALAR (UPT yang ditunjuk dari Ditjen Kebudayaan)<br />
<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seleksi Akademik<br />
Seleksi akademik nasional meliputi tiga aspek, yaitu tes potensi akademik, tes kemampuan dasar, dan tes penguasaan kompetensi akademik bidang studi/bidang keahlian.<br />
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tes Potensi Akademik (TPA)<br />
TPA bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang akademik atau keilmuan. TPA terdiri atas tes kemampuan berpikir: analogi, logis, analisis, deret numerik, dan komparasi. TPA dilaksanakan dengan durasi waktu 45 menit.<br />
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tes Kemampuan Dasar<br />
Tes kemampuan dasar bertujuan untuk mengukur kemampuan dalam bidang Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika Dasar. Tes kemampuan dasar dilaksanakan dengan durasi waktu 60 menit.<br />
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tes Penguasaan Kompetensi Akademik Bidang Studi/ Bidang Keahlian<br />
Tes penguasaan kompetensi bidang studi (untuk kompetensi lulusan S-1 bidang ilmu sejarah, antropologi, sosiologi, arkeologi, kesenian dan bidang ilmu lainnya yang relevan dan berminat bekerja di bidang kebudayaan) dimaksudkan untuk mengukur penguasaan bidang ilmu calon peserta sesuai dengan latar belakang program studi kesarjanaannya. Tes bidang studi dengan durasi waktu 90 menit. Termasuk 8 aspek kebudayaan adalah:<br />
a)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Sejarah;<br />
b)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Nilai Budaya;<br />
c)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Kesenian;<br />
d)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Perfilman;<br />
e)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Pelestarian Cagar Budaya;<br />
f)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Permuseuman;<br />
g)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa;<br />
h)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Penelitian Arkeologi.<br />
Peserta yang lulus seleksi selanjutnya dapat mengikuti seleksi tingkat UPT Ditjen Kebudayaan di BPNB, BPCB dan BALAR (UPT yang ditunjuk dari Ditjen Kebudayaan)<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seleksi Tingkat UPT<br />
Seleksi tingkat UPT meliputi verifikasi dokumen dan wawancara. Wawancara bertujuan untuk menemukenali potensi minat dan bakat sebagai Pamong Budaya Non PNS. Strategi penelusuran minat dan bakat ini dapat dilakukan secara individual atau Focus Group Discussion (FGD). Selain melalui wawancara, penelusuran minat dan bakat dilakukan melalui asesmen kepribadian menggunakan psikotes.<br />
<br />
E.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Prakondisi<br />
Sebelum peserta diberangkatkan ke daerah sasaran untuk melaksanakan program Pamong Budaya Non PNS, dilakukan program prakondisi yang dilaksanakan oleh Ditjen Kebudayaan. Prakondisi ini dimaksudkan untuk membekali kesiapan peserta sekaligus sebagai seleksi kesiapan fisik dan mental. Program prakondisi ini diawali dengan pemberian orientasi umum tentang pendidikan kebudayaan dalam 8 aspek yaitu: Sejarah, Nilai Budaya, Kesenian, Perfilman, Pelestarian Cagar Budaya, Permuseuman, Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Penelitian Arkeologi di daerah 33 propinsi dengan materi: (1) membawa peserta ke alam psikologis dan sosiologis daerah sasaran melalui pemutaran film dokumenter (2) pemberian informasi tentang kondisi di 33 propinsi yang antara lain tentang kekurangan tenaga pamong budaya untuk menginventaris tinggalan-tinggalan budaya yang perlu dikerjakan secara maksimal; dan (3) orientasi tentang sosial, budaya, dan kondisi infrastruktur daerah sasaran.<br />
Prakondisi meliputi kegiatan akademik dan non-akademik. Prakondisi akademik meliputi: (1) workshop; (2) pelatihan melaksanakan tugas kebudayaan pada kondisi khusus/tertentu (3) kepemimpinan <br />
Prakondisi non-akademik meliputi: (1) pelatihan keterampilan sosial kemasyarakatan, (2) pembinaan mental dan survival (ketahanmalangan); (3) wawasan kebangsaan dan bela negara dll.<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Prakondisi<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Workshop Pembinaan dan Pengembangan Kebudayaan Nasional Indonesia.<br />
Dalam upaya melaksanakan tugas dan fungsi “membina dan mengembangkan kebudayaan nasional Indonesia” yaitu langkah-langkah operasional yang dilakukan adalah melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat:<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memelihara dan Melindungi;<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menggali dan Meneliti;<br />
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengembangkan dan Memperkaya;<br />
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menanamkan;<br />
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menyebarluaskan;<br />
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memanfaatkan;<br />
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menanggulangi pengaruh budaya asing yang negatif;<br />
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kerjasama (lintas sektor, antar pemerintah dan masyarakat luas, internasional)<br />
<br />
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memelihara dan Melindungi:<br />
Warisan budaya bangsa, baik budaya material maupun non material (berupa nilai-nilai, norma sosial dan pandangan masyarakat) selalu menghadapi ancaman, kerusakan, kehancuran, pergeseran dan kepunahan. Ancaman pada kebudayaan non material terjadi karena makin derasnya arus pengaruh kebudayaan asing yang datang dari luar, sehingga terjadi pergeseran, perubahan nilai, norma sosial dan pandangan masyarakat. Kegiatan pencegahan dilakukan melalui antara lain: pencatatan, inventarisasi, perekaman, penulisan, penerjemahan, transkripsi, pengungkapan, pengkajian, dan penanaman kepada generasi muda. Ancaman pada warisan budaya material atau benda cagar budaya disebakan oleh proses alam, biologis, maupun kimiawi, sesuai hukum alam, sehingga usia benda tersebut diupayakan untuk diperpanjang. Ancaman paling berbahaya justru datang dari manusia. Berbagai kasus pencurian, pengrusakan, penggalian liar, dan pengiriman ke luar negeri mengancam kelestarian benda cagar budaya. Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah dengan mengadakan pemeliharaan dan perawatan, konservasi, pembersihan, pemugaran, penyimpanan dan perlindungan.<br />
<br />
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menggali dan Meneliti<br />
Kegiatan penggalian mengandung dua makna, pertama menggali dalam arti sebenarnya mengadakan penggalian tanah (ekskavasi) situs untuk mencari, menemukan bukti dan meneliti latar belakang sejarah budaya, sedangkan yang kedua adalah dalam arti mengungkapkan, memilah-milah dan mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam warisan budaya. Kegiatan penelitian teks baik lisan maupun tertulis dan penggalian antara lain dalam bentuk kegiatan penelitian dan penggalian arkeologi di dalam tanah atau di dalam air, penelitian kearsipan, penelitian teks, kebahasaan, penelitian seni, penelitian kepustakaan, analisis laboratorium, rekonstruksi, dan revitalisasi.<br />
<br />
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengembangkan dan memperkaya<br />
Dalam pertemuan budaya dan suku bangsa dan antar bangsa tanpa disadari terjadi proses saling mempengaruhi, saling mengambil alih antara satu dengan yang lain. Proses saling mempengaruhi ini akan dapat mengembangkan dan memperkaya budaya yang bersangkutan. Kegiatan yang dilakukan antara lain: diskusi, ceramah, sarasehan, bimbingan dan penyuluhan, pengiriman dan pertukaran budaya, temu budaya, lomba, festival, pameran dan peragaan.<br />
<br />
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menanamkan<br />
Salah satu jalur yang efektif untuk menanamkan nilai budaya bangsa, baik budaya material maupun non material adalah melalui jalur pendidikan di sekolah karena pendidikan dipandang sebagai proses pembudayaan. Di samping itu juga, melalui proses pendidikan di lingkungan keluarga dan masyarakat serta melalui media masa. Kegiatan yang dilakukan antara lain: melalui ceramah, bimbingan dan penyuluhan, diskusi, sarasehan, dan penyebarluasan bahan informasi.<br />
<br />
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menyebarluaskan Informasi Budaya<br />
Dalam rangka membina persatuan dan kesatuan bangsa, pengenalan budaya antara suku bangsa sangat penting. Kegiatan yang dilakukan antara lain: pengemasan rekaman film, video film, CD, kaset, foto dan slide, penerbitan buku, leaflet, booklet, pameran, pagelaran, duta seni, temu budaya, ceramah, bimbingan dan penyuluhan.<br />
<br />
6)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memanfaatkan<br />
Sesuai arahan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), kebudayaan merupakan modal dasar, dan faktor dominan untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasional, oleh karena itu, kebudayaan perlu dimanfaatkan untuk menunjang keberhasilan sektor lain, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berbagai museum, taman budaya, pusat kesenian, sanggar, galeri, padepokan, perpustakaan, dan objek peninggalan sejarah dan purbakala, perlu dimanfaatkan untuk menunjang keberhasilan pendidikan, pariwisata, dan pengukuhan jati diri bangsa.<br />
<br />
7)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menanggulangi pengaruh budaya asing negatif<br />
Masuknya pengaruh budaya asing dapat berlangsung dari berbagai arah, pada saat dan tempat yang tidak dapat dipastikan. Pesatnya perkembangan IPTEK serta kontak budaya tidak mungkin dapat dicegah. Demikian gencarnya kontak itu, hampir-hampir pemerintah dan masyarakat Indonesia tidak diberi kesempatan untuk memilah dan menolak. Kemampuan untuk menanggulangi pengaruh yang negatif sangat ditentukan oleh ketahanan budaya masyarakat. Oleh karena itu, upaya meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pemahaman budaya, serta apresiasi budaya amat penting dalam membina ketahanan budaya masyarakat.<br />
Di samping itu, kegiatan yang dilakukan adalah penyaringan dan penilaian kegiatan kebudayaan/ kesenian dalam bentuk perizinan.<br />
<br />
8)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kerja sama<br />
Untuk memperoleh daya guna yang setinggi-tinggi maka usaha pembinaan dan pengembangan kebudayaan dari sisi pemerintah perlu dilakukan dengan menggalang kerjasama yang lancar baik lintas sektoral dalam lingkup pemerintahan, antara pemerintah dan masyarakat luas, maupun kerjasama internasional.<br />
<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelatihan Melaksanakan Tugas Kebudayaan pada Kondisi Khusus/Tertentu <br />
Mengingat pengertian kebudayaan sangat luas, maka perlu ditentukan aspek-aspek kebudayaan yang menjadi sasaran pembinaan dan pengembangannya sebagai berikut:<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Sejarah;<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Nilai Budaya;<br />
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Kesenian dan Perfilman;<br />
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Kesastraan;<br />
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Pelestarian Cagar Budaya;<br />
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Permuseuman;<br />
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi;<br />
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Penelitian Arkeologi.<br />
Keterangan:<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Kesejarahan<br />
Aspek kesejarahan adalah suatu bidang garapan yang berhubungan dengan masalah-masalah kesejarahan, baik tingkat sejarah lokal, nasional, regional, dan internasional meliputi antara lain:<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sejarah untuk pendidikan: memonitor pelaksanaan pengajaran sejarah di sekolah-sekolah termasuk mengenai guru sejarah, alat pengajaran (Buku pegangan Guru/siswa), Sikap/ Minat siswa.<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kesadaran sejarah: menggugah kesadaran sejarah masyarakat<br />
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penjernihan sejarah: merekonstruksi peristiwa sejarah yang masih dipermasalahkan<br />
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tokoh sejarah: meliputi tokoh daerah/setempat, tokoh nasional (tokoh seni, budaya, pendidik, tokoh olahraga, tokoh ilmu pengetahuan), pahlawan nasional, pelaku sejarah dan lain-lain.<br />
<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek nilai Budaya dan Tradisi<br />
Nilai budaya adalah konsep abstrak yang sangat mendasar dan dianggap penting dalam kehidupan manusia yang meliputi hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan kehidupan, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan waktu dan hubungan manusia dengan kerja. Nilai budaya diwujudkan dalam berbagai ucapan, tulisan, perilaku, dan benda-benda budaya yang meliputi:<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tradisi lisan (nilai budaya yang terkandung dalam cerita dewa-dewa, asal-usul masyarakat, cerita mengenai terjadinya suatu daerah, cerita mengenai binatang, dongeng sebelum tidur, dsb)<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tradisi tulis (nilai budaya yang terkandung dalam naskah tradisional)<br />
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Permainan rakyat (nilai budaya yang terkandung dalam permainan, bermain dan bertanding)<br />
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pranata sosial (nilai budaya yang terkandung dalam pranata kemasyarakatan, ilmu pengetahuan, dan teknologi, kekerabatan, pranata ekonomi, pranata religi)<br />
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lingkungan budaya (nilai budaya yang terkandung dalam pola lingkungan budaya, perubahan lingkungan budaya, dan hubungan antar budaya)<br />
<br />
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Kesenian<br />
Aspek Kesenian adalah segala hal yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan kesenian, yang menyangkut tiga komponen pokok yaitu: 1. Seni, 2. Seniman, 3. dan masyarakat penikmat seni. Ketiga sasaran tersebut memiliki hubungan yang sangat erat dan kait mengait satu sama lain. Pengertian seni yang dibina dan dikembangkan mencakup bidang-bidang:<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni rupa yang terdiri atas: seni lukis grafis, patung, arsitektur, seni kriya, multimedia, dan lain-lain<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni musik yang terdiri atas: musik diatonis dan non diatonis, baik yang tradisional, modern dan kontemporer<br />
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni tari yang terdiri atas: tari klasik, tari rakyat, tari kreasi baru, tari anak-anak<br />
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni teater dan pedalangan yang terdiri dari teater tradisional, teater modern, seni pedalangan.<br />
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni sastra<br />
Pembinaan seni sastra dari aspek kesenian dititik beratkan pada perwujudan ekspresi seni sastra yang mandiri<br />
<br />
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Pelestarian Cagar Budaya<br />
Sesuai Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010: tentang undang-undang Cagar Budaya maka Aspek Pelestarian Cagar Budaya kegiatanya mencakup pelestarian dan penelitian Cagar Budaya dan atau situs bagi kepentingan pemahaman dan pengembangan sejarah, Ilmu pengetahuan dan kebudayaan antara lain:<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelestarian dilakukan dengan cara pendokumentasian, penyebarluasan informasi, perlindungan, pemugaran dan pemeliharaan;<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penelitian yang diarahkan pada penelitian terapan dalam rangka pelestarian dan penyelamatan. Adapun penjabaran UU nomor 11 tahun 2010, dijabarkan untuk: pendokumentasian, publikasi, pemugaran, perlindungan dan pemeliharaan.<br />
<br />
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Permuseuman<br />
Aspek Permuseuman adalah suatu upaya pembinaan dan pengembangan di bidang permuseuman, baik museum negeri maupun swasta. Beberapa pengertian dasar yang perlu dipahami adalah sbb:<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>MUSEUM adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfatan benda-benda bukti material hasil buadaya manusia serta alam dan lingkungan guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.<br />
Museum mempunyai fungsi sebagai:<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>wahana pendidikan<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>pusat dokumentasi dan sumber ilmu pengetahuan;<br />
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>penyebarluasan ilmu pengetahuan;<br />
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>penikmatan seni;<br />
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>pengenalan hasil budaya;<br />
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>suaka alam dan suaka budaya;<br />
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>sarana rekreasi.<br />
Museum mempunyai tujuan melestarikan benda-benda hasil budaya manusia serta alam dan lingkungan untuk pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan tehnologi, pendidikan dan rekreasi.<br />
<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Koleksi Museum adalah semua benda materil hasil budaya manusia dan alam serta lingkungannya yang mempunyai nilai sejarah, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang disimpan dalam museum.<br />
<br />
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jenis Museum<br />
Pembagian jenis museum dapat dibedakan atas dasar koleksinya yaitu museum umum dan museum khusus.<br />
Jenis museum berdasarkan status kelembagaanya yaitu museum pemerintah dan museum swasta.<br />
Jenis museum berdasarkan tingkat lingkup wilayahnya: Museum Nasional, Museum tingkat Provinsi, dan museum tingkat Kab/Kota.<br />
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pengembangan permuseuman antara lain adalah: Bimbingan teknis, pengumpulan koleksi, perawatan dan penyajian, penyelenggarakan pameran serta bimbingan dan penyuluhan tentang pemanfaatan museum bagi masyarakat dan dalam menunjang program pembangunan.<br />
<br />
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa<br />
Penghayat kepercayaan adalah penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang melaksanakan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan kesadaran yang utuh sehingga kedalaman batin, jiwa dan rohani. Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan usaha manusia untuk menangkap konsepsi keberadaan Tuhan sebagai Zat Yang Mahatinggi, pencipta dan pemelihara alam semesta. Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan warisan budaya rohaniah yang dalam kenyataanya merupakan bagian dari kebudayaan bangsa yang hidup dan dihayati serta dilaksanakan oleh sebagian rakyat Indonesia sebagai budaya spriritual.<br />
Pembinaan aspek Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilakukan melalui upaya-upaya sebagai berikut:<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendataan, antara lain meliputi: sejumlah organisasi, nama sesepuh atau pinisepuh (kepemimpinan), susunan organisasi dan nama pengurusnya, anggotanya, lambang, dan persebaranya.<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Inventarisasi sistem ajaran organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa:<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ajaran tentang Tuhan Yang Maha Esa;<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ajaran tentang alam;<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ajaran tentang Manusia.<br />
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengkajian sistem upacara dan perilaku spriritual:<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Upacara: waktu, tempat, sarana, sikap dan doa.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perilaku spiritual: laku, semedi, puasa dan pantangan.<br />
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bimbingan dan Penyuluhan, sarasehan dan ceramah dalam rangka pembinaan dan pengalaman budi luhur:<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembinaan budi pekerti luhur bagi warga penghayat kepercayaan;<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengalaman ajaran budi pekerti luhur dalam kehidupan social kemasyarakatan.<br />
<br />
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Penelitian Arkeologi:<br />
Aspek Arkeologi mencakup segala hal yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan penelitian murni yang sistematis tentang sejarah budaya dan manusia pendukungnya dari masa lampau berdasarkan atas tinggalan bendawi dan situs yang tersisa pada saat ini, baik untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan sejarah budaya dan pengelolaanya untuk kepentingan lain yang lebih luas, dengan kriteria:<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mempunyai ciri-ciri khas sebagai pedoman di masa sekarang dan untuk proyeksi ke masa depan;<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mempunyai nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan sebagai pandangan dan pegangan hidup;<br />
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dapat memberikan bahan/indikasi untuk mengetahui asal usul dan sosok perjalanan kehidupan dalam skala vertikal maupun horizontal dan untuk menumbuhkan apresiasi bagi masyarakat luas tentang warisan budaya bangsa.<br />
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memberikan fungsi dan peran yang sangat besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.<br />
Kegiatan Arkeologi meliputi:<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penelitian ilmiah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan arkeologi dan disiplin penunjang lain melalui rangkaian kegiatan penjaringan data khususnya di lapangan penelitian, analisis dan interpretasinya dalam rekonstruksi sejarah budaya, kajian dan uji ulang, dan sebagainya;<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penyebarluasan dan pemasyarakatan hasil penelitian arkeologi melalui berbagai wahana, antara lain: media massa, penyelenggaraan kegiatan temu ilmiah, penerbitan, dan sebagai bahan ajar.<br />
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penyusunan rekomendasi hasil penelitian sebagai acuan perencanaan pengelolaanya untuk kepentingan lainya yang lebih luas.<br />
Aspek-Aspek Yang Dikerjakan Oleh Pamong Budaya Non PNS<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Kesejarahan<br />
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh Pamong Budaya Non PNS pada aspek kesejarahan antara lain meliputi:<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Meningkatkan wawasan masyarakat tentang nilai-nilai kesejarahan dengan mengadakan bimbingan dan penyuluhan, diskusi, dan ceramah tentang kesejarahan.<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Melakukan pencatatan data kesejarahan yang ada di wilayahnya:<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mancatat benda sejarah atau benda budaya. Pencatatan dilakukan langsung di lapangan yang kemudian dimasukan ke dalam buku catatan benda-benda sejarah dan nilai budaya.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencatat data sejarah: tokoh, pelaku sejarah dan saksi sejarah.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencatat hal-hal yang menurut akan bermanfaat bagi penulisan sejarah. Pencatatan dilakukan oleh Pamong Budaya dan melaporkannya kepada BPNB untuk kemudian dapat dilakukan penelitian dan penyelamatan data yang diperkirakan mengandung nilai sejarah dan budaya.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengadakan wawancara dengan tokoh, pelaku sejarah dan saksi sejarah. Wawancara dilakukan kepada siapa saja kepada yang mempunyai informasi sejarah yang bertalian dengan suatu peristiwa sejarah, tokoh sejarah lokal, atau tokoh nasional<br />
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ikut aktif membantu penyelenggaraan kegiatan peringatan hari-hari besar dan hari hari-hari bersejarah<br />
<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek nilai budaya<br />
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh Pamong Budaya pada aspek nilai-nilai budaya antara lain meliputi:<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Melaksanakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan, diskusi dan ceramah tentang nilai-nilai budaya kepada masyarakat<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencatat data tentang pranata sosial yang berlaku di masyarakat<br />
Pranata sosial adalah sistem sosial yang khas untuk memenuhi jenis kebutuhan tertentu beserta sistem budayanya (termasuk nilai budaya, norma, hukum, dan aturan-aturan khusus), peralatan (benda-benda budaya) yang mendukungnya dan manusia yang melaksanakannya<br />
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencatat data tentang pola lingkungan budaya.<br />
Pencatatan dibuat dalam bentuk denah dengan pemukiman di satu desa atau kota kecamatan. Pembuatan denah dilakukan dengan mencantumkan petunjuk arah dengan arah panah untuk mengetahui orientasi bangunan<br />
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencatat data tentang perubahan lingkungan budaya.<br />
Perubahan lingkungan fisik (lingkungan buatan) yang disebabkan oleh perbuatan manusia, misalnya perubahan lingkungan fisik ( prasarana dan sarana) yang direncanakan dalam proyek-proyek pembangunan. Perubahan lingkungan budaya bisa pula disebabkan oleh faktor alam, misalnya gempa bumi atau gunung meletus atau banjir yang memporakporandakan lingkungan fisik.<br />
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencatat data tentang corak interaksi antar budaya etnis (suku bangsa)<br />
Corak interaksi antar budaya dilakukan oleh pendukung kelompok etnik dengan pendukung kelompok etnik lain. Perlu dicatat corak interaksi berupa kerjasama, persaingan/konflik dan bagaimana perwujudan kerjasama, persaingan, atau konflik yang dilakukan.<br />
f.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencatat data cerita tentang asal-usul masyarakat, asal usul nama daerah, desa, kota, dongeng tentang binatang, dongeng sebelum tidur dan sebagainya.<br />
Pencatatan dilakukan dalam buku catatan mengenai tradisi lisan yang meliputi pertanyaan 1) nama, 2) bahasa yang digunakan, 3) tempat tinggal dan tanggal pencatatan, 4) inti sari cerita, 5) nama pemberi informasi, 6) usia, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal dan kemampuan berbahasa bagi informan.<br />
g.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencatat data tentang permainan rakyat<br />
Pencatatan sama dengan atas, kecuali inti sari cerita diganti dengan jalannya permainan dan jenis permainan (bermain / bertanding)<br />
h.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencatat data tentang nilai budaya yang terkandung dalam naskah kuno<br />
Pencatatan yang dilakukan meliputi 1) judul naskah, 2) intisari naskah, 3) pemilik naskah, 4) aksara dan bahasa yang digunakan<br />
i.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencatat data tentang organisasi yang bergerak di bidang kesejarahan dan nilai budaya.<br />
Pencatatan mengenai organisasi meliputi 1) nama organisasi, 2) bidang (kesejarahan, misalnya pejuang angkatan 45, veteran, dan sebagainya. Nilai budaya misalnya pecinta tradisi lisan, tradisi tulis, permainan rakyat, kekerabatan, koperasi, pertanian, dsb) dan 3) alamat lengkap.<br />
<br />
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Kesenian<br />
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh Pamong Budaya pada aspek kesenian antara lain meliputi:<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pencatatan dan pendataan Seni<br />
Pencatatan dan pendataan diarahkan pada nama-nama seniman, jenis seni, organisasi kesenian, peralatan kesenian, dan kegiatan-kegiatan kesenian yang berlangsung di wilayahnya.<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Publikasi dan Dokumentasi Seni<br />
Pendokumentasian seni adalah kegiatan pengumpulan, pemilahan dan penyimpanan data berbagai jenis seni yang berkembang di wilayahnya<br />
Hasil pencatatan, pendokumentasian, penggalian, pembinaan dan pengembangan perlu dipublikasikan agar dapat diketahui oleh masyarakat luas antara lain melalui media cetak dan elektronik, poster, leaflet dan booklet<br />
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penggalian seni<br />
Penggalian seni adalah kegiatan yang dilakukan guna memperoleh data kesenian yang lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan yang dapat diperoleh dari:<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Narasumber<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>pustaka seni<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>sisa-sisa peninggalan<br />
Topik penggalian diarahkan pada kesenian yang sudah punah atau hamper punah, sehingga didapatkan uraian deskriptif tentang sejarahnya.<br />
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelestarian seni<br />
Pelestarian seni adalah upaya mendorong minat seniman dan masyarakat untuk menjaga kelangsungan hidup dan kehidupan seni tradisional yang berkembang di wilayahnya dengan membantu aktif dalam kegiatan pagelaran, pameran, pelatihan.<br />
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengembangan seni<br />
Seni selalu mengalami perkembangan, sesuai dengan perkembangan lingkungannya, oleh karena itu perlu diupayakan pembinaan seni agar perkembangan itu berlangsung dengan mengarah pada bentuk-bentuk kesenian yang berakar pada kesenian dan kebudayaan Indonesia. Perlu dilakukan bimbingan, pengarahan, dan monitoring perkembangan seni di wilayah kerjanya.<br />
f.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembinaan seni<br />
Pembinaan diarahkan pada seniman, organisasi kesenian dan masyarakat penikmat seni melalui ceramah, diskusi, pengarahan, bimbingan dan penyuluhan.<br />
g.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peningkatan kerjasama<br />
Perlu diupayakan langkah-langkah untuk mendorong agar masyarakat ikut serta dalam kegiatan kebudayaan serta koordinasi dan kerjasama dengan berbagai instansi yang terkait.<br />
<br />
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Pelestarian Cagar Budaya<br />
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh Pamong Budaya Non PNS pada aspek pelestarian cagar budaya antara lain meliputi:<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendokumentasian<br />
Kegiatan pendokumentasian secara keseluruhan dapat dilakukan oleh Pamong Budaya Non PNS atau tenaga lain yang membantunya. Apabila di daerah tempat bertugas tidak tersedia formulir-formulir yang berhubungan dengan pendaftaran benda cagar budaya, Pamong Budaya Non PNS diberi kebebasan untuk melakukan pencatan dengan tetap memperhatikan keakuratan informasi tentang bentuk, bahan, nama objek, pemilik, dan lokasi objek.<br />
<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Publikasi<br />
Untuk kegiatan penerbitan, pameran atau penyuluhan data tentang benda cagar budaya secara fisik dapat digunakan sebagai bahan. Namun, perlu diperhatikan bahwa benda-benda yang dipamerkan harus dikemas sebaik mungkin agar terhindar dari kerusakan selama perjalanan menuju ke tempat dilaksanakan kegiatan publikasi. Pemindahan harus dilengkapi dokumen berita acara.<br />
Selain itu, benda-benda tersebut harus terhindar dari berbagai kemungkinan rusak, saat digunakan sebagai bahan publikasi khususnya dlam kegiatan pameran dimana pengunjung memiliki kemudahan untuk menyentuh, mengangkat, memindahkan atau mempermainkannya.<br />
Benda-benda cagar budaya yang dipindahkan dari daerah penemuannya untuk kepentingan publikasi harus dikembalikan pada tempatnya semula untuk menghindari munculnya kerancuan hasil pencatatan dan lokasi penyimpanan di kemudian hari.<br />
Mengenai penyajian informasi kepada msyarakat, Pamong Budaya Non PNS perlu mempertimbangkan faktor keamanan atas situs asal benda agar benda cagar budaya terhindar dari tindakan-tindakan masyarakat yang tidak bertanggungjawab untuk mencari atau melakukan penggalian liar atas dasar informasi. Informasi perlu dipilah dan dipertimbangkan sebelum disebarluaskan kepada masyarakat.<br />
<br />
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pemugaran<br />
Pamong Budaya Non PNS tidak berwenang untuk memberikan izin ataupun rekomendasi dilakukannya pemugaran cagar budaya yang terdapat di daerahnya. Izin pemugaran hanya dilakukan oleh Ditjen Kebudayaan, namun Pamong Budaya Non PNS diwajibkan melaporkan kepada atasan langsungnya (Kepala BPNB, Kepala BPCB dan Kepala Balai Arkeologi) apabila ada permintaan dari masyarakat maupun instansi pemerintah tertentu yang akan melakukan pemugaran terhadap bangunan purbakala di daerahnya. Dalam kegiatan pemugaran yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarat, Pamong Budaya Non PNS wajib melaporkan tentang jalannya kegiatan pemugaran dan mencatat hal-hal yang penting yang berhubungan dengan kepentingan daerahnya sebagai bahan evaluasi . Pamong Budaya Non PNS wajib melakukan pencatatan bersama dengan petugas pemugaran terhadap penemuan-penemuan benda cagar budaya yang mucul ke permukaan selama berlangsungnya kegiatan pemugaran.<br />
<br />
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perlindungan<br />
Dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan perlindungan Pamong Budaya Non PNS dapat melakukan pengawasan dan koordinasi. Pengawasan disini dapat berarti pemantauan atau pengamatan atas berbagai kemungkinan yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan terhadap benda cagar budaya maupun situs, baik yang disebabkan oleh faktor sosial maupun alami. Adapun koordinasi, kegiatannya adalah melakukan upaya-upaya penyelarasan kegiatan ataupun kebijaksanaan dengan unsur-unsur pemerintah setempat maupun masyarakat dalam melakukan perlindungan benda cagar budaya maupun situs.<br />
Apabila terjadi hal-hal yang dianggap dapat mengganggu kelestarian warisan budaya tersebut, maka Pamong Budaya Non PNS wajib melaporkannya kepada atasan langsung, kepolisian negara, atau unsure pemerintah daerah setempat.<br />
<br />
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pemeliharaan<br />
Dalam proses pemeliharaan, Pamong Budaya Non PNS, tidak diwajibkan untuk melakukannya sendiri tetapi berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Kebudayaan. <br />
<br />
f.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengamanan<br />
Dalam pelaksanaan pengamanan peninggalan sejarah dan purbakala, Pamong Budaya Non PNS dapat langsung mengambil inisiatif dan mengadakan koordinasi dengan berbagai instansi, serta segera melapor kepada atasan apabila terjadi ancaman, gangguan, pencurian, pengrusakan, pengiriman ke lain daerah/luar negeri, termasuk tentang temuan baru.<br />
<br />
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek permuseuman<br />
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh Pamong Budaya Non PNS pada aspek permuseuman antara lain meliputi:<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Melakukan identifikasi, klasifikasi, dan dokumentasi museum-museum yang ada di wilayahnya.<br />
Melakukan identifikasi, klasifikasi, dan dokumentasi museum adalah kegiatan mendata hal ikhwal tentang museum mencakup hal-hal mengenai jenis, status, bentuk dan luas bangunan, jumlah dan klasifikasi tenaga pengelola museum, jenis dan jumlah koleksi, dan ruang lingkup wilayah serta kegiatan museum.<br />
<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memasyarakatkan museum<br />
Memasyarakatkan museum adalah usaha yang dapat dilakukan Pamong Budaya Non PNS untuk memberikan pengertian secara benar tentang arti, tugas, fungsi, dan manfaat museum kepada masyarakat melalui kesempatan di wilayah kerjanya.<br />
<br />
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membantu pengadaan koleksi<br />
Membantu pengadaan koleksi adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh Pamong Budaya Non PNS dalam memberikan kemudahan kepada aparat museum yang melakukan kegiatan pengadaan koleksi di wilayah kerjanya baik dalam waktu survey, pengadaan koleksi, maupun dalam proses mendapatkan benda warisan budaya yang akan dijadikan koleksi museum.<br />
<br />
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membantu penyajian koleksi (Pameran Museum)<br />
Membantu penyajian koleksi (Pameran Museum) adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh pamong budaya non PNS sesuai kewenangannya untuk memberikan kemudahan aparat museum yang melakukan kegiatan penyajian koleksi (pameran museum) di wilayah kerjanya dalam bentuk pameran, ceramah, pemutaran film dokumenter, peragaan dan sebagainya.<br />
<br />
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menyebarluaskan publikasi museum<br />
Menyebarluaskan publikasi museum merupakan kegiatan yang dapat dilakukan Pamong Budaya Non PNS sesuai kewenangannya untuk menyampaikan berbagai bentuk cetakan tentang museum kepada berbagai pihak di wilayah kerjanya yang dipandang perlu atau penting karena banyak yang dapat memanfaatkannya<br />
<br />
f.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memberikan penjelasan tentang tata cara penyerahan benda warisan budaya kepada museum (melalui titipan, hibah, atau ganti rugi)<br />
Penjelasan tata cara penyerahan benda warisan budaya kepada museum adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh Pamong Budaya Non PNS dalam menghubungi dan meyakinkan anggota masyarakat yang diperkirakan mempunyai/menyimpan benda-benda budaya yang dapat dijadikan koleksi museum agar bersedia menyerahkan benda-benda tersebut kepada museum. Penyerahan tersebut bisa melalui titipan, hibah, atau ganti rugi<br />
g.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memberikan penjelasan tentang cara perawatan benda warisan budaya<br />
Penjelasan tata cara perawatan benda warisan budaya yang dapat dilakukan oleh Pamong Budaya Non PNS kepada masyarakat khususnya anggota masyarakat yang menyimpan benda warisan budaya tentang tata cara perawatannya.<br />
<br />
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa<br />
Kegiatan-kegiatan di daerah yang dilakukan oleh Pamong Budaya Non PNS dan dikoordinasikan dengan BPNB dalam aspek penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah sebagai berikut:<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Inventarisasi organisasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Komunitas Adat<br />
Inventarisasi organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Komunitas Adat adalah kegiatan menginventarisasi organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang ada di daerah masing-masing baik organisasi yang berstatus cabang maupun pusat, lama maupun baru.<br />
Sasaran inventarisasi organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa meliputi:<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seluruh organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berstatus cabang dan pusat yang telah dicatat<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berstatus cabang dan pusat yang diperkirakan ada di daerah masing-masing namun belum dicatat<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Inventarisasi Ajaran Organisasi Penghayat kepercayaan terhadapt Tuhan Yang Maha Esa<br />
Inventarisasi organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa adalah kegiatan menginventarisasi konsepsi tentang Ketuhanan, kemanusiaan, dan alam, serta mengamalkan budi luhur dalam kehidupan sehari-hari, maupun tata cara penghayat. Kegiatan inventarisasi ajaran ini dilakukan terbatas pada organisasi tingkat pusat, tidak pada organisasi tingkat cabang.<br />
<br />
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendokumentasian kegiatan Organisasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.<br />
Pendokumentasian kegiatan Organisasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah kegiatan mengumpulkan, memilih, mengolah, dan menyimpan data dan informasi yang berhubungan dengan kegiatan organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.<br />
Sasaran pendokumentasian kegiatan organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa meliputi segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, baik organisasi tingkat pusat maupun tingkat cabang yang berada di daerah<br />
<br />
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembinaan pimpinan organisasi Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Komunitas Adat<br />
Pembinaan pimpinan organisasi Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Komunitas Adat dadalah kegiatan memberikan pembinaan kepada para pimpinan organisasi penghayat berupa pengarahan-pengarahan agar mereka dalam memimpin organisasinya selalu berada dalam jalur peraturan perundang-undangan yang berlaku.<br />
Materi yang perlu disampaikan dalam kegiatan ini antara lain:<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan perikehidupan masyarakat penghayat kepercayaan<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengelolaan organisasi penghayat kepercayaan yang baik<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengamalan nilai-nilai luhur kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa<br />
<br />
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Koordinasi antar instansi terkait dengan pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa<br />
Koordinasi antar instansi terkait dengan pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah kegiatan untuk menyamakan kesatuan/ kesamaan pandang, gerak dan langkah dalam pembinaan kepercayaan dan mengatasi berbagai masalah yang timbul dalam perikehidupan masyarakat penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sasaran koordinasi antar instansi ini meliputi instansi-instansi dengan pembinaan penghayat kepercayaan antara lain:<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lurah untuk tingkat kelurahan<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Camat untuk tingkat kecamatan<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kepolisian Sektor untuk tingkat kecamatan<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kepolisian Resort untuk tingkat Kabupaten/Kotamadya<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kejaksaan Negeri, dalam hal ini PAKEM<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Unsur lain yang terkait<br />
<br />
f.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencatat data tentang pranata sosial yang berlaku di masyarakat<br />
Pranata sosial adalah sistem sosial yang khas untuk memenuhi jenis kebutuhan tertentu beserta sistem budayanya (termasuk nilai budaya, norma, hukum, dan aturan-aturan khusus), peralatan (benda-benda budaya) yang mendukungnya dan manusia yang melaksanakannya<br />
<br />
g.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencatat data tentang pola lingkungan budaya.<br />
Pencatatan dibuat dalam bentuk denah dengan pemukiman di satu desa atau kota kecamatan. Pembuatan denah dilakukan dengan mencantumkan petunjuk arah dengan arah panah untuk mengetahui orientasi bangunan<br />
<br />
h.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencatat data tentang perubahan lingkungan budaya.<br />
Perubahan lingkungan fisik (lingkungan buatan) yang disebabkan oleh perbuatan manusia, misalnya perubahan lingkungan fisik ( prasarana dan sarana) yang direncanakan dalam proyek-proyek pembangunan. Perubahan lingkungan budaya bisa pula disebabkan oleh faktor alam, misalnya gempa bumi atau gunung meletus atau banjir yang memporakporandakan lingkungan fisik.<br />
<br />
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aspek penelitian Arkeologi<br />
Mengingat bahwa aspek arkeologi cenderung terbatas dalam perspektif akademik maka kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh lembaga penelitian yang berwenang dalam hal ini Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan oleh kalangan Perguruan Tinggi yang memiliki kualifikasi untuk itu. Pamong Budaya Non PNS yang menangani perihal aspek kebudayaan di daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya bertindak sebagai fasilitator setempat. Sebagai fasilitator peneliatian arkeologi di lapangan, Pamong Budaya Non PNS mempunyai tugas:<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memantau kelestarian potensi sumber daya arkeologi setempat dengan cara:<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencatat, memeriksa, mengamnkan, dan melaporkan kepada atasan tentang temuan sumber data arkeologi yang baru, berupa temuan benda cagar budaya, maupun yang diduga benda cagar budaya, beserta situs atau lokasi penemuan dan sekitarnya<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengawasi, mencegah, melarang, dan melaporkan kepada atasan tentang tindakan atau upaya pihak lain yang isfatnya merusak atau mengurangi kualitas sumber data arkeologi<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengambil langkah pencegahan dan melaporkan kepada atasan tentang proses alam, khususnya “force majeur” yang mengancam kelestarian sumber data arkeologi<br />
<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membantu persiapan dan pelaksanaan penelitian arkeologi di lapangan dengan cara:<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bertindak sebagai informan tentang potensi, ragam dan sebaran sumber data arkeologi setempat dan pencapainnya<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membantu kelancaran hubungan koordinasi tim pelaksana penelitian dengan pejabat dan pemuka/tokoh masyarakat di tingkat kecamatan, desa, atau kelurahan, dusun, RW dan RT setempat.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bertindak sebagai pejabat penghubung antara tim pelaksana penelitian dnegan masyarakat setempat, khususnya pemilik tanah atau penguasa lahan dimana kegiatan penelitian tersebut akan atau sedang berlangsung.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membantu dalam rekrutmen tenaga baru di lapangan<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dimana perlu menyertai tim dalam kegiatan sehari-hari di lapangan.<br />
<br />
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memberikan penjelasan kepada pihak-pihak yang terkait dan masyarakat luas tentang uraian kegiatan dan manfaat penelitian arkeologi untuk tujuan pembangunan nasional.<br />
Salah satu bagian penting yang perlu dilakukan oleh Pamong Budaya Non PNS disamping kegiatan 7 aspek tersebut adalah kegiatan membina kerjasama dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Pamong Budaya Non PNS perlu dibina sebaik-baiknya kerjasama dan koordinasi dengan berbagai instansi pemerintah dan swasta, serta dengan anggota masyarakat.<br />
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Prakondisi Non-akademik<br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelatihan Keterampilan Sosial<br />
Pelatihan keterampilan sosial ini dimaksudkan untuk membekali kompetensi sosial dan kemasyarakatan kepada peserta agar mampu melaksanakan tugasnya dalam berkomunikasi secara aktif dengan pihak sekolah dan masyarakat. Materi kegiatan ini terdiri atas tiga pokok bahasan, yaitu: (a) kecepatan beradaptasi (sosioantropologi dan kemampuan komunikasi sosial), (b) pemberdayaan masyarakat dan keluarga (berbasis budaya, ekonomi, dan ekologi), (c) kepemimpinan. Nara sumber untuk materi yang terkait dengan butir (a) dan (b) adalah pejabat dari daerah sasaran yang relevan dan kompeten. Sedangkan nara sumber untuk materi butir (c) dapat diambil dari akademisi unsure pemerintahan, peneliti, dll, penyelenggara yang kompeten pada bidang tersebut. Alokasi waktu untuk kegiatan keterampilan sosial kemasyarakatan 10 jam pelajaran.<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembinaan Mental, Motivasi, dan Survival (Ketahanmalangan)<br />
Pembinaan mental dimaksudkan untuk membangun karakter para peserta agar memiliki karakter tangguh dan peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa ketahanmalangan dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi persoalan hidup di daerah sasaran. Materi pembinaan ini meliputi pemberian motivasi, penyampaian wawasan, dan contoh-contoh nyata mengenai kelompok masyarakat yang dalam keadaan terbatas tetapi mampu bertahan hidup. Dilanjutkan praktik di lapangan yang dapat berupa outbond dan pemberian pengalaman hidup yang penuh tantangan dan rintangan. Nara sumber kegiatan ini adalah berasal dari insitusi/masyarakat yang memiliki pengalaman dan wawasan kebangsaan yang relevan dengan kegiatan ini.<br />
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara<br />
Materi ini dimaksudkan untuk memperkokoh wawasan peserta Program Pamong Budaya Non PNS tentang integrasi nasional, tujuan dan cita-cita nasional, cinta tanah air, kesadaran bela negara, dan konstelasi geografis NKRI. Materi ini juga diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran akan perbedaan suku, agama, ras, dan golongan, serta keanekaragaman budaya dan adat istiadat di Indonesia. Peserta program Pamong Budaya Non PNS diharapkan mampu mensosialisasikan dan menanamkan wawasan kebangsaan dan bela negara di daerah 33 propinsi.<br />
Pembinaan mental dan survival (ketahanmalangan) serta wawasan kebangsaan dan bela negara. BAB III PENYELENGGARAAN PROGRAM PAMONG BUDAYA NON PNS<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><br />
<br />
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>UPT Penyelenggara<br />
Pada tahun 2012 Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan 11 UPT (BPNB), 10 Balar dan 13 BPCB sebagai penyelenggara Program Pamong Budaya Non PNS. UPT Ditjen Kebudayaan disajikan pada Tabel 1. <br />
Tabel 1. UPT Penyelenggara Program Pamong Budaya Non PNS<br />
<br />
No.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>UPT Penyelenggara<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
1<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>UPT Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB)<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPNB Aceh<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPNB Ambon<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPNB Bali<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPNB Bandung<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPNB Jayapura<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPNB Yogyakarta<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPNB Makassar<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPNB Manado<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPNB Padang<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPNB Pontianak<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPNB Tanjung Pinang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
2<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>UPT Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPCB Aceh<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPCB Bali<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPCB Batu Sangkar<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPCB Gorontalo<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPCB Jambi<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPCB Jawa Tengah<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPCB Jawa Timur<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPCB Makasar<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPCB Samarinda<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPCB Serang<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPCB Yogyakarta<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BPCB Ternate<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
3<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>UPT Balai Arkeologi (Balar)<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Balar Medan<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Balar Bandung<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Balar Bali<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Balar Manado<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Balar Ambon<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Balar Palembang<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Balar Yogyakarta<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Balar Banjarmasin<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Balar Makasar<br />
·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Balar Papua<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><br />
<br />
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Daerah Sasaran<br />
Daerah sasaran program Pamong Budaya Non PNS adalah 33 propinsi di Indonesia.<br />
Jadwal Persiapan dan Pelaksanaan Program Pamong Budaya Non PNS 2012<br />
<br />
No.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kegiatan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Waktu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
1<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Koordinasi Dengan: Dinas yang mengurusi Kebudayaan dan UPT Ditjen Kebudayaan<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>4 – 6 Oktb 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
2<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sosialisasi dan publikasi PB Non PNS<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>1- 9 Oktober 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
3<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembuatan Soal- soal test<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>3-20 Oktober 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
4<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendaftaran (mengisi form, ijazah, dan foto dll) <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>8-19 Oktober 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
5<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seleksi Administrasi (form isian, ijazah, dan foto dll)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>15-19 Oktober 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
6<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengumuman hasil seleksi administrasi dan pengumuman jadwal tes<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>25 Oktober 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
7<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tes Akademik<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>29 Oktober 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
8<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengumuman hasil tes dan jadwal wawancara<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>3 November 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
9<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tes Wawancara dan Kompetensi<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>6-7 November 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
10<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Koordinasi dengan UPT Terkait penetapan hasil seleksi<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>7-8 November 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
11<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengumuman Hasil Seleksi<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>9 November 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
12<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembekalan Teknis<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>19-29 November 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
13<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembekalan Non Teknis<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>30 November – 6 Desember 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
14<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pemberian Sarana dan Prasarana,<br />
Penandatanganan Kontrak Kerja<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>10 Desember 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
15<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Upacara Pelepasan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>11 Desember 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
16<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pemberangkatan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>12 Desember 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
17<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Serah Terima<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>13 Desember 2012<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
18<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaksanaan di daerah sasaran <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>13 Desember 2012 - November 2013<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
19<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Monitoring, evaluasi dan penanggulangan kasus oleh UPT dan Tim Pusat<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>4 kali kegiatan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
20<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penarikan peserta dari daerah sasaran<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>November 2013<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
21<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Laporan pertanggungjawaban Program PB Non PNS<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Desember 2013<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><br />
<br />
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembiayaan Pelaksanaan Program<br />
Pelaksanaan Program Pamong Budaya Non PNS dibiayai dengan dana APBN Direktorat Jenderal Kebudayaan tahun 2012.<br />
<div>
<span style="color: blue; font-size: x-small;">[Bila suka informasi ini silahkan klik iklan di halaman depan guna membantu update blog ini. Gratis, terima kasih]</span></div>
jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-59913373025158282742012-10-08T06:56:00.001-07:002012-10-08T07:16:18.261-07:00Pamong Budaya untuk Alumni Sejarah dan Budaya<b><a href="http://www.blogger.com/PENGUMUMAN%20SELEKSI%20PESERTA%20PAMONG%20BUDAYA%20NON%20PNS%20%20A.Persyaratan%20Peserta%20%20Peserta%20adalah%20lulusan%20program%20studi%20S-1%20bidang%20kebudayaan:%20ilmu%20Sejarah,%20Antropologi,%20Sosiologi,%20Arkeologi,%20Kesenian,%20Perfilman%20dan%20bidang%20ilmu%20lainnya%20yang%20relevan%20dan%20berminat%20bertugas%20di%20bidang%20kebudayaan%20dari%20program%20studi%20yang%20terakreditasi.%20Selain%20itu%20peserta%20harus%20memenuhi%20persyaratan%20sebagai%20berikut.%20Persyaratan%20Umum:%201)Warga%20Negara%20Indonesia,%20dibuktikan%20dengan%20Kartu%20Tanda%20Penduduk%20(KTP)%20yang%20masih%20berlaku;%202)Berusia%20minimum%2025%20tahun%20dan%20maksimal%2060%20tahun%20per%2031%20Desember%202012;%203)Lulusan%20program%20studi%20kependidikan%20S-1%20bidang%20ilmu%20Sejarah,%20Antropologi,%20Sosiologi,%20Arkeologi,%20Kesenian%20dan%20bidang%20ilmu%20lainnya%20%20yang%20relevan%20dan%20sangat%20berminat%20bekerja%20di%20bidang%20kebudayaan%20dari%20program%20studi%20yang%20terakreditasi,%20dibuktikan%20dengan%20fotokopi%20ijazah%20yang%20telah%20disahkan;%204)IPK%20minimal%203.0,%20dibuktikan%20dengan%20fotokopi%20transkrip%20nilai%20yang%20telah%20disahkan;%205)Berbadan%20sehat%20yang%20dibuktikan%20dengan%20surat%20keterangan%20Dokter;%206)Bebas%20narkotika,%20psikotropika,%20dan%20zat%20adiktif%20(napza)%20yang%20dibuktikan%20dengan%20Surat%20Keterangan%20Bebas%20Narkoba%20(SKBN)%20dari%20pejabat%20yang%20berwenang,%20yang%20disertai%20dengan%20hasil%20tes%20urine;%207)Berkelakuan%20baik%20yang%20dibuktikan%20dengan%20surat%20keterangan%20dari%20kepolisian;%208)Mendapatkan%20izin%20dari%20orangtua/wali,%20suami/istri%20(bagi%20yang%20sudah%20menikah)%20yang%20dibuktikan%20dengan%20surat%20pernyataan%20bermaterai;%20%209)Bagi%20yang%20belum%20menikah%20tidak%20diperkenankan%20melaksanakan%20pernikahan%20selama%20mengikuti%20Program%20Pamong%20Budaya%20Non%20PNS%20yang%20dibuktikan%20dengan%20surat%20pernyataan%20bermeterai;%2010)Diutamakan%20yang%20memiliki%20pengalaman%20organisasi%20kemasyarakatan;%2011)Memiliki%20motivasi%20dan%20semangat%20pengabdian%20yang%20tinggi%20di%20bidang%20kebudayaan;%2012)Mampu%20menyesuaikan%20diri%20dengan%20kondisi%20masyarakat%20di%20daerah%20sasaran%20Persyaratan%20khusus:%201.Membuat%20tulisan%20minimal%201%20halaman%20tentang%20program%20kerja%20yang%20akan%20dikerjakan%20selama%20satu%20tahun%20menjadi%20pamong%20budaya%20di%20daerah.%202.Tidak%20terikat%20kontrak%20atau%20kesepakatan%20baik%20lisan%20maupun%20tertulis%20dengan%20pihak%20lain;%203.Bersedia%20menandatangani%20Surat%20Perjanjian%20dengan%20Direktorat%20Jenderal%20Kebudayaan,%20Kementerian%20Pendidikan%20dan%20Kebudayaan;%204.Wajib%20melampirkan%20Curiculum%20Vitae;%205.Bisa%20mengoperasionalkan%20komputer;%206.Memiliki%20SIM%20C%20yang%20dibuktikan%20dengan%20foto%20copy;%207.Pas%20photo%20berwarna%20ukuran%204x6%20cm%20dan%203x4%20cm%20masing-masing%20dua%20lembar;%208.Membuat%20surat%20lamaran%20ditujukan%20kepada%20Direktur%20Jenderal%20Kebudayaan,%20Kementerian%20Pendidikan%20dan%20Kebudayaan%20c.q%20Balai%20Pelestarian%20Nilai%20Budaya%20(BPNB)%20Padang.%20%20Untuk%20berkas%20persyaratan%20umum%20dan%20khusus%20dikirim%20ke%20BALAI%20PELESTARIAN%20NILAI%20BUDAYA(BPNB)%20PADANG%20Jln.%20Raya%20Belimbing%20No.16%20A%20Kuranji%20Padang%20%20Telp/Faks%20:%20(0751)%20496181%20Email%20:%20bpsntpadang@yahoo.com%20%20Berkas%20lamaran%20pamong%20budaya%20non%20PNS%20(persyaratan%20umum%20dan%20khusus)%20diterima%20PANITIA%20paling%20lambat%20tanggal%2019%20Oktober%202012.%20Untuk%20keterangan%20lebih%20lanjut%20silakan%20hubungi%20panitia%20pada%20alamat%20diatas.%20%20%20Padang,%20%2005%20Oktober%202012%20%20Panitia">PENGUMUMAN SELEKSI PESERTA PAMONG BUDAYA NON PNS</a></b><br />
<br />
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Persyaratan Peserta<br />
Peserta adalah lulusan program studi S-1 bidang kebudayaan: ilmu Sejarah, Antropologi, Sosiologi, Arkeologi, Kesenian, Perfilman dan bidang ilmu lainnya yang relevan dan berminat bertugas di bidang kebudayaan dari program studi yang terakreditasi. Selain itu peserta harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.<br />
Persyaratan Umum:<br />
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku;<br />
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berusia minimum 25 tahun dan maksimal 60 tahun per 31 Desember 2012;<br />
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lulusan program studi kependidikan S-1 bidang ilmu Sejarah, Antropologi, Sosiologi, Arkeologi, Kesenian dan bidang ilmu lainnya yang relevan dan sangat berminat bekerja di bidang kebudayaan dari program studi yang terakreditasi, dibuktikan dengan fotokopi ijazah yang telah disahkan;<br />
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>IPK minimal 3.0, dibuktikan dengan fotokopi transkrip nilai yang telah disahkan;<br />
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan Dokter;<br />
6)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) yang dibuktikan dengan <i>Surat Keterangan Bebas Narkoba</i> (SKBN) dari pejabat yang berwenang, yang disertai dengan hasil tes urine;<br />
7)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepolisian;<br />
8)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mendapatkan izin dari orangtua/wali, suami/istri (bagi yang sudah menikah) yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai;<br />
9)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagi yang belum menikah tidak diperkenankan melaksanakan pernikahan selama mengikuti Program Pamong Budaya Non PNS yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermeterai;<br />
10)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Diutamakan yang memiliki pengalaman organisasi kemasyarakatan;<br />
11)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memiliki motivasi dan semangat pengabdian yang tinggi di bidang kebudayaan;<br />
12)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mampu menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat di daerah sasaran<br />
Persyaratan khusus:<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membuat tulisan minimal 1 halaman tentang program kerja yang akan dikerjakan selama satu tahun menjadi pamong budaya di daerah.<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tidak terikat kontrak atau kesepakatan baik lisan maupun tertulis dengan pihak lain;<br />
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bersedia menandatangani Surat Perjanjian dengan <u>Direktorat Jenderal Kebudayaan</u>, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;<br />
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Wajib melampirkan Curiculum Vitae;<br />
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bisa mengoperasionalkan komputer;<br />
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memiliki SIM C yang dibuktikan dengan foto copy;<br />
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pas photo berwarna ukuran 4x6 cm dan 3x4 cm masing-masing dua lembar;<br />
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membuat surat lamaran ditujukan kepada Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan c.q Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Padang.<br />
<br />
Untuk berkas persyaratan umum dan khusus dikirim ke <b><i><u><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/">BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA</a></u></i></b>(BPNB) PADANG Jln. Raya Belimbing No.16 A Kuranji Padang<br />
Telp/Faks : (0751) 496181<br />
Email : bpsntpadang@yahoo.com<br />
<br />
Berkas lamaran pamong budaya non PNS (persyaratan umum dan khusus) diterima PANITIA paling lambat tanggal 19 Oktober 2012. Untuk keterangan lebih lanjut silakan hubungi panitia pada alamat diatas.<br />
<br />
Padang, 05 Oktober 2012<br />
<br />
Panitia<br />
<span style="font-size: x-small;">[Bila anda suka dengan informasi ini silahkan klik iklan di halaman depan. Gratis dan sangat membantu update blog ini. Terima kasih]</span>jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-79697963916104864072012-10-06T23:03:00.000-07:002012-10-06T23:03:42.267-07:00Bentuk Kerja Sama Jurusan dan Alumni Sejarah UnandKerja sama jurusan dan alumni <b><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/10/bentuk-kerja-sama-jurusan-dan-alumni.html">Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Andalas</a></b> yaitu “Ikatan Alumni Sejarah” (IKA Sejarah) dengan ketuanya Drs. Zulkifli Azis. <br />
<br />
Aktivitasnya adalah:<br />
<ul>
<li>Setiap tahun ajaran baru dalam kegiatan BAKTI dengan mahasiswa baru pengurus <i>Alumni Sejarah Unand</i> diundang untuk sebagai pemateri memberi pengarahan tentang kepengurusan alumni dan aktivitas alumni, peluang karier.</li>
<li>Rapat pertemuan Alumni dengan Jurusan dalam rangka perubahan Kurikulum pada tahun 2008 yang dihadiri pengurus alumni. </li>
<li><u>Alumni sejarah Unand</u> bekerja sama dengan Prodi, dengan HIMA melakukan workshop pelatihan kepemimpinan pada mahasiswa baru pada tahun 2008 di Maninjau. </li>
<li>Mendukung pendirian laboratorium Sejarah dengan cara memberikan dana uang untuk pengembangan laboratorium sebesar Rp. 2.000.000,- </li>
</ul>
Hasilnya:<br />
<ul>
<li>Pada tahun 2008 pengurus alumni membantu pembiayaan berupa uang untuk pembangunan Laboratorium Sejarah sebesar Rp. 2000,000,00 (Dua juta rupiah)</li>
<li>Ada saran Alumi kemudian direalisir seperti perlunya mata kuliah keterampilan praktis seperti Audio Visual, yang kemudian menjadi Mata Kuliah yang ditawarkan pada Kurikulum Prodi Ilmu Sejarah sekarang ini. </li>
<li>Untuk kemajuan jurusan ikatan alumni juga membuat blog di jurusandanalumni.blogspot.com yang menghimpun masukan perbaikan bagi jurusan.</li>
<li>Para alumni juga membuat komunikasi antar-alumni lewat Facebook di ”Limo Tungku Sajarangan”. Jaringan sosial ini dibuat oleh para alumni yang berisi segala masukan untuk perbaikan jurusan dan aktifitas mahasiswa sejarah.</li>
<li><b><i><u><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/">Jurusan Sejarah dalam membina hubungan dengan alumni sejarah Unand</a></u></i></b> tidak saja lewat kegiatan yang diadakan di jurusan, tapi juga memakai jaringan sosial internet, Facebook. Nama Facebooknya adalah ”Ilmu Sejarah Unand”. Jurusan sejarah memiliki Facebook yang membuka masukan dan diskusi dengan para alumni tentang dinamika dan harapan alumni untuk jurusan sejarah ke depan. </li>
<li>Labor sejarah juga membuat facebook ”Laboratorium Sejarah” yang berisi menginformasikan segala kegiatan labor. <span style="font-size: xx-small;"><b><i>Silahkan klik iklan bila anda suka dengan informasi ini, gratis.</i></b></span></li>
</ul>
jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-57439670055285384272012-10-04T21:09:00.000-07:002012-10-04T21:09:14.372-07:00Para pemberi kuliah di Prodi Sejarah Unand Dua tahun belakangan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJFbFntsu8o8jYFv9NfFFaYdVK0QxTtkruVFVMECRqJNiLGzQRyptHjHTJJ9Jt9RRb4gtlF-ShBX1D8dIergvf0tx8vZ7kc5v2qqwpawIF7tVxzhfzDBGcdz2MrIEaGaPrRDxBbx333Sky/s1600/IMG_2785.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJFbFntsu8o8jYFv9NfFFaYdVK0QxTtkruVFVMECRqJNiLGzQRyptHjHTJJ9Jt9RRb4gtlF-ShBX1D8dIergvf0tx8vZ7kc5v2qqwpawIF7tVxzhfzDBGcdz2MrIEaGaPrRDxBbx333Sky/s200/IMG_2785.jpg" width="200" /></a></div>
Para pakar yang hadir memberi kuliah di Prodi Sejarah Unand<br />
<br />
<br />
Nama Tenaga Ahli/Pakar<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Nama dan Judul Kegiatan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
<br />
<ol>
<li>Prof Kamaruzaman (arkeolog UKM Malaysia) <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dosen Tamu dan Konsultan Proposal Penelitian<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Dr. Erwiza Erman<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Kuliah Umum<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Prof. Dr. Henk Schulte Nordholt (KITLV Leiden)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kuliah Umum Poitik Lokal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Prof. Dr. Henk Schulte Nordholt (KITLV Leiden)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kuliah Umum Sejarah Kehidupan Sehari-hari (life history)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Prof. Dr. Robert Cribb (Sejarawan ANU Australia) <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dosen Tamu program S1 dan S2 Sejarah<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Dr. Muchlis Paeni (Ketua MSI Pusat)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Kuliah Umum MSI<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Dr. Magdalia Alfian (Direktur Sejarah Direktorat Sejarah dan Nilai-Nilai Tradisional Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Kuliah Umum Sejarah Lokal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Prof. Dr. Taufik Abdullah (Sejarawan LIPI)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Pembicara Tamu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Prof. Dr. Fachri Ali (LIPI)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kuliah Umum<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Prof. Dr. Taufik Abdullah (Sejarawan LIPI)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Pembicara Tamu/ Kuliah Umum<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Prof. Dr. Taufik Abdullah (Sejarawan LIPI)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Keynote Speaker Seminar Nasional Nilai-Nilai Kepahlawanan tiga Tokoh (HAMKA, Mr.l Assaad, dan Rahmah El Yunusiyah)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Dr. Jeffrey A. Hadler (Cornell University, USA)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kuliah Umum Sejarah Minangkabau<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Prof. Dr. Anthony Reid (Sejarawan ANU Australia)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kuliah Umum Sejarah Sumatera<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Robert Oost<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Dosen Tamu Bahasa Belanda<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Prof. Dr. Irwan Prayitno (Gubernur Sumatera Barat)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orasi Kebudayaan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Des Alwi (Pelaku Sejarah)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Kuliah Umum Film Dokumenter<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Prof. Mhd. Rezdwan bin Othman (University of Malaya)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kerjasama Antar Universitas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Dr. Zukarnaen (University of Malaya)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Kerjasama Antar Universitas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Prof. Dr. Harry A. Poeze (KITLV) Leiden<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Kuliah Umum Tan Malaka<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Prof. Dr. Zulhasril Nasril (FISIP UI)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Kuliah Umum Tan Malaka<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Dra. Imelda Sari K. (National Press Club of Indonesia)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pemutaran Film Dokumenter<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Dra. Imelda Sari K. (National Press Club of Indonesia)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Diskusi dan Peluncuran Buku “Mereka Bicara JK”<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Andrinof A. Chaniago (Fisip UI, Direktur Eksekutif Cirrus)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Diskusi dan Peluncuran Buku “Mereka Bicara JK”<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Dra. Imelda Sari K. (National Press Club of Indonesia)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kuliah Umum Alumni<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </li>
<li>Prof. Dr. Robert Cribb<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Kunjungan ke Laboratorium Sejarah</li>
</ol>
<span style="font-size: x-small;">note: Pengulangan nama-nama terkait topik dan waktu yang berbeda. [Bila anda suka silahkan klik iklan, karena sangat membantu dan gratis]<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span><br />
<div>
<br /></div>
jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-49805306851150102942012-10-03T21:23:00.001-07:002012-10-03T22:00:39.604-07:00Prestasi Mahasiswa Prodi Sejarah Unand<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglvBDK56DYXbWgeDF594ZnShbFCyShGHfow2LqaV1uMiJSyq2sSl_w9rGDUqSZi6_3ZYrnTWXlqBNweFvBZXHHNzhHQSGJ5BOWxDGiGLNiXJraKAQzWGHuVKHo5DoK36kjsimoGaMa1HX5/s1600/IMG_0012.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Drs-Sabar-M.Hum" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglvBDK56DYXbWgeDF594ZnShbFCyShGHfow2LqaV1uMiJSyq2sSl_w9rGDUqSZi6_3ZYrnTWXlqBNweFvBZXHHNzhHQSGJ5BOWxDGiGLNiXJraKAQzWGHuVKHo5DoK36kjsimoGaMa1HX5/s200/IMG_0012.JPG" title="Pak Sabar" width="190" /></a></div>
Berikut <b><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/10/prestasi-masih-mahasiswa-dan-alumni.html">prestasi para mahasiswa Prodi Sejarah Unand</a></b> atau yang sudah menjadi alumni <i>Prodi</i> dalam kurun beberapa tahun belakangan;<br />
<ul>
<li>Pemilihan Penulis Artikel Terbanyak di Media Massa Tingkat Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Andalas Tahun 2008 (Rudi Hartono)</li>
<li>Pemilihan Penulis Artikel Terbanyak di Media Massa Tingkat Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Andalas Tahun 2008 (Rika Wahyuni)</li>
<li>Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sastra Universitas Andalas Tahun 2008 (Rizki Kurniawan)</li>
<li>Kejuaraan Catur Antar Mahasiswa Universitas Andalas Tahun 2008 (Wirdam)</li>
<li>Genta Andalas, Tabloid Mahasiswa Universitas Andalas Tahun 2008 (Rika Wahyuni)</li>
<li>Survei Nasional Pemimpin Muda Indonesia untuk Daerah Sumatera Barat, November 2008 (Reni Silvia, dkk.)</li>
<li>Pemilihan Penulis Artikel Terbanyak di Media Cetak Tingkat Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Andalas Tahun 2008 (Arda William)</li>
<li>Pemilihan Mahasiswa Teladan Tingkat Universitas Andalas tahun 2009 pada Lustrum Universitas Andalas Tahun 2009 (Rika Wahyuni)</li>
<li>Workshop Praktek Penelitian Sejarah di Harau Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota 20-22 Februari Tahun 2009 (HIMA Sejarah)</li>
<li>Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Langkah Fakultas Sastra Universitas Andalas Tahun 2009 (Arimadona)</li>
<li>Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Andalas Tahun 2009 (Rizki Kurniawan)</li>
<li>Survei Nasional dan Hitung Cepat (Quick Count) Pemilu Legislatif untuk Daerah Sumatera Barat, 9 April 2009 (Erma Yulis, Yulhelmi Indra, Dodi Suprihanto, Yogi Yolanda, Ardiansyah, Hendriko Firman, Yolla Yohanna, Wirdam, dan Reni Silvia)</li>
<li>Program Wirausaha Mahasiswa (PMW) Universitas Andalas 2009 (Ifan Okcanedi)</li>
<li>Pemilihan Penerima Anugrah Sastra 2009 Tingkat Fakultas Sastra Universitas Andalas untuk Mahasiswa yang Paling Produktif Menulis di Media Massa, Mei 2009 (Hendriko Firman)</li>
<li>Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pengkajian Hukum dan Politik (PHP) Universitas Andalas Tahun 2009 (Yogi Yolanda)</li>
<li>Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sastra Universitas Andalas Tahun 2009 (Putri Wulandari)</li>
<li>Penelitian tentang Wali Nagari Perempuan di Era Reformasi di Sumatera Barat, Tahun 2009 (Wirdam dan Andre Vetronius)</li>
<li>Olimpiade Sejarah I Tahun 2010 (HIMA Sejarah)</li>
<li>Penelitian tentang Pilkada Kabupaten Tanah Datar Tahun 2005, Padang 2010 (Rita Yuliana dan Ari Febrianto)</li>
<li>Program Wirausaha Mahasiswa (PMW) Universitas Andalas 2010 (Rizki Kurniawan)</li>
<li>Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unit Kegiatan Olahraga (UKOS) Fakultas Sastra Universitas Andalas Tahun 2010 (Hengki Saputra)</li>
<li>Seminar Nasional dan Musyawarah Wilayah IX Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah se Indonesia (IKAHIMSI) Wilayah IX (Jambi, Sumbar, Riau, dan Kepri), di Universitas Batang Hari Jambi, 15-18 Februari 2010 (Ernawati)</li>
<li>Workshop Latihan Kepenulisan Sejarah dan Kepemimpinan di Kanagarian Balingka Kec. IV Koto Kabupaten Agam 26-28 Februari Tahun 2010 (HIMA Sejarah)</li>
<li>Seminar Nasional XV Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah se Indonesia (IKAHIMSI) di Universitas Negeri Medan, 5 April 2010 (Aulia Sri Wahyuni, Gilang Tegar Raditya, Dini Forta Sisyara, Andre Vetronius, Ade Surya Romario, Rahima Khaidir, Desi Natalia, Aulia Rahman, Elsy Yolanda, Yulia Siska dan Dewi)</li>
<li>Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Fakultas Sastra Universitas Andalas, April 2010 (Hendriko Firman)</li>
<li>Arung Sejarah Bahari ke-5 di Nusa Tenggara Timur, 25-30 Juli 2010 (Aulia Rahman)</li>
<li>Penelitian tentang Kesadaran Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda Kota Padang Tahun 2010 (Dodi Suprihanto, Sri Andika, Desi Natalia, Titin Romayasari, Ari Febrianto, Wides Tosri Mora, Putri Wulandari)</li>
<li>Harian Posmetro Padang Tahun 2010 (Heru Dahnur)</li>
<li>Penelitian tentang Diaspora Peri-Peri, Sumatera Barat, 2010 (Allia Sepvonni)</li>
<li>Program outbound di Fakulti Sastra dan Sains Sosial University of Malaya (UM) Kuala Lumpur, 22 Agustus s/d 9 September 2010 (Ari Febrianto, Delvia Indra Rajuddin, Sara Dwi Nuraini, Desri, Sri Andika Amelia, Resti Febrianti, Yusran Ilyas, Dodi Suprihanto, dan Romi Arif) </li>
<li>Evakuasi dan Rehabilitasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Tsunami di Kepulauan Mentawai, 2010 (Adek Kurniawan)</li>
<li>Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas Sastra (MAPASTRA) Universitas Andalas Tahun 2010 (Riko Julhasra)</li>
<li>Lomba Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ) pada MTQ Mahasiswa Tingkat Universitas Andalas Tahun 2010 (Wahyu Suri Yani)</li>
<li>Program Wirausaha Mahasiswa (PMW) Universitas Andalas 2010 (Ifan Okcanedi)</li>
</ul>
<span style="color: blue; font-size: xx-small;"><b>nb. silahkan klik salah satu iklan di dalam blog ini. Cukup sekali sehari, akan sangat membantu update blog ini. Klik iklan yang anda lakukan tidak dipungut biaya. Gratisi dan nambah informasi.</b></span>jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-28417356911666777162012-10-02T21:32:00.001-07:002012-10-02T21:32:12.682-07:00Kontroversi Kepahlawanan Paderi dan Momentum<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY6qNz8jOXZ4Y0VHRUZz_M-JpGfO4Q4s6PYw5Y5o76AP1Xf5Vp_DpF2edlWLLOoHxzvIp1pM_W6AlMxOxo8qodxQT55bUMyPJp3jy8TEQ6vPawyb71EZB-YntsdNunKyVo1eUBcn5HkT9o/s1600/wannofri.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><strike><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY6qNz8jOXZ4Y0VHRUZz_M-JpGfO4Q4s6PYw5Y5o76AP1Xf5Vp_DpF2edlWLLOoHxzvIp1pM_W6AlMxOxo8qodxQT55bUMyPJp3jy8TEQ6vPawyb71EZB-YntsdNunKyVo1eUBcn5HkT9o/s200/wannofri.jpg" width="149" /></strike></a></div>
<span style="font-size: x-small;"><b><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/10/kontroversi-kepahlawanan-paderi-dan.html">Kontroversi pahlawan nasional </a></b>yang akhir-akhir ini mengemuka, seperti Tuanku Imam Bonjol dan Tuanku Tambusai, semestinya dilihat dari berbagai aspek, jangan hanya dilihat dari sisi ideologis. Masalah itu semestinya juga ditempatkan secara metodologis. Pandangan ideologis adalah pandangan sektarian yang jauh dari kaedah-kaedah ilmiah dan bisa menimbulkan perpecahan. Untuk itu semestinya segala masalah sejarah dilihat secara metodologis dan historis dengan menempatkannya dalam iklim sosial-politik yang berkembang pada masa tersebut. [Artikel ini pernah dimuat diblog lama laman alumni sejarah unand.]</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br /></span>
Oleh Wannofri Samry<br />
<br />
Konsep Pahlawan Nasional<br />
Bagi sejarawan<i> konsep Pahlawan Nasional</i> memang dalam kondisi “dilematis”, masalahnya pengangkatan seorang tokoh menjadi Pahlawan nasional tergantung pada seklompok orang yang dikukuhkan dengan SK Presiden. Akhirnya banyak tokoh yang sangat pantas menjadi Pahlawan nasional dan diakui di tengah masyarakat namun tidak diakui secara formal oleh pemerintah sebagai Pahlawan Nasional. Seperti Mohammad Natsir, seorang tokoh Islam yang berjuang sejak zaman pergerakan, pernah menduduki Menteri Penerangan, dikagumi Soekarno, tokoh politik yang memberik corak dalam peta politik bangsa tidak diakui pemerintah sebagai Pahlawan Nasional. Pada hal Sejarawan sekaliber Prof.. Taufik Abdullah, Dr . Anhar Gonggong, Dr. Mestika Zed dan Dr. Gusti Asnan dan lain-lain, sudah merekomendasikan dan mendukung agar pemerintah mengukuhkan M. Natsir sebagai Pahlawan Nasional. Tragisnya, sejarah dipegang penguasa, Natsir ditolak sebagai Pahlawan nasional. Nasib M. Natsir bukan sendiri, Bung Tomo, Sutan Takdir Alisjahbana yang memperjuangkan kebudayaan sejak pergerakan, Hamka, dll masih belum diakui sebagai Pahlawan nasional. Anehnya, banyak tokoh-tokoh lokal yang tidak dikenal sejarah nasional justru dikukuhkan sebagai Pahlawan nasional.<br />
<br />
Tampaknya pemerintah melihat pengangkatan seseorang jadi <u>pahlawan nasional</u> sangat kental aspek politiknya. Seperti Natsir, ia mempunyai banyak pengikut di Indonesia bahkan intenasional, namun karena politik pemerintah tidak sesuai dengan aliran politiknya pemerintah enggan untuk mengangkatnya sebagai Pahlawan Nasional.<br />
<br />
Sestinya pemerintah menetapkan kriteria yang jelas dalam mengangkat seseorang sebagai Pahlawab Nasional serta mengikutkan dan mendengarkan para sejarawan. Kasus pengangkatan M. natsir tampaknya pemerintah tidak mendengarkan para sejarawan.<br />
<br />
Jika konsep Pahlawan Nasional saat ini rancu, mungkin perlu dimunculkan konsep lain, seperti Pahlawan Nasional Pra Indoinesia. Sebab secara aklamasi Indonesia baru muncul tahun 1928, dan secara spirit mulai muncul pada awal abad ke-20. Sebelumnya Indonesia disebuat oleh kolonial Belanda Nedherland Indie atau ada juga yang menyebut Moei Indie. Ternyata, kalau para Pahlawan Nasional kita yang di SK-kan pemerintah itu belum mengenal Indonesia. Banyak diantara mereka hidup di lingkungan budaya mereka.<br />
Namun perubahan cara pandang terhadap Pahlawan nasional tidak bisa dilakukan secara ideologis dan etnis, sebab ini sangat berbahaya untuk kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Perubahan apapun dalam penulisan sejarah mesti dilakukan secara metodologis, mencakup sumber, konsep, metode dan pisau analisis. Karena itu gugatan terhadap Imam Bonjol dan Tuanku Tambusai, dalam hemat saya adalah gugatan yang sektarian dan tidak fair secara hisstoriografi.<br />
<br />
Gerakan Paderi dan Kebijakan Kolonial<br />
<b>Gerakan paderi</b> mestinya tidak dilihat hanya dalam kontek lokal di lingkaran Paderi, sebab ia juga berhubungan dengan kebijakan kolonial Belanda. Kolonial Belanda dalam kebijakannya mengadakan politik diskriminatif dan politik adu domba. Berhubungan dengan itu Belanda menganut polilik naturalisasi. Artinya mendukung berkembangnya budaya lokal dan menekan perkembangan Islam. Sebab Islam dalam masa penjajahan termasuk progresif dalam menentang kolonilaisme. Selain itu juga menopang sepenuh penyebaran agama kristen sebagai lawan Islam. Artinya pribumi diadu dengan pribumi. Penasehat kebijakan politik ini adalah Snouck Hougronje, ia selalu menekan Islam yang integratif dan mendukung Islam secara budaya. Dalam kontek itu budaya lokal didukung dan orang-orangnya dirangkul ke pihak kolonial. Namun guru-guru mengaji, kaum pemikir dan pergerakan Islam ditindas dan disisihkan. Bahkan pada awal pasca awal abad ke-20, pemegang kekuasaan lokal seperti kaum adat dan raja-raja kecil banyak yang terjebak ke pangkuan kolonial Belanda. Pemegang otoritas lokal tersebut digaji dan anak-anak mereka disekolahkan di sekolah kolonial pada masa berikutnya. Jadi kolonial Belanda sengaja menciptakan gap yang besar dan rasa sakit hati yang dalam di lingkungan pribumi. Karena itu dalam kontek ini terjadi benturan antara kaum adat dan Islam serta kristen dengan wasitnya kolonial Belanda.<br />
<br />
Di Minangkabau sendiri kaum adat terangan-terangan mendukung kolonial Belanda yang di mata <i>kaum paderi</i> adalah “kafir”. Jadi radikalisme itu sesunggunya disulut juga oleh model kebijakan kolonial Belanda yang pro adat dan diskriminatif.<br />
<br />
Mengenai ekspansi <u>Paderi</u> ke Tanah Batak, ini juga dilihat secara hati-hati. Apakah ini penyerangan tanpa ada sebab atau bagaimana? Di bahagian utara mesti diketahui, Belanda sedang mendukung perkembangan agama kristen yang nanti bisa dibenturkan dengan penyebaran Islam yang semarak di bahagian selatan. Sejauh yang diamati mengenai kebijakan Tuanku Imam Bonjol bahwa ia adalah tokoh yang moderat, yang bisa berdampingan dengan kaum adat. Justru adat basandi syarak dan syarak basandi kitabullah, besar kemungkinan muncul dari Tuanku Imam Bonjol. Dalam Keterangan Hamka (Dari Penbendaharaan Lama, Terbit Pertama 1963) disebutkan bahwa Tuanku Imam Bonjol(TIB) adalah orang yang tidak menyukai kekerasan. Sikap itu terlihat dari sikap TIB dalam menyusun persatuan antara ulama dan kaum adat di Bonjol. Menurut Hamka sikap Tuanku Nan Renceh yang membunuh eteknya dan Tuanku Lintau yang membunuh keluarga Pagaruyung tidak didukung oleh Tuanku Imam Bonjol. Pertentangan kekerasan itu juga terjadi dalam gerakan Padri lainnya (Lihat Naskah Faqih Saghir).<br />
<br />
Momen gugatan terhadap Imam Bonjol semestinya menjadi titik balik bagi pemerintah Repubik Indonesia untuk memperhatikan penulisan sejarah dan budaya secara sunggguhh-sungguh. Karena itu sudah semestinya pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Pariwisata, Seni dan Budayan beserta lembaga-lembaga terkait seperti Museum dan Lembaga Arsip untuk untuk memperhatikan secara serius mengenai arsip-arsip sejarah, termasuk arsip sejarah daerah. Selama ini bagi pemerintah, lembaga Arsip dan Museum seakan-akan lembaga sempalan dan tempat pegawai-pegawai yang tidak produktif. Sementara saat sejarah Indonesia dipertanyakan semua orang, termasuk pemerintah kewalahan dalam menjawabnya.<br />
<br />
Sesuai dengan perkembangan demokrasi, maka pada masa yang akan datang gugatan-gugatan sejarah akan makin sering dilakukan. Kalau ini tidak disalurkan dan diberikan jawaban maka juga bisa mengancam integrasi bangsa. Karena itu, sepantasnya pemerintah mendukung dan mewujudkan Komisi Pelurusan Sejarah Indonesia, sebagaimana yang sering diwacanakan oleh sejarawan Asvi Warman Adam. Komisi ini bersama-sama dengan lembaga terkait menyusun strategi untuk mengembalikan arsip-arsip sejarah yang ada di luar negeri, terutama yang ada di negeri Belanda. Selain itu Komisi Pelurusan sejarah juga menyusun strategi untuk mengumpulkan arsip-arsip sejarah yang masih ada di dalam negeri. Hal ini diharapkan memberikan jalan atau solusi dalam berbagai kontroversial sejarah pada masa yang akan datang.<br />
<br />
*<b><i><u><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/">Wannofri Samry</a></u></i></b>, Dosen Jurusan Sejarah Unand, Ph.D kandidat UKM, Malaysia, dan Direktur Pusat Studi Informasi, Dokumentasi dan Kesejarahan Universitas Andalas.<br />
jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-5286229436225235312012-10-02T21:15:00.004-07:002012-10-02T21:16:08.054-07:00Jujur Sebagai Nasionalis<br />
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<i>Benarkah <b><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/10/jujur-sebagai-nasionalis.html">semangat nasionalisme</a></b> kini menjadi tipis hingga gemannya menjadi senyap? Sebuah pertanyaan yang mendesak untuk dijawab! Seberapa jujurnya kita sebagai nasionalis? Seabad sudah penghitungan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Sejauh ini yang kerap muncul adalah gugatan terhadap rasa nasionalisme anak bangsa yang makin memudar. Dari tahun ke tahun, tema nasionalisme itu selalu rutin menjadi bahan diskusi. Hingga kini pun, opini publik yang berkembang ada semacam gugatan bahwa kini nasionalisme sudah makin pudar, erosi nasionalisme dan lain sebagainya.</i></div>
<br />
<br />
<a href="http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-ash3/48805_1220487306_541565444_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Emil-Mahmud-pict" border="0" height="150" src="http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-ash3/48805_1220487306_541565444_n.jpg" title="Emil Mahmud" width="200" /></a><span style="font-size: x-small;">{Artikel ini pernah dimuat di blog alumni yang lalu, namun demi kelanjutan dan bahan bacaan bagi yang belum membacanya, admin kembali menayangkannya untuk kita nikmati kembali}</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">Oleh:</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;"> </span><span style="background-color: white; color: #333399; font-family: Arial, Helvetica, Georgia, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: '} '; font-size: 12pt;"><a href="http://jurusandanlumni.blogspot.com/">Emil Mahmud</a></span></strong></span><br />
<br />
<br />
Berbagai pendapat itu, tentu saja perlu ditelaah lebih mendalam lagi. Mengingat dalam kenyataannya kita selalu membandingkan semangat nasionalisme dalam era yang berbeda. Di satu sisi, semangat nasionalisme itu diyakini masih tebal tertanam di dada para pejuang republik. Pejuang dimaksud adalah mereka yang hidup dan berjuang melawan penjajah.<br />
<br />
Di sisi lain, semangat nasionalisme itu dituding rapuh tertanam di dada anak bangsa saat ini. Seberapa kuatnya semangat nasionalisme masih melekat pada diri anak bangsa saat ini. Kini hampir seabad Harkitnas diperingati, tema nasionalisme makin meluas dibahas. Sebagai suatu mazhab atau aliran pemikiran, terminologinya sikap nasionalis adalah sikap seorang warga negara yang diakui sangat cinta terhadap bangsanya. Sikap nasionalis itu menjadi universal, apabila kecintaan terhadap bangsa dilandasi oleh kejujuran.<br />
<br />
Menakar Nasionalis<br />
Bermula dari kiprah para aktivis pejuang di awal abad 20, mereka begitu giat melawan penindasan penjajah. Kebangkitan nasional kala itu dimaknai sebagai wujud perlawanan terhadap imperealisme serta praktik penjajahan.<br />
<a href="http://alumnisejarahunand.files.wordpress.com/2008/10/sinopsis.jpg?w=468" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="proklamasi-indonesia" border="0" height="121" src="http://alumnisejarahunand.files.wordpress.com/2008/10/sinopsis.jpg?w=468" title="Proklamasi" width="200" /></a><br />
Momentum itu menjadi bersejarah, karena para aktivis pejuang yang ikut mendirikan Boedi Oetomo pada 1908. Sikap para aktivis itu, jelas menunjukkan dedikasinya sebagai seorang <u>nasionalis</u>. Yakni seorang nasionalis yang jujur. Hingga akhirnya potret sejarah itu layak untuk menjadi momentum peringatan Harkitnas.<br />
<br />
Guna menakar semangat nasionalisme itu perlu suatu pisau bedah untuk menganalisanya. Dalam konteks ini, penakaran semangat nasionalisme perlu kiranya suatu pembanding. Pembanding yang paling layak serta mampu menimbang semangat nasionalisme justru kejujuran itu sendiri. Jujurkah kita sebagai seorang nasionalis?!<br />
<br />
Alangkah lebar dan luasnya, makna jujur untuk menjadi pisau analisa guna menakar semangat nasionalisme itu. Tikamkanlah pisau analisa; jujur itu yakni dengan mempertanyakan kejujuran kepada seseorang yang mengaku nasionalis itu.<br />
<br />
Tipis atau tebalnya semangat nasionalisme tidak dapat ditinjau hanya dari maraknya peringatan pada 20 Mei itu saja. Semarak peringatan Harkitnas tentu saja bisa menjadi bermakna. Untuk memaknainya perlu digandenng dengan event dan agenda yang selalu merangkul keadilan masyarakat.<br />
<br />
Hal itu dapat ditempuh dengan mengagendakan kegiatan yang sanggup untuk mengembalikan citra bangsa ini. Bangsa ini kiranya sudah terpuruk karena ketahuan oleh dunia internasional sebagai bangsa yang ‘korup’. Buktinya, masih ditemui adanya oknum aparat dan pejabat yang cenderung melakukan praktik korupsi. Di samping itu, faktanya di sejumlah proses penegakkan hukum di pengadilan, didapat fakta bahwa praktik korupsi sejalan dengan penyalahgunaan wewenang.<br />
<br />
Celakanya, pengabdian kepada negara menjadi penghianatan yang jelas-jelas dilakukan oleh mereka yang dipercayai sebagai abdi negara. Akibatnya, ulah oknum tersebut tentunya tidak dapat ditolerir. Karena mereka dapat digolongkan sebagai penghianat bangsa yang anti nasionalis.<br />
<br />
Tindakan menggerogoti aset negara, serta ‘menikmati’ duit rakyat untuk kepentingan individu dan golongan terus terungkap satu per satu. Belum lagi, penangangan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang seolah menemui jalan buntu.<br />
<br />
Sesungguhnya bangsa ini bisa saja bertindak asalkan bertekad untuk menuntaskan kasus tersebut. Dana itu semestinya dikembalikan kepada negara. Selanjutnya, kalau uang itu dipergunakan untuk membayar utang luar negeri maka – akan mampu membawa Republik Indonesia ini — keluar dari lilitan utang tersebut.<br />
Selain itu praktik penilepan duit rakyat yang notabene dianggarkan melalui APBN/APBD di Republik Indonesia juga belumlah terawasi. Alhasil, kebocoran duit negara yang semula diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat menjadi sia-sia begitu saja.<br />
<br />
Pada saat yang sama, ketika penegakkan hukum hanya setengah hati, turut melemahkan semangat nasionalisme itu. Mengingat harapan untuk menjadi bangsa yang kuat pun menjadi sirna. Pasalnya, ulah oknum aparat penegak hukum itu pun memicu pudarnya semangat nasionalisme. Terlebih saat oknum aparat penegak hukum yang seharusnya menumpas kasus pidana korupsi, ironisnya ada yang berkhianat. Pasalnya, ada aparat penegak hukum itu yang diduga kuat turut bermain dalam lingkaran (setan) mafia peradilan yang sudah mendilemati itu.<br />
<br />
Catatan Penting<br />
Memaknai semangat nasionalisme, kini saatnya untuk memulihkan optimisme terhadap bangkitnya nasionalisme di tengah-tengah masyarakat. Kenyataan ada warga di republik ini yang didapati sudah apatis terhadap bangsanya. Ironisnya lagi, sikap apatis terhadap bangsanya itu sulit untuk dihilangkannya. Alasannya, antara lain; lantaran masih relatif sulitnya mendapatkan kepastian hukum dan lainnya.<br />
Tidak saja penanganan kasus-kasus yang berkenaan dengan pelanggaran HAM, yang menjadi dilematis. Di samping itu pengangkangan hak-hak sipil dan rakyat yang masih terabaikan. Ada banyak kondisi yang membuat kita gerah.<br />
<br />
Sejurus dengan itu, momentum peringatan Harkitnas hendaknya menjadi refleksi atau perenungan bagi kita bersama. Utamanya, bagi mereka yang secara jujur mengakui dirinya sebagai seorang nasionalis.<br />
Mengutip sebuah hasil riset Lembaga Kajian Demokrasi dan HAM (Demos), kini perlu adanya langkah-langkah nyata untuk mematahkan sumber-sumber kekuasaan aktor dominan dalam negara. Pada saat tertentu aktor dominan, juga melakukan persekutuan dengan kelompok perkeliruan, yang di dalam negara sendiri sesungguhnya bukan sebagai institusi/individu yang legal.<br />
<br />
Menurut penulis, sebagai penghianat bangsa yang kontra produktif dengan nasionalis, mereka para oknum itu perlu untuk dikontrol secara tegas melalui instrumen dalam negara yang legal formal. Di antaranya, instrumen yang memiliki proses penegakkan hukum, pengakuan HAM dan aturan serta norma yang berlaku.<br />
<br />
Salah satu kontrol yang kini diharap, untuk mampu membela kepentingan negara yakni lewat kontrol oleh Pers. Yakni pers sebagai pilar demokrasi, di samping tiga pilar dalam negara lainnya; legislatif, eksekutif dan yudhikatif. Karenanya, pers harus diperkuat komitmennya agar konsisten melakukan kontrol sosial. Yakni <b><i><u>jujur sebagai nasionalis!</u></i></b>(*)<br />
<br />
**) EMIL MAHMUD, penulis adalah Wartawan Bangka Pos Group.<br />
(Tulisan ini merupakan artikel hasil lomba yang digelar Panitia Hari Besar Nasional (PHBN) bekerjasama PWI Pusat dan Dewan Pers, dan diproyeksikan untuk materi bacaan saat peringatan Seabad Harkitnas 2008 lalu. Artikel (opini) ini menyabet predikat Terbaik III dan telah di dipublikasi di sejumlah media nasional, termasuk di Harian Kompas.)jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-8214176378482737602012-10-02T06:27:00.001-07:002012-10-02T06:27:15.567-07:00Hyperrealitas, Posmo, dan Jati diri BangsaDalam mengisi acara <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/10/hyperrealitas-posmo-dan-jati-diri-bangsa.html">Lustrum FIB Unand ke-6</a>, panitia mengangkat dua iven besar yang akan diadakan pada bulan November mendatang (2012). Kegiatan dikemas dalam dua bentuk; Kuliah Umum, dan Seminar Internasional.<br />
<br />
Untuk kuliah umum, FIB mengundang <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/10/hyperrealitas-posmo-dan-jati-diri-bangsa.html">Dr. Yasra Amir Piliang</a> dari ITB yang disebut sebagai filsuf dari Timur. Topik yang akan dibahas Yasraf adalah Hyperrealitas dan Posmodernisme. Kuliah umum terbuka untuk mahasiswa, karyawan, alumni, dan umum pada;<br />
Hari/Tgl : Rabu/14 November 2012<br />
Tempat : Ruang Seminar FIB Universitas Andalas<br />
<br />
Kegiatan kedua adalah Seminar Internasional dengan tema, "<a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/10/hyperrealitas-posmo-dan-jati-diri-bangsa.html">BUDAYA MEMBENTUK JATI DIRI DAN KARAKTER BANGSA</a>". Seminar ini mengundang para pembicara dari berbagai negara seperti, Korea, Malaysia, AS, dan banyak lagi. Selain pembicara undangan, panitia juga membuka kesempatan call for papers bagi yang berminat.<br />
<br />
Bagi yang berminat silahkan mengirimkan abstraks yang ditulis dengan bahasa Indonesia atau Inggris maksimal 250 kata. Abstrak dapat dikirim melalui email ke fifibua1@yahoo.co.id dan ronidin@fsastra.unand.ac.id paling lambat 10 Oktober 2012. Hasil seleksi abstrak diumumkan<br />
pada tanggal 15 Okteber 2012 dan makalah lengkap bagi yang lulus diterima panitia paling lambat 25 Oktober 2012.<br />
<br />
Abstrak dan makalah juga dapat diantar langsung ke panitia dengan alamat Ruang BAPEM Lantai II Dekanat Fakultas Ilmu Budaya Unand Kampus Limau Manis Padang Telp. 0751 71227 atau 081374563635 atau 085264652828.<br />
<br />
Seminar internasional ini rencananya akan diadakan pada Selasa, tanggal 13 November 2012 di ruang seminar FIB, Universitas Andalas, Padang. Adapun biaya pendaftaran yang disertakan;<br />
<br />
<br />
<ol>
<li>Dosen : Rp. 150.000,-</li>
<li>Mahasiswa : Rp. 100.000,-</li>
<li>Guru : Rp. 150.000,-</li>
<li>Umum : Rp. 200.000,-</li>
<li>Pemakalah/prosiding : Rp. 300.000,-</li>
</ol>
<br />
Biaya tersebut mencakupi bahan-bahan seminar, makan siang, kudapan, dan sertifikat. Biaya pendaftaran dapat dikirimkan ke rekening a.n. Ronidin, Bank Nagari Kantor Kas Unand, No. 2102.0210.03706-3 atau ke rekening a.n. Khairil Anwar BCA KCP S. Parman Padang Nomor Rek. 3120575839. [yudhi]<br />
<br />
brosur dapat di download di <a href="http://fib.unand.ac.id/file/BROSUR%20SEMINAR%20FIFIBUA%20BARU.pdf">sini</a><br />
<span style="font-size: xx-small;">NB. Tanpa mengurangi rasa hormat, mohon diklik iklannya bila anda tertarik, iklan itu cuma informasi yang tak akan memungut biaya apapun. Terima kasih.</span><br />
jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-74290523587704183412012-10-01T01:39:00.000-07:002012-10-01T01:47:43.995-07:00Sanksi Zina dalam Pandangan Islam <br />
Oleh : Irfan, SS<br />
<div>
<br /></div>
<div>
<div>
<b>“Untuk Berantas Perzinaan Ranperda Adopsi <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/10/sanksi-zina-dalam-pandangan-islam.html">Sanksi Adat</a>”</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbXYYHVPO0gwv2yDADFszZzQciXsiLta5pYK-F3fShVGAP3U9SYrKiIERpx9mAbYkO-akv5U_P3nj7wj9X3oFfN-r7IWuVMt6aAKHlBBa7s35iI7NHjeFD_uMjmtNEIcUfizswK3OTyvEj/s1600/irfan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbXYYHVPO0gwv2yDADFszZzQciXsiLta5pYK-F3fShVGAP3U9SYrKiIERpx9mAbYkO-akv5U_P3nj7wj9X3oFfN-r7IWuVMt6aAKHlBBa7s35iI7NHjeFD_uMjmtNEIcUfizswK3OTyvEj/s200/irfan.jpg" width="132" /></a></div>
<div>
Itu adalah salah satu judul Berita di harian Singgalang hari ini (1/10-2012 ). Berita tersebut menarik karena <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/10/sanksi-zina-dalam-pandangan-islam.html">Sanksi adat</a> akan diadopsi dalam rancangan peraturan daerah (ranperda) pemberantasan perzinaan dan pelacuran yang saat ini dibahas DPRD Kota Padang. Pada bagian lain dari berita tersebut disebutkan bahwa tujuan dari ranperda itu adalah mencegah dan memberantas praktik perzinaan dan pelacuran di Kota Padang dan mewujudkan kehidupan masyarakat yang agamais serta Pancasilais.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Cuma kita sebagai masyarakat sangat menyanyangkan dan heran, kenapa cuma <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/10/sanksi-zina-dalam-pandangan-islam.html">sanksi adat</a> yang diadopsi dan mengabaikan sanksi agama dalam ranperda itu, bukankah kita masyarakat kota Padang masih menganut paham filosofi adat basandi syarak syarak basandi kitabullah, dari situ jelas bahwa adat basandi kepada agama dan agama basandi kitabullah, (al Quran ), jadi secara logika tidak logis kalau sanksi adatnya dipakai sementara sanksi agamanya dicampakan. Hal ini semestinya juga menjadi pertimbangan bagi anggota dewan, kalau ingin mengadopsi <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/10/sanksi-zina-dalam-pandangan-islam.html">sanksi adat</a> jangan lupa pula memasukan sanksi agamanya, dan sanksi agamanya jelas bersumber kepada kitab Allah, al Quran dan al Hadist. Dari situ baru nampak korelasinya, sehingga filosofi tersebut tidak hanya menjadi slogan semata.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dalam pandangan Islam, zina merupakan perbuatan kriminal (jarimah) yang dikatagorikan hukuman hudud. Yakni sebuah jenis hukuman atas perbuatan maksiat yang menjadi hak Allah SWT, sehingga tidak ada seorang pun yang berhak memaafkan kemaksiatan tersebut, baik oleh penguasa atau pihak berkaitan dengannya. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Berdasarkan Qs. an-Nuur [24]: 2, pelaku perzinaan, baik laki-laki maupun perempuan harus dihukum jilid (cambuk) sebanyak 100 kali. Namun, jika pelaku perzinaan itu sudah muhson (pernah menikah), sebagaimana ketentuan hadits Nabi saw maka diterapkan hukuman rajam. (http://konsultasi.wordpress.com/2007/01/18/hukum-orang-berbuat-zina/ ).</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tentu akan muncul pertanyaan kalau sanksi agama tersebut diadopsi siapa yang akan berhak melaksanakannya sementara kita Kota Padang tidak memiliki (kepala negara Khilafah Islamiyyah) jawabannya tentu. Jika sekarang tidak ada khalifah, yang dilakukan adalah menegakkan Daulah Khilafah terlebih dahulu. Dan untuk mewujudkan hal tersebut, apa yang sudah dilakukan oleh provinsi tentangga Nanggroe Aceh Darusallam (NAD) dapat dijadikan sebagai contoh. Tinggal sekarang ada atau tidaknya kemauan politik ( <i>political will</i> ) dari walikota dan anggota dewan Kota Padang, agar tujuan dari ranperda itu dapat tercapai. Sekaligus menyelamatkan generasi muda dari seks bebas, karena dari survei yang dilakukan oleh Komnas Perlindungan Anak sungguh mencengangkan.” Sebanyak 93,7 persen anak-anak pernah melakukan hubungan seks” dan sebanyak 21,2 persen remaja yang menjadi sampel mengaku pernah melakukan aborsi akibat mengalami kehamilan pranikah. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pelaku aborsi itu merupakan prosentase dari 14.726 anak yang duduk di SMP dan SMA. Kondisi ini menyebar di 12 kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Makassar, Medan, Lampung, Palembang, Kepulauan Riau, dan kota-kota di Sumatera Barat.(Berita99.com/16 juli 2012 ).</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kenapa itu bisa terjadi karena selama ini sanksi yang diberikan kepada pelakunya sangat lemah, Sebagaimana diketahui, hukuman terhadap perzinaan (mukah atau overspel) yang diatur oleh Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) pasal 284 adalah pidana penjara paling lama sembilan bulan dan hanya berlaku bagi pelaku yang sudah menikah. Sedangkan bagi pelaku zina yang belum menikah tidak ada hukumannya. Bahkan perzinaan yang dilakukan oleh mereka yang sudah menikah tidak akan dihukum jika tidak ada pihak yang mengadu dari suami atau istri yang merasa tercemar nama baiknya dalam waktu paling lama tiga bulan. ( http://www.muslimdaily.net/opini/4627/ ). Bandingkan dengan hukum Islam yang memberikan sanksi tegas yaitu dengan memberlakukan hukuman cambuk dan rajam bagi pezina seperti yang disebutkan diatas.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya yakin, jika sanksi agama tersebut dimasukan kedalam Ranperda yang sedang dibahas, orang tidak akan berani dan akan berpikir dua kali untuk melakukan praktek perzinahan dan prostitusi …wassalam.</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="font-size: xx-small;">NB: Silahkan klik iklannya. Klikan Anda akan memudahkan kerja tim redaksi blog ini. Tidak akan ada pungutuan biaya pada Anda. Terima kasih. Red.</span></div>
jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-39887098363766375312012-09-30T06:02:00.001-07:002012-09-30T06:16:15.892-07:00Pembuktian Terbalik dan Transparansi Anggaran dalam Pencegahan Korupsioleh: Irfan, SS<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha_-WWHCQO3yQJ-9KYSoFalFebX63vJN_VCaDhM8xakfxym6x95raaWuPzLDotFUUVcpEsXIDAw7AbvxIEJ5XJIxqPd7ipzApI-mqKq-WjktV7RS5YmsT8G4Htsu6o2lOn81aa27gpCuls/s1600/Picture1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha_-WWHCQO3yQJ-9KYSoFalFebX63vJN_VCaDhM8xakfxym6x95raaWuPzLDotFUUVcpEsXIDAw7AbvxIEJ5XJIxqPd7ipzApI-mqKq-WjktV7RS5YmsT8G4Htsu6o2lOn81aa27gpCuls/s200/Picture1.jpg" width="165" /></a></div>
Sebuah langkah maju dalam <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/pembuktian-terbalik-dan-transparansi.html">pemberantasan Korupsi</a> baru saja dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi dengan memutuskan kepala daerah atau wakilnya bisa diperiksa penyidik tanpa perlu izin presiden jika menjadi tersangka. Putusan tersebut dikeluarkan menjawab permohonan yang diajukan oleh Teten Masduki, Zaenal Arifin Mochtar dan Indonesia Corruption Watch (ICW). Para pemohon menggugat pasal 36 UU Pemda no 24/2004 karena dinilai menghambat proses pemberantasan korupsi. Sebab untuk memeriksa kepala daerah harus dengan izin presiden yang memakan waktu sangat lama. <br />
<br />
Mereka meminta pasal 36 UU Pemda No 24/2004 dihapuskan karena bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 27. Gugatan ini dikabulkan sebagian oleh MK, karena penahanan kepala daerah masih memerlukan izin dari Presiden (Detiknews, Rabu, 26/09/2012). Adanya keputusan tersebut tentunya akan mempermudah tugas aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya, sehingga kendala yang selalu dihadapi oleh aparat kepolisian dan kejaksaan dalam memeriksa setiap kepala daerah atau wakilnya yang tersangkut masalah korupsi dapat teratasi. <br />
<br />
Keputusan tersebut patut kita apresiasi, karena putusan tersebut mencerminkan <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/pembuktian-terbalik-dan-transparansi.html">semangat pemberantasan korupsi</a> di Negara ini. Namun ada hal yang menurut saya, lebih penting lagi dalam memberangus korupsi di Negara ini yaitu, faktor pencegahan yang seharusnya lebih dikedepankan supaya korupsi itu tidak terjadi, bukankah mencegah itu lebih dari baik dari mengobati. Untuk itu saya pikir perlu adanya usaha – usaha dalam mewujudkannya. Sama seperti untuk memberantas penyakit polio diberikan vaksin anti polio, begitu juga untuk mengatasi penyakit flu burung pada ayam, dengan cara diberikan vaksin flu burung kepada ayamnya, kemudian kandangnya dibersihkan, bahkan orang yang bersentuhannyapun disterilkan, kesemua usaha tersebut dilakukan supaya virus tersebut jangan menyebar dan tidak menulari ayam – ayam yang sehat. Tidak dapat dibayangkan kalau usaha –usaha tersebut tidak dilakukan,mungkin saat ini kita tidak lagi dapat menikmati daging ayam bahkan telurnya sebagai sumber makanan.<br />
<br />
Kembali kepada persoalan <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/pembuktian-terbalik-dan-transparansi.html">pencegahan korupsi</a>, pemikiran banyak tokoh salah satunya Basuki Cahaya Purnama yang lebih dikenal dengan A hok wakil gubernur DKI Jakarta yang baru, yaitu tentang pembuktian terbalik terhadap harta setiap pejabat publik dari tingkat Lurah sampai Presiden pada saat mereka sebelum menjabat dan sesudah menjabat perlu kita dukung dan perjuangkan agar bisa di wujudkan dalam bentuk Undang – Undang, sehingga peluang untuk korupsi dapat diperkecil, karena prinsip pembuktian harta terbalik memungkin Negara untuk melakukan penyitaan terhadap harta – harta yang tidak dapat dijelaskan sumber , dan legalitas dalam memperolehnya. Kemudian hal yang tidak kalah penting dari usaha pencegahan korupsi tersebut adalah adanya transparansi anggaran dalam setiap penyelenggaran pemerintahan daerah , karena selama ini yang menjadi sasaran utama dari setiap korupsi yang dilakukan oleh kepala daerah dan sebagian wakil rakyat adalah dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD ). Adanya peluang untuk mengkorupsi APBD tersebut disebabkan karena tidak adanya keterbukaan dan kejelasan yang diberikan kepada masyarakat mengenai besaran dan detail dari penggunaan dana APBD tersebut, sehingga adanya keleluasan dan kesempatan untuk menyelewengkan dan menyalahgunaan dana APBD tersebut, Untuk itu kita patut menuntut dan mendesak kepada setiap kepala daerah untuk melakukan transparansi pada setiap penggunaan dana APBD . sehingga control dan pengawasan langsung terhadap kebijakan penggunaaan dana APBD dapat dilakukan oleh masyarakat, sekaligus untuk menjalankan amanah dari Undang – Undang No. 14 tahun 2008 tentang <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/pembuktian-terbalik-dan-transparansi.html">Keterbukan Informasi Publik</a>. <br />
<br />
<a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/pembuktian-terbalik-dan-transparansi.html">Transparansi anggaran</a> sebernarnya tidak hanya terbatas pada APBD saja, karena menurut UU ini, sepanjang sebagian atau atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/ atau anggaran pendapatan dan belanja daerah, sumbangan masyarakat , dan/ atau luar negeri. ( pasal 1 point 3 ) kita sebagai rakyat mempunyai hak untuk mengetahuinya, Termasuk anggaran dalam dunia pendidikan. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebagai salah satunya juga diminta untuk transparan dalam pengelolaan dananya. Karena selama ini perguruan tinggi masih kurang transparan dalam memaparkan berapa biaya operasional yang dibutuhkan setiap tahunnya. Bahkan ada PTN yang sama sekali tidak mengumumkan. Akibatnya sewaktu-waktu PTN bisa saja meminta pungutan tambahan kepada mahasiswa dengan dalih untuk penambahan biaya operasional. Atau tidak mendukung berbagai kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan alasan tidak ada dana yang tersedia atau di anggarkan untuk membiayai kegiatan tersebut. Selain itu melalui transparansi anggaran, diharapkan tidak adanya kecurangan atau kesalahpahaman yang terjadi antara Mahasiswa dan pihak Universitas.<br />
<br />
Tidak mudah memang untuk mewujudkan semua usaha itu karena butuh waktu dan perjuangan karena begitu banyak kepentingan didalamnya. Untuk itu saya mengajak kepada kita semua untuk lebih peduli terhadap bangsa ini, semoga dengan adanya kepedulian dari kita semua perubahan kearah yang lebih baik itu dapat diwujudkan.jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-39504617941590238432012-09-29T07:41:00.002-07:002012-09-29T07:41:39.086-07:00Belajar Skenario Film Dokumenter<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7pzt38pTyYaWmHua3FkRuRtIyT_hmpUCNJV5QHtl0vjXLMbgTA1gJv-YPWprya-5SMFrW80lHJrR3gigh2tyvKJjMNOOIjkc9Dw1pv9E5Ku_pdLlNPeXzwRKDHRGOaFNEMdNnL4Ce4HZg/s1600/SAM_0940.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7pzt38pTyYaWmHua3FkRuRtIyT_hmpUCNJV5QHtl0vjXLMbgTA1gJv-YPWprya-5SMFrW80lHJrR3gigh2tyvKJjMNOOIjkc9Dw1pv9E5Ku_pdLlNPeXzwRKDHRGOaFNEMdNnL4Ce4HZg/s200/SAM_0940.JPG" width="200" /></a></div>
Padang--Sabtu/ 29/09/12. Bagaimana <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/belajar-skenario-film-dokumenter.html">belajar skenario film dokumenter</a>? Demikian topik kedua dari rangkaian workshop orientasi pengenalan sejarah pada Jumat lalu (28/9). Menghadirkan Delvi Kurnia Alamsya, mahasiswa sejarah diajak untuk berpikir ulang beberapa hal yang menjadi hot issues dalam sejarah.<br />
<br />
"Ide membuat <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/belajar-skenario-film-dokumenter.html">film dokumenter</a> dapat datang darimana saja. Mulai dari seputar persoalan kontroversi sampai pada "gosip sejarah", demikian Apik--panggilan akrab Delvi Kurnia Alamsyah.<br />
<br />
Menurut Apik, <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/belajar-skenario-film-dokumenter.html">belajar skenario film dokumenter</a> bagi sejarawan merupakan bagian yang tak terelakan. Suatu konsekuensi. Orang kini tak lagi suka baca buku sejarah yang tebal-tebal dan berdebu, tapi lebih menyukai kehadirannya lewat suatu audio visual.<br />
<br />
Menurut Dr. Noriyasman, M.Hum, selaku ketua panitia, workshop ini bagian dari membangun <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/belajar-skenario-film-dokumenter.html">kompetensi mahasiswa sejarah</a>. Kompetensinya terkait dengan kehadiran mata kuliah Sejarah Publik, Sejarah Lisan, dan Audio Visual.<br />
<br />
"Kehadiran <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/belajar-skenario-film-dokumenter.html">film dokumenter</a> sebagai media pembelajaran dan penelitian sejarah, merupakan kelanjutan dan dinamika dari sejarah lisan. Kita saja yang terlambat mengamplikasikannya. Di luar sudah lama," demikian disampaikan Pak Nop.<br />
<br />
Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin jurusan, dan tentu mahasiswa diharapkan dapat memaksimalkan kegiatann ini, sekaligus terlibat aktif dalam kegiatan aplikatif di <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/belajar-skenario-film-dokumenter.html">labor sejarah</a>, seperti diharapkan Ketua Prodi Sejarah Unand, Drs. Sabar, M.Hum dalam pembukaan kegiatan. (Yudhi).jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-42033131547432349162012-09-27T21:24:00.001-07:002012-09-29T07:49:29.192-07:00Rangkaian Workshop Prodi Sejarah Unand<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheVc8rdEbV7pe60RdRy7NUBNLXKvbjA1_N7zYvOUxaL2JetX0NPzkEOWwU3_DEN40i17TFWQowjR3Qhhp0VwyVg8eHyPewc7bzmpA8gCQptAJSmacO70lQGEvSrw_MFEqgH-F8UBf95l47/s1600/SAM_0929.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheVc8rdEbV7pe60RdRy7NUBNLXKvbjA1_N7zYvOUxaL2JetX0NPzkEOWwU3_DEN40i17TFWQowjR3Qhhp0VwyVg8eHyPewc7bzmpA8gCQptAJSmacO70lQGEvSrw_MFEqgH-F8UBf95l47/s200/SAM_0929.JPG" width="200" /></a></div>
Jumat, 28/9/2012. Jam 9 pagi ini rangkaian workshop Orientasi Pengenalan studi dan <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/rangkaian-workshop-prodi-sejarah-unand.html">penelitian sejarah</a> dimulai. Acara dibuka dengan bagaimana ngeblog dan mendatangkan uang sebagai alternatif pendapata. Pembicara didatangkan dari luar, Pannae Hindertop Sitompul, seorang blogger Padang dan Jambi.<br />
<br />
Terlihat antusias peserta dari mahasiswa sejak pagi. Sekitar 35 orang hadir. Acara diadakan di ruang seminar <a href="http://Prodi Sejarah Unand">Prodi Sejarah Unand</a>.<br />
<br />
Acara akan dilanjutkan siap Jumat, dengan menghadirkan Delvi Kurnia Alamsyah. Pembicara kedua akan mengajarkan bagaimana <a href="http://Prodi Sejarah Unand">menulis skenario film dokumenter</a>, khususnya biografi. Diharapkan mahasiswa dapat menghadiri sampai akhir rangkaian kegiatan ini. (Yudhi)jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-70427944192969872872012-09-26T20:29:00.002-07:002012-09-26T23:47:16.964-07:00Bila Perempuan "Azan" di Mesjid FIB Unand: Emansipasi Perempuan di Rumah Tuhan?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCtz82W7o1wFuBRficK_e1iOqRgxrX9UlCV20tp8UFL1r2Bhtqup1Gu1evb7-QTcgy1wO4ZGxgcGTYTZZTPtg3aeWfLR1PyTWSYQ6yaLgrivA9dykTpaQ703LS-i_wq49j_5GdWJGmysSa/s1600/SAM_0926.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCtz82W7o1wFuBRficK_e1iOqRgxrX9UlCV20tp8UFL1r2Bhtqup1Gu1evb7-QTcgy1wO4ZGxgcGTYTZZTPtg3aeWfLR1PyTWSYQ6yaLgrivA9dykTpaQ703LS-i_wq49j_5GdWJGmysSa/s200/SAM_0926.jpg" width="200" /></a></div>
Lantunan <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/bila-perempuan-azan-di-mesjid-fib-unand.html">firman-firman Tuhan</a>
sejak pagi mengiring langkah civitas akademika Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Andalas. Sudah dua hari ayat-ayat Tuhan itu dibacakan dengan
merdu peserta "lomba" tilawatil Quran. Memang enak bila mendengar
perempaun yang melantunkan itu. Namun dari kegiatan ini terselip juga
pertanyaan.<br />
<br />
Sudah begitu rendahkah <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/bila-perempuan-azan-di-mesjid-fib-unand.html">keberQuranan orang Minang</a>
yang katanya bersendi Al Quran ini dalam hidup? Sampai-sampai membaca
Quran pun mesti dilombakan? Duh, Gusti...ini tanda apa adanya? Kenapa
baca sabda-sabdaMu nan agung itu mesti dilombakan?<br />
<br />
Bukankah kewajiban kita sebagai orang Muslim membacanya? Bukankah kepasrahan dan keikhlasan merupakan sendi dari <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/bila-perempuan-azan-di-mesjid-fib-unand.html">keberagamaan</a>
kita semestinya? Kalau membaca sabda-sabdaNya itu mesti dilombakan,
jangan-jangan masuk surga pun akan dilombakan pula? Bukankah Tuhan sudah
menyeru bahwa surga bahkan nerakanya itu luasnya lebih luas dari langin
dan bumi?<br />
<br />
Duhai suara perempuan itu dengan lantang mengaji? Jadi teringat dengan
Boedioanduk, eh Boediono yang minta pemakaian speaker mesjid dibatasi
suaranya? Entahlah bagaimana para <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/bila-perempuan-azan-di-mesjid-fib-unand.html">guru-guru mengaji</a>
mengajarkan agama hari ini di berbagai tempat. Seingatku dulu, suara
perempuan itu salah satu aurat dan haram diperdengarkan untuk "konsumsi"
publik.<br />
<br />
Tapi yang terdengar sekarang? Sejak pagi tadi suara perempuan saja yang terdengar di mesjid itu? Di rumah Tuhan itu. <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/bila-perempuan-azan-di-mesjid-fib-unand.html">Perempuan itu "azan" di mesjid FIB Unand</a>? Waduh gejalah apa ini? Apakah bagian dari <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/bila-perempuan-azan-di-mesjid-fib-unand.html">emansipasi perempuan di rumah Tuhan</a>?
jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-89178163046108090732012-09-25T23:50:00.000-07:002012-09-29T11:57:42.555-07:00Misi Prodi Sejarah Unand<a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/misi-prodi-sejarah-unand.html">Misi Prodi Sejarah Unand</a><br />
<ol>
<li>Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmusejarah yang bermutu.dalam bidang Ilmu Sejarah.</li>
<li>Menyediakan berbagai fasilitas pendukung kompetensi dalam proses pengajaran dan pendidikan kesejarahan.</li>
<li>Memberikan pemikiran dalam pengembangan keilmuan sejarah baik di tingkat lokal maupun nasional.</li>
<li>Memberikan pelayanan kepada institusi, kelompok dan perorangan yang berhubungan dengan kesejarahan.</li>
</ol>
jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-36664382653955086822012-09-25T23:47:00.002-07:002012-09-29T11:58:52.939-07:00Visi Prodi Sejarah UnandMenjadi Program Studi (Prodi) <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/visi-prodi-sejarah-unand.html">Ilmu Sejarah</a> yang terkemuka, bermartabat serta kompetitif di tingkat nasional dan internasional.jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-83632326599021504282012-09-25T19:41:00.001-07:002012-09-29T12:03:08.761-07:00Workshop Orientasi Kuliah dan Praktek Lapangan Penelitian SejarahSebagai langkah awal dari program baru <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/orientasi-kuliah-dan-praktek-lapangan.html">Prodi sejarah</a>, dirancang sebuah kegiatan workshop selama dua hari sebagai pembekalan bagi mahasiswa, dan sebelum ke lapangan. Workshop ini nantinya akan menghadirikan narasumber yang memberikan masukan dan informasi terkait aplikasi program di lapangan.<br /><br />
a. Maksud dan Tujuan<br />Adapun maksud dibuatnya workshop ini adalah;<br />
<ul>
<li>Memberikan pengetahuan tentang objek kajian sejarah.</li>
<li>Menguatkan kemampuan wawancara, interaksi sosial, dan metodologis mahasiswa sejarah.</li>
<li>Menjadi bahan untuk praktek teknik wawancara yang baik dan perekaman audio-visual guna keperluan pembuatan film dokumenter.</li>
</ul>
b. Waktu dan Tempat<br />Workshop ini akan diadakan selama dua hari;<br />Waktu : Jumat/ 28 September dan Senin/ 8 Oktober 2012<br />Tempat : Ruang Seminar FIB—Universitas Andalas<br /><br />
c. Narasumber<br />Narasumber dari workshop ini ada tiga orang<br />
<ol>
<li>Prof. Dr. Dian Fiantis</li>
<li>Delvi Kurnia Alamsyah, M.Hum</li>
<li>Pannae Hindertop Sitompul</li>
</ol>
e. Peserta<br />Peserta dari kegiatan ini adalah ;<br /><ol>
<li>Mahasiswa tahun 1 (satu) dan 2 (dua)</li>
<li>Mahasiswa senior yang mengambil mata kuliah</li>
<ol>
<li>Audio visual</li>
<li>Sejarah lisan</li>
<li>Sejarah publik</li>
</ol>
</ol>
jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-43957547732802796942012-09-25T03:00:00.001-07:002012-09-29T12:04:45.418-07:00E-Jurnal untuk MahasiswaTak berapa lama sebelum posting ini, saya baru saja menghadiri rapat pengadaan <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/e-paper-untuk-mahasiswa.html">e-jurnal untuk mahasiswa</a>. Meski tak ada lagi kewajiban bagi mahasiswa untuk menulis artikel ilmiah terkait kelulusan di strata satu (S1), namun FIB Unand tetap mewajibkan mahasiswa yang mau tamat menulis satu artikel ilmiah sebagai salah satu syarat mendapatkan ijazah. "Kewajiban" ini bermata dua.<br /><br />Pertama, kewajiban menulis artikel ilmiah tentu menambah tugas bagi mereka setelah susah payah mengerjakan skripsi. Biasanya, tambahan-tambahan seperti menulis atau menyingkatkan hasil penelitian itu dianggap mahasiswa sebagai tambahan pekerjaan. Beban otak dan psikologi dalam proses penulisan telah memerihkan jari-jari tangan mereka menulis lagi, walau apa yang ditulis itu bahannya telah ada.<br /><br />Kedua, tapi di sisi lain, kehadiran e-jurnal ini justru mendatangkan manfaat bagi si mahasiswa itu sendiri. Akses orang terhadap berbagai informasi penelitian dan peneliti sendiri memungkinkan terjadinya interaksi antara dia dengan si orang lain itu. Karyanya itu dapat dibaca oleh audien yang beragam dan luas. Ini tentu dapat dimanfaatkan secara optimal oleh kedua belah pihak. Selain itu, kemungkinan plagiasi yang semakin marak dapat diredusir kehadiran e-jurnal ini.jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-18105744463475532882012-09-24T21:31:00.002-07:002012-09-29T12:12:45.807-07:00Program baru Prodi Sejarah Unand<a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/program-baru-prodi-sejarah-unand.html">Prodi Ilmu Sejarah Unand</a> dalam mempertimbangkan perbaikan dan masukan alumni setiap tahun akan membuat program pertahun dengan nama program "Orientasi Kuliah dan Praktek Lapangan Penelitian Sejarah"<br />
<br />Rasional/Latar Belakang <br />
<br />Belajar di perguruan tinggi bagi mahasiswa baru merupakan fase peningkatan mendapatkan pendidikan serta wawasan yang lebih tinggi. Bagi mahasiswa baru <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/program-baru-prodi-sejarah-unand.html">Prodi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya</a>, Universitas Andalas, pendidikan dan wawasan kesejarahan yang mereka terima tidak lagi sebagaimana halnya waktu di sekolah menengah. Institusi Prodi Sejarah sebagai penyelenggara dan pengelola pendidikan serta wawasan sejarah telah menyediakan secara sistematis kurikulum dan sistem belajar bagi mereka, yakni dalam sistem perkuliahan dan praktek lapangan penelitian sejarah.<br /><br />
Orientasi kuliah dan praktek lapangan penelitian sejarah merupakan program awal bagi mahasiswa untuk mengenal objek atau subject matter <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/program-baru-prodi-sejarah-unand.html">ilmu sejarah</a> dimana akan mereka analisa di ruang-ruang kelas. Adapun praktek lapangan penelitian sejarah dalam orientasi ini adalah pengenalan awal mereka terhadap cara-cara kerja sejarawan di dalam labornya, yakni masyarakat.<br /><br />
Selama ini di fase akhir sebagai mahasiswa sejarah di <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/program-baru-prodi-sejarah-unand.html">Prodi Sejarah Unand</a>, banyak diantara mereka yang kebingungan dengan apa yang telah mereka pelajari selama beberapa tahun di ruang-ruang kelas. Begitupun kala mereka terjun ke masyarakat sebagai bagian dari riset lapangan guna menulis tugas akhir (skripsi), terlihat betapa lemahnya kemampuan metodologis sebagian dari mereka; bagaimana mencari data dan mempertanggungjawabkan sumber di lapangan.<br /><br />
Lewat orientasi kuliah dan <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/program-baru-prodi-sejarah-unand.html">praktek lapangan penelitian sejarah</a> ini mahasiswa diharapkan dapat mengenali objek kajian, serta mengaplikasikan kemampuan metodologis mereka yang juga akan diasah lewat kuliah-kuliah lapangan yang lain.<br /><br />
Secara institusional, orientasi <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/program-baru-prodi-sejarah-unand.html">praktek lapangan penelitian sejarah</a> merupakan bagian dari usaha prodi sejarah menjadi pusat data segala ikhwal sejarah di Sumatra Barat untuk tingkat awal, dan Sumatra untuk jangka panjang. Selain itu, lewat program ini juga terbuka kesempatan bagi institusi mengadakan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari tri-darma perguruan tinggi, dan menjalin kerja sama dengan aparat pemerintahan seperti wali nagari, bupati atau walikota, dan lembaga pemerintah terkait lainnya.<br />Sifat dan Substansi Program <br /><br />
Program yang dirancang ini diarahkan untuk mem<a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/program-baru-prodi-sejarah-unand.html">fasilitasi mahasiswa baru</a> dan yang mengambil mata kuliah tertentu untuk datang ke nagari-nagari yang telah ditentukan. Mewawancarai, mengumpulkan arsip, merekam, serta bernteraksi dengan masyarakat merupakan aktivitas yang mereka lakukan sehingga nantinya akan menghasilkan output yang berguna bagi mereka dan masyarakat. Hasil wawancara dan perekaman tersebut dapat digunakan mahasiswa yang tertarik menulis skripsi tentang segala hal sejarah nagari tujuan, serta menjadi masukan pengembangan pembangunan nagari tersebut kepada pemerintah daerah.<br /><br />
Tujuan program<br />a. <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/program-baru-prodi-sejarah-unand.html">Tujuan jangka panjang program</a>;<br />
<ul>
<li>Menguatkan kemampuan wawancara, interaksi sosial, dan metodologis mahasiswa sejarah,</li>
<li>Menjadikan prodi sejarah Unand sebagai pusat data sejarah Sumatra Barat dan Sumatra.</li>
</ul>
b. <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/program-baru-prodi-sejarah-unand.html">Tujuan jangka pendek program</a>;<br />
<ul>
<li>Memberikan pengetahuan tentang objek kajian sejarah.</li>
<li>Mempraktekan teknik wawancara yang baik dan perekaman audio-visual guna keperluan pembuatan film dokumenter. </li>
<li>Mengumpulkan beragam data-data atau arsip kesejarahan dalam bentuk kaset, foto, dan jenis arsip lain di tangan masyarakat.</li>
</ul>
<br />
Komponen-komponen program <br />
Program yang diusulkan terdiri dari lima komponen kegiatan;<br />1) Pelatihan wawancara, <a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/program-baru-prodi-sejarah-unand.html">penulisan skenario pendek</a>, dan perekaman di kampus.<br />2) Wawancara di lapangan berdasarkan tema-tema yang telah ditentukan.<br />3) Perekaman audio-visual berdasarkan skenario film dokumenter yang telah disusun.<br />4) Pengabdian masyarakat bagi staf pengajar. <br />5) Diskusi dengan masyarakat dan aparat pemerintahan setempat yang disusuli rencana kerja sama yang saling mengutungkan.<br /><br />Lokasi <br /><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/program-baru-prodi-sejarah-unand.html">Nagari-nagari</a> yang memiliki latar sejarah di Sumatra Barat untuk periode awal, dan daerah luarnya untuk jangka waktu selanjutnya.<br />
<br />Output yang diharapkan dari program ini adalah;<br />
<ul>
<li><a href="http://jurusandanalumni.blogspot.com/2012/09/program-baru-prodi-sejarah-unand.html">Monografi desa/ nagari</a> yang diserahkan kepada wali nagari dan bupati/ walikota guna masukan pembangunan bagi daerah tersebut. </li>
<li>Kerja sama antar-jurusan sejarah dengan wali nagari dan atau bupati/ walikota. </li>
<li>Pusat data/ arsip yang dapat diakses bagi siapa saja di ruang koleksi prodi sejarah.</li>
</ul>
jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-9452778392721982352012-09-24T20:54:00.001-07:002012-09-29T12:33:12.857-07:00Susunan Pengurus AlumniStruktur Pengurus Ikatan Alumni Sejarah<br />Universitas Andalas<br /><br />Penanggung Jawab : Rektor Universitas Andalas<br /> : Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas<br /> : Ketua Jurusan Sejarah<br /><br />Pembina : Prof. Dr. Phil. Gusti Asnan <br /> Prof. Dr. Herwandi, M.Hum <br /> Dr. Nopriyasman, M.Hum <br /> Drs. Zulqayyim, M.Hum <br /> Drs. Sabar, M.Hum<br />
Dr. Lindayanti, M.Hum <br /> Dr. M. Nur, M.S <br /> Drs. Syafrizal, M.Hum <br /><br />Pengurus Harian<br /><b>Ketua </b> : Drs. Zulkifli Aziz <br /><b>Wk. Ketua</b> : Drs. Wannofri Samry, M.Hum <br />Sekretaris : Hari Effendi Iskandar, SS <br />Wk. Sekretaris : Yudhi Andoni, SS <br /> Irwanto, SS <br /> Undri, SS, M.Si <br /> Yusfa Hendra Bahar, SS <br /><b>Bendahara </b> : Dra. Witra Dewi <br />Biro-Biro:<br />
Biro Pendataan Anggota<br />Witriano, SS, M.Hum, Msi <br />Biro Usaha<br />Drs. Guswandi <br />Alfiandri, SS <br />Biro Penerbitan<br />Drs. M. Djuir <br />Restu Pramona, SS<br />Biro Jaringan dan Hubungan Antar-Alumni<br />Dr. Anatona, M.Hum <br />Dra. Zusneli Zubir, M.Hum <br />Biro Pemberdayaan Perempuan<br />Dra. Riza Mutia <br />Dra. Azmi Fitrisia, M.Hum <br />Biro Penelitian dan Pengabdian<br />Drs. Rinaldi Eka Putra, M.Si <br />Drs. Herman Amini <br />Biro Informasi<br />Erizal, SS <br />David Ardi, SS<br />
<br />Perwakilan-Perwakilan<br />Drs. Hasrul (Solok) <br />Drs. Mayor. Jeni Akmal (Banda Aceh) <br />Hari B. Koriun, SS (Riau) <br />Imelda Sari, SS (Jakarta)<br />Mayor. Nedi Yufrinal, SS (Yogyakarta) <br />Dra. Sri Iriastuti (Bengkulu) <br />Emil Mahmud (Bangka Belintung)<br />Asmi Putra (Batam) <br />Muhammad Erman (Jambi)<br />Drs, Elfa Handayani (Darmasraya) <br />Adrial (Sawahlunto) <br />Nurul Hafzah (Malaysia)<br />David Setiawan (Payakumbuh) <br />Abdul Gafur (Pessel)<br />Husni Thamrin (Agam) <br />Fitra Arda (Batusangkar) <br />Aswandi Syahri (Tanjung Pinang) <br />Edi Fakhri (Depok) <br />Ramzil Huda (Bogor) <br />Dian Afrianti (Palembang)<br />Nopriadi (Pasaman Barat)<br />Sosmita Arif (Pariaman) <br />Rukmini (Pdg. Panjang) <br />Asrul Juita (Ujung Batu)jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9032343072185151980.post-75369058452754357542012-09-24T01:41:00.000-07:002012-09-24T01:41:09.448-07:00JudulJudul Skripsi di Sejarah FIB Unand<b>Judul Skripsi</b><br />
<ul>
<li>Pers Islam di Sumbar Pada Awal Abad XX: Suatu Tinjauan Dalam Hubungannya dengan Gerakan Pembaharuan</li>
<li>Peranan orang Mananjiau Dalam Gerakan Muhammadiyah di Sumatera Barat 1925-1930</li>
<li>Peranan Madrasah Diniyah Koto Anau Dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Kab. Solok.</li>
<li>Munculnya Para Kepala Laras di Minangkabau Abad Ke-19</li>
<li>Peranan Rahman Elyunusyyam Dalam Pendidikan Islam di Minangkabau.</li>
<li>Peranan Syekh Burhanuddin Dalam Pengembangan Agama Islam Di Minangkabau Pada Awal Abad 17</li>
<li>Elit Baru Dalam Pergerakan Nasional di Sumbar Suatu Tinjauan Persatuan Muslimin Indonesia 1930-1937</li>
<li>Peristiwa Situjuh Batur 15 Januari 1949</li>
<li>Pengaruh Pengajian Tasauf Terhadap Perlawanan Rakyat Minangkabau Dimasa Perang Belasting</li>
<li>Terwujudnya Gagasan Nasionalisme Indonesia di Sumbar Suatu Studi Tentang Perubahan Sumatera Thawalib Menjadi Permi (1918-1930)</li>
<li>Peranan Wanita dalam Pergerakan Nasional di Minangkabau Awal Abad XX</li>
<li>Sentot Alibsyah Ditengah Perjuangan Rakyat Dalam Menentang Belanda 1832-1833</li>
<li>Giugun Laskar Rakyat di Sumbar 1943-1945</li>
<li>Reaksi Kaum Pembahuaruan Terhadap Tarekat Naksabandiyah Minangkabau Awal Abad 20</li>
<li>Pengaruh Pendidikan Belanda Terhadap Masyarakat Koto Gadang Awal Abad XX</li>
<li>Peristiwa Malayse Di Sumbar Pada Tahun 1931</li>
<li>Sejarah Sosial Kota Bukittinggi 1969-1974</li>
<li>Lembaga Pendidikan Islam Di Sumbar Pada Masa Pendudukan Jepang Madrasah Tarbiyah Islamiah Candung 1942-1945</li>
<li>Pendudukan Jepang dan Akibatnya Terhadap Perkembangan Ekonomi Masyarakat Sumbar 1942-1945</li>
<li>Gaduh di Ranah Minang Suatu Studi Tentang Pemberontakan PRRI di Sumbar 1908-1961</li>
<li>Perjuangan Ilyas Yakub Dalam Merintis Kemerdekaan Indonesia</li>
<li>Pemerintahan Nagari Sthadsbhd No. 774Th1914</li>
<li>Sumbangan Organisasi Wanita Dalam Revolusi Indonesia di Sumbar (Studi Tentang Sabil Muslimat)</li>
<li>Revolusi Sumbar Studi Kasus Kehidupan Pengungsi di Bukittinggi Th. 1946-1948</li>
<li>RRI Bukittinggi Dalam Hubungannya Dengan Jawatan PTT Pada Masa Revolusi 1945-1948</li>
<li>Pelaksanaan Rekontruksi dan Rasionalisasi Dalam Bidang Militer di Sumbar 1947-1950</li>
<li>Peranan Pemuda Pada Rapat Raksasa Di Lapangan Ikada Jakarta 19 September 1945</li>
<li>Domain Verklaring: Penguasaan Tanah oleh Pemerintahan Belanda di Minangkabau </li>
<li>Pembangunan system pembangunan Islam di Negeri Padusuna 1919-1931</li>
<li>Industri tenun H. Nahrawi Kubang Profil sebuah perusahaan rakyat Minangkabau 1950-1973</li>
<li>Gerakan Paderi Minangkabau studi tentang perjuangan Tuan Lintau 1803-1832</li>
<li>Perkembangan Perguruan Tamsis di Sumbar</li>
<li>Keberadaan Normal Islam PGAI di Minangkabau</li>
<li>Pemerintah RI Mempertahankan Keberadaanya di Kota Padang (1945-1947)</li>
<li>Pendidikan Thawalib Lubuk Lintah</li>
<li>William Iskandar (1840-1876) Tokoh Pendidikan Di Penjair Mandailing</li>
<li>Sejarah Ekonomi Kota Padang</li>
<li>Kodam III 17 Agustus di Sumabr 1959-1963</li>
<li>Akibat Persetujaun Renvil Bagi Perjuangan Di Sumbar</li>
<li>Perubahan Sosial Akibat Kedatangan Kuli Kontrak di Perkebunan Tembahkan Deli 1863-1891 </li>
<li>Revolusi Sumatera Timur: Suatu Studi Tentang Aksi Bumi Hangus Tambang Minyak Dan Kota Pangkalan Berandan</li>
<li>Perkembangan Pers Di Medan Kasus Harian Analisa 1972-1985</li>
<li>Sejarah Tanah Karo 1945-1960</li>
<li>Perjuangan Sultan Syarif Gasim II Mengahadapi Penjajahan Belanda Di keSultanan Siak Sri Indrapura (1945)</li>
<li>Laskar Hisbullah dalam Revolusi Kemerdekaan Indonesia di Padang Luas Kota 1945-1948</li>
<li>Perlawanan Rakyat Manggopoh Th 1908 dalam Menentang Kolonial Belanda</li>
<li>Partisipasi PT Bank Nasional Bukittinggi dalam Masa Revolusi (1945-1949)</li>
<li>Moh. Syafei dan INS Kayu Tanam Suatu Studi Tentang Biografi Pendidikan (1926-1942)</li>
<li>Muhammadiyah Sumbar Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)</li>
<li>Jong Sumatrenen Bond Eksistensinya Sebagai Sebuah Organisasi dan Peranannya dalam Pergerakan Nasional (1917-1930)</li>
<li>Masalah Keberadaan Polisi di Kota Padang ‘45-‘50</li>
<li>Syech Bayang: Tokoh Kaum Tua di Minangkabau Awal Abad 20</li>
<li>Sekitar Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 7-29 Agustus 1945</li>
<li>Sejarah Masyumi Sumbar 1945-1960</li>
<li>Korps Kepolisian RI di Yogyakarta 1946-1949</li>
<li>PT Kilang Minyak Tanah Asaran pada Masa revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia 1946-1948</li>
<li>Dewan Benteng di Sumbar 1956-1958</li>
<li>Manifes Kebudayaan: Sebuah Protes Terhadap Lekra Masa Demokrasi Terpimpin 1963-1964</li>
<li>Malari: Gerakan 15 Januari 1974</li>
<li>Perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia 1948-1949</li>
<li>Aisyiyah Di Sumbar 1926-1942</li>
<li>Sejarah PNI di Sumbar</li>
<li>Sejarah Pendidikan Islam Di Sumatera Barat Studi Kasus Syekh Sulaiman Ar Rasuli </li>
<li>BPPT dalam Perjuangan Kemerdekaan di Sumbar 1945 Balai Penerangan Pemuda Indonesia</li>
<li>Pendidikan Opsir Divisi IX Banteng di Sumteng.</li>
<li>Eksistensi PT Kaltek Pacifik Indonesia Dalam Pertumbuhan Kota Pakan Baru 1936 - 1963</li>
<li>Serikat Adat Alam Minang Kabau Keberadaan Sebagai Sebuah Organisai</li>
<li>Reformasi Sistim Pendidikan Kaum Tua di Jalo 1928-1945</li>
<li>Rapat Raksasa di Lapangan Nagari Bukittinggi 30 November 1949</li>
<li>Aklisitas PPP I Dalam Pergerakan Nasional 1926-1934</li>
<li>Sejarah Kota Pariaman 1986-1987</li>
<li>Reaksi Minangkabau Terhadap Guru Donansi 1925</li>
<li>Pemberontakan Muara Tembesi Tahun 1916 Suatu Tinjauan Tentang Gerakan Sosial</li>
<li>Serikat Islam di Sumatera Barat 1916-1923</li>
<li>Indonesia Muda Studi Tentang Peranannya Dalam Pergerakan Nasional 1930-1942</li>
<li>Islamik College Lembaga Pendidikan Politik di Sumbar 1931-1940</li>
<li>Pendidikan Non Formal di Awal Abad 20 </li>
<li>Kuirohoski Kerja Pakasa di Bawah Kependudukan Jepang di Sumbar 1943-1945</li>
<li>Profil Pergerakan Suatu Studi Tentang Medan Rakyat Di Sumbar 1931-1933</li>
<li>Serikat Sumatera Bond Sebagai Sebuah Kaitan Politik Dalam Pergerakan Nasional 1918-1935</li>
<li>Pengkristenan Tapanuli Utara 1863 – 1873 Tinjauan Perubahan Sosial</li>
<li>Marganisme Pamelaran dan Ajaran Perjuangan Soekarno 1921 -1942</li>
<li>Partai Politik Islam Masyumi di Indonesia 1945 - 1952</li>
<li>Unsur-unsur Matioisme dan Resifalis Masyarakat Batak Toba Terhadap Kristenisasi dan Kolonialisasi 1878-1883</li>
<li>Tentara Pelajar Komando Sumteng 1945-1950</li>
<li>Operasi Tegas Residen 1958</li>
<li>Volks Raid di Hindia Belanda Studi Tentang Keanggotaannya</li>
<li>TKR Laut Pada Masa Perang Kemerdekaan di Pariaman 1945-1949</li>
<li>Pemikiran dan Tindakan Politik S. M. Kartosuwiryo 1937 -1949</li>
<li>Sekolah Raja di Bukittingi 1873 -1892 </li>
<li>Kompi Jager: Barisan </li>
<li>Perjuangan di front Utara Kerinci Pada Masa Agresi II Studi Tentang Perjuangan RI 1945-1949.</li>
<li>Perang Kemerdekaan RI di Indragiri 1945 – 1949</li>
<li>Peristiwa Batipuh 1841 dan Pertualangan K.R Datuk Pamuncak</li>
<li>Keanggotaan dan Kepemimpinan Muhammadiyah di Sumbar 1925-1942</li>
<li>Pemikiran Nasionalisme Tan Malaka </li>
<li>SVA di Sumbar 1929 -1934</li>
<li>Partisifasi Ule Balang Terhadap Pertumbuhan Muhammadiyah di Kuta Raja 192901934</li>
<li>Gerakan Padri Studi Tentang Gagalnya Pembentukan Lembaga Politik Islam di Minangkabau</li>
<li>Perjuangan Badan Keamanan Rakyat di Sumatera Barat 1945</li>
<li>Peristiwa Sungai Beremas 1945 dan Artinya Bagi Perjuangan Kemerdekaan di Sumbar.</li>
<li>Peranan Putri dalam Pergerakan Nasional di Minangkabau 1931 - 1937</li>
<li>Pro dan Kontra Untuk Memungut Uang Panduan Uang Tambat di Eruma Haven 1890-1892</li>
<li>Orang Banyir di Indra Giri Hilir Studi Perkebunan Kelapa 1950-1980</li>
<li>Sisitim Politik dan Pengaruh Kebudayaan Minangkabau di Negri Sembilan Studi Kasus Tuanku Muhammad 1898-1933</li>
<li>Pergerakan Nasional di Sumbar Studi Kasus Majalah Raya 1933 -1936</li>
<li>Perjuangan Pemuda di Sumbar dalam Revolusi Kemerdekaan RI 1945 -1948</li>
<li>Surat Kabar Aman Makmur 1963 - 1971</li>
<li>Biografi dalam Koran Lokal Haluan 1980-1982</li>
<li>Buya H. Mansur Daud Dt. Panglimo Kayo : Profil Seorang Ulama dan Penghulu Minangkabau.</li>
<li>Keberadaan Balai Adat dalam Pemerintahan Nagari di Minangkabau Th 1823 -1914 Studi Sosial dan Keanggotaannya</li>
<li>Persatuan Murid Diniyah School di Padang Panjang 1922 - 1934</li>
<li>Sri-Sumatera :Pers-Peranankan Tionghoa di Sumatera Barat Th.1815-1917</li>
<li>Bidar Alm Sebagai Salah Satu Peristiwa Perjuangan PDRI 1945 </li>
<li>A.R St. Mansur Seorang Tokoj Muhammadyah di Minangkabau 1922-1959</li>
<li>Pertentangan Dalam Tubuh Perti 1957-1969</li>
<li>Kelas Menengah Minangkabau Aspek Historis Dalam Novel Sebelum PD II</li>
<li>Peristiwa Criausme 1919 Gerakan Proses Hasan </li>
<li>Sekolah Raja di Bukittinggi Perkembangan setelah Adanya Pembaharuan Pendidikan Th. 1994 </li>
<li>Buruh Tambang Batu Bara Ombilin di Sawah Periode Kolonial 1892-1930</li>
<li>Sekolah Agama dan Pembangunan Nagari Pasir 1993-1983</li>
<li>Sulit Air Sepakat Potret Organisasi</li>
<li>Leguin Syahid : Integrasi Laskar dan Perkembangan Militer di Sumbar 1945-1949</li>
<li>Nagari Cupak Masa Revolusi 1945-1949</li>
<li>Organisasi Kepanduan Hizbul Wathan di Minangkabau 1927-1942</li>
<li>Eksistensi Militer Jepang di Padang 1942-1945 Suatu Studi Tentang Sejarah Sosial Ekonomi Pedesaan</li>
<li>Adam Malik Suatu Tinjauan Karir Djlomot Huan Nagari 1959-1972</li>
<li>Teuku Abdul Rohani dari Pembentukan Malaysia Hingga Konfrontasi Dengan Indonesia 1961-1966</li>
<li>Pembentukan Kotamadya Payakumbuh: Kasus Konflik Tanah di Perbatasan Desa Api-api 1970-1993</li>
<li>Keresidenan Bogor Pada Awal Revolusi Kasus Aksi Daulat di Dramaga 1945</li>
<li>Peranan Wanita Dalam Memimpin Perjuangan Suatu Kajian Dalam Perang Aceh 1873-1942</li>
<li>Sejarah Kota Solok</li>
<li>Hukum Belanda Versuskuh Adat Minangkabau: Tinjauan Tanah di Minangkabau 1875-1915</li>
<li>Aksi-Aksi Kekerasan Pada Awal Revolusi Kasus: Koto Marapak Padang 18-19 November 1965</li>
<li>Pembauran Etnis Cina Sei. Penuh 1950-1983</li>
<li>Nasionalisasi Pabrik Semen Padang dan Dampaknya Terhadap Peningkatan Kapasistas Produksi `58-`77</li>
<li>Konflik Tanah Ulayat Padang Pusaw Untuk Ibu Kota Kabupaten Agam di Lb. Basung 1980-1986</li>
<li>I Ketut Narga Bigrafi Transmigran di Kamp. Utara </li>
<li>Syeh Mustafa Husen dalam Mengambang Agama Islam di Mandailing Awal Abad ke 20.</li>
<li>Partai Politik Nahdatul Ulama Dalam Konstelasi Politik Indonesia 1952-1965</li>
<li>Tokoh-tokoh Pembaharu Islam di Jawa dan Minangkabau Studi Kasus Muhammdiyah dan Sumatera Thawalib 1908-1930.</li>
<li>Lembaga Pendidikan Darul Fammi Abbasiyah Padang Japang 1904-1957</li>
<li>Sejarah Polisi Wanita dan Perkembangan Tugasnya 1948-1963.</li>
<li>Industri Kerajinan Sulaman Benang Emas Studi Kasus Perkembangan Industri Kerajinan Sulaman Indah 1967-1990</li>
<li>Nasionalisasi Pabrik Semen Padang dan Dampaknya Terhadap Peningkatan Kapasitas Produksi `58-`77</li>
<li>Tokoh-tokoh Pembaharu Islam di Jawa dan Minangkabau Studi Kasus Muhammdiyah dan Sumatera Thawalib 1908-1930.</li>
<li>Industri Kerajinan Sei. Puar Sebuah Studi Sejarah Ekonomi Pedesaan di Sumbar</li>
<li>Dari Komunis Menuju Kemunih Suatu Studi Tentang Rekayasa Komunisme Oleh Kelompok Haji Dt.Patuah di Padang Panjang</li>
<li>Industri Batu Bata dan Tengkulak di Desa Anak Air Solok Kec. Lb. Basung Th 1970-1990</li>
<li>Permasalahan Tenaga Kerja Ilegal Ind. Studi Kasus Perkebunan Kelapa Sawit Filda di Jakarta `70-`90</li>
<li>Sejarah Kota Batusangkar 1969-1989</li>
<li>Partai muslimin Ind. Cab. Sumbar 1968-1973</li>
<li>Sejarah Trans. Di Kinali Pasaman Sumbar `62-`74</li>
<li>Kebijaksanaan Pemerintah RI `46-`50</li>
<li>Pasang Surut Fungsi Bendi Sebagai Sarana Transportasi di Kota Padang 1950-1990</li>
<li>Pertanian Padi Sawah di Nagari Koto Mambang Pariaman Hingga Th 1970-an</li>
<li>Perdagangan Komoditi Garam dan Anyaman Tikar Pandan di Pasar Ulakan Studi Desleuptik Sejarah Ekonomi 1942-1985</li>
<li>Konflik Antara Kerapatan Nagari Kubang Dengan Muhammadiyah 1928-1930</li>
<li>Gerakan Nuks Sosialis (Gensas) dalam Gerakan Mahasiswa di Indonesia 1966-1974</li>
<li>Sejarah Kota Sawah Lunto 1929-1990</li>
<li>Manifesto Politik Sbg GBHN Orla 1959-1966</li>
<li>Pembentukan Ragam Federal di Sumbar `46-`49</li>
<li>Sejarah Perkebunan The di Bengkulu 1922-1993</li>
<li>Pemikiran Soedjatmoko Ttg Alur Sejarah</li>
<li>Perhimpunan Kematian Tionghoa Tinjauan Terhadap Aktivitas Sosial Budaya HM di Pdg `65-`90</li>
<li>Bank Nasional Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan 1930-1965</li>
<li>Pemerintah Milliter Jepang di Ind. 1942-1945 Suatu Tinjauan Ttg Eksploitasi Ekonomi di Sumbar</li>
<li>Petisi Soetarjo: Pemikiran Elite Nasional Ind. Dlm Voolkstra (Dewan Rakyat) 1936-1939</li>
<li>Syech Dhamrah Arsyodi: Kepemimpinannya Pada Madrasah Al. Nardi Batu Sangkar</li>
<li>P3: Suatu Tinjauan Partisipasi Politik di Kab. Pdg Pariaman 1973-1987</li>
<li>Interaksi dan Penduduk Asli dan Penduduk di Selayo Kab. Solok 1970-1995</li>
<li>Sejarah Perkebunan Kelapa Sawit Ophir Dari Ondencung Lungja Perkebun Cuti Rakyat di Pasaman Sumbar 1936-1990</li>
<li>Pengaruh Gerakan Nasionalisme Ind. Terhadap Gerakan Kebangsaan Tanah Indaya Studi Tentang Melayu Muda 1937-1947</li>
<li>BPKR dalam Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Palembang 1945-1947</li>
<li>Kilangan Gula Mangkok di Kanagarian Rawang Tigo Balai 1970-1990</li>
<li>Partai Islam Perti Studi Tingkah Laku Elite Partai Serta Hubungannya dg Ideologi Politik `90-`96</li>
<li>Posisi Abdul Hamid Gerakan Agama Islam di Minangkabau Awal Abad Ke-20</li>
<li>Koperasi Unit Desa Sakato Studi Ttg Lembaga Ekonomi Masy. Desa Toreh Sarilanggang</li>
<li>Keberadaan Lumbung Pitih Nagari di Sumbar 19-11-1990 Suatu Kasus KPN Bunga Tanjung</li>
<li>Awal Proses Masuknya Sending Protestan di Sikakap Th 1901-1940</li>
<li>Tuanku Mudo Ismael Ulama dan Pengembangan Taubat Syafariah di Kota Tuo IV Koto Kab. Agam</li>
<li>Pemeriksa Kodya Tk.II Padang Dampaknya Terhadap Pembangunan Perkotaan Kec. Koto Tangah 1979-1985</li>
<li>Nelayan Ke Nagarian Pariaman Studi Kasus Sejarah Sosial Ekonomi 1970-1990</li>
<li>Transportasi Tradisional di Minangkabau</li>
<li>Gerakan Mahasiswa di Sumbar 1965-1968</li>
<li>Telipat 1966-1990: Studi Tentang Sbh Kampung di Pasir Putih Nagari Kalautan Malaysia</li>
<li>Sejarah Pariaman Studi Kasus Tindak Keberadaan Terhadap Etnis Cina Th 1945</li>
<li>Tanaman Cengkeh dalam Kehidupan Petani Koto Angek Tahun 1950-1970</li>
<li>Bagarah-bagarah Parak Studi Tentang Kegirangan Parak Kota Padang 1920-an Sampai 1995</li>
<li>Perkebunan Karet Orang Pandai Sikek di Lubuk Minturun</li>
<li>Organisasi Dalam Keluarga di Kurai Taji Padang Pariaman 1929-1976</li>
<li>Ibenzami Usuruan: Biografi Seorang Komposor Musik</li>
<li>Pemikiran Ekonomi Islam Syafrudin Prawiranegara</li>
<li>Sejarah Kota Pd. Panjang 1888-1942</li>
<li>Wang Lengeyang Masa Revolusi Fisik di Kec. Lengayang Pesisir Selatan (1949)</li>
<li>Kebijaksanaan Pemerintah Terhadap Perkebunan Karet Sumatera Barat 1969-1994</li>
<li>Jalan Kereta Api Pd. Pariaman dan Perkembangannya Th. 1950-1980</li>
<li>Darul Funug Abbasyiah dan UTI Tabek Gadang Pd. Panjang (1904-1945) dlm. Sebuah Perbandingan </li>
<li>Andi Polo Petta Nasa Profil Pedagang Pribumi Bugis</li>
<li>POISL (Pasar Olsong Iteligence Service) Keberadaannya di Fron Utara Pdg & Pariaman `46-`48</li>
<li>Pemikiran Muhamad Natsir Ttg Demokrasi Sebuah Kajian Histori</li>
<li>Penyelenggaraan Kalowisasi di Keresidenan Bengkulu Oleh Pemerintahan Kolonial Bld 1908-1932</li>
<li>TNI-AU Pada Masa Revolusi di Sumbar `47-`49</li>
<li>Sejarah Kota Batam 1969-1994</li>
<li>Petani Jawa di Kerinci Suatu Studi Kasus Desa Kelompok Kerinci 1945-1990</li>
<li>Sejarah Perusahaan di Sumbar Studi Ttg Tambang Emas-Perak Manggarai 1912-1931</li>
<li>Sejarah Kota Payakumbuh 1970-1994</li>
<li>Sejarah Kota Sei. Penuh 1958-1994</li>
<li>Pegadaian di Sumbar Pada Masa Kolonial Belanda Th. 1921-1942</li>
<li>Sumbangan Pemikiran Mohd. Jarmi Terhadap Studi Sejarah Indonesia 1918-1962</li>
<li>Nagari Koto Tinggi Pada Masa PDRI `18-`49</li>
<li>Perkembangan Petani Padi di Kanagarian Si Kucu Th. 1969-1994</li>
<li>Sejarah Perush. Perkebunan The Halaban `26-`42</li>
<li>Latar Belakang dan Kondisi Awal De Youascke Bosh Cabang Pdg Abad XIX Sampai Abad XX</li>
<li>Perusahaan Perkebunan Karet Tandikat PT Muara Karya 1974-1994</li>
<li>Masy. Tionghoa Islam di Padang 1967-1993</li>
<li>Usaha Pembentukan Pemerintahan Wilayah Otonomi di Sumatera Tengah 1948-1964</li>
<li>Dibawah Bayang-bayang Malai, Budidaya di Sumatera Barat 1930-1940</li>
<li>H. Mohd. Said 1950-1990 Kisah Seorang Pedagang Minangkabau</li>
<li>Perjuangan & Pengabdian Dahlan Ibrahim `16-`83</li>
<li>Tukang Emas Sejarah Kerajinan Emas Guguk Tabek Sarojo 1960-1980</li>
<li>Pd. Pariaman dlm. Perspektif Haluan 1994-1996</li>
<li>Perkembangan Usaha Kerajinan Koneksi: Studi Tentang Sejarah Sosial Ekonomi Masyarakat di IV Angkat Candung</li>
<li>Serajarah Irigasi Batang Selo: Studi Kasus Agurdre Pancasila di Kanagarian Samaso Tanah Datar Sumatera Barat 1969-1984</li>
<li>Perjuangan Raja Haji dlm Menegakkan Kanagarian Melayu 1748-1784</li>
<li>Penerapan Kebijakan Pembangunan Pertanian Terhadap Petani di Nagari Kt. Hilalang `12-`96</li>
<li>Taman Bundo Knduang 1980-1993</li>
<li>Kerajinan Gerabah Desa Galo Gondang `70-`90</li>
<li>Yayasan Budi Mulya Padang Th 1951-1974</li>
<li>Ahmad Husen: dari Pejuang Ke Cap Pemberontak Th 1945-1961</li>
<li>Hub. Kekerabatan Para Pejaung Kemerdekaan di Nagari Kt. Tangah Pd. Luar Th 1945-1948</li>
<li>Hamka & Karya History Grafi Islam 1925-1981</li>
<li>Seni Bela Diri Silat Kenagarian Lubuk Basung Th. 1969-1996</li>
<li>Melroyak Cengkeh Studi Kehidupan Jutaan Cengkeh Maninjau 1970-1980</li>
<li>Dilema Seorang Dokter Masa Kolonial Ahmad Mochtar 1894-1945</li>
<li>Organisasi Kemasyarakatan Perti di Bayar Mania</li>
<li>Ekonomi Petani di Kamang Hilir Studi Tentang Kepioniran Haji Adnan Sultan Samik</li>
<li>Pedati Transportasi Tradisional di Pesisir Selatan Studi Kasus Kec. IV Jurai, Bayang dan Tarusan</li>
<li>Penambangan Emas Rakyat di Desa Tambang Kabupaten Pesisir Selatan 1988-1995</li>
<li>Pemahaman Syech Ibrahim Musa Tentang Ushulfigh dan Figh Sebuah Tinj. Biografi Intelektual</li>
<li>Kerajinan Renda di Koto Gadang 1912-1942</li>
<li>Sejarah Petani Bingkuang Kuranji 1970-1996</li>
<li>Perayaan Tabut di Pariaman Bergesernya Dari Ritnal ke Konersil 1974-1991</li>
<li>Hoeniyah Adam: Biografi Seorang Tokoh Kesenian Minangkabau 1936-1971</li>
<li>Campur Tangan Inggris Terhadap Politik Adat Popateh di Nagari Sembilan 1872-1888</li>
<li>Eksistensi Permindo di Kota Padang 1949-1950</li>
<li>Kilang Minyak Plapa di Palembang</li>
<li>Pasar Teruah Muara Pawas 1984-1995</li>
<li>Sejarah Po. NPM dalam Dua Generasi Kepemimpinan 1937-1995</li>
<li>Aktivitas Perekonomian Masy. Air Manis `80-`95</li>
<li>Irigasi Batang Tampeo di Kec. Lintau Buo: Studi Kasus Pengirigasi Bandar Nan Gadang `62-`82</li>
<li>Tuanku Tambusai Dlm Mengembangkan Agama Islam Diwilayh Sungai Rokan-Sungai Asahan 1820-1838</li>
<li>Usaha Perikanan di Desa Andaleh 1970-1995</li>
<li>PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat Sampai Bank Nagari 1962-1995</li>
<li>Biografi Preti Ros Dewi Bairun Wanita Elite Tradisional di sungai Pagu 1940-1995</li>
<li>Pemilu 1955 di Sumbar Studi Kasus Kemenangan Masyumi di Kanagarian Guguk VIII Koto.</li>
<li>Sejarah Kota Pariaman 1969-1994</li>
<li>Sejarah Perkembangan Kabupaten Dt. II Sorong 1970-1990</li>
<li>Produksi dan Perdagangan Kopra di Pariaman Th. 1900-1933</li>
<li>Perkembangan Peternakan Padang Mngatas di Kanagarian Mingo Kab. 50 Kota 1950-1994</li>
<li>Industri Batu Kapur Pd. Panjang 1968-1994</li>
<li>Mameri Usaha Industri RT di Tiku 1980-1995</li>
<li>Perkebunan Gambir Rakyat di Guntur Th. `50-`80</li>
<li>Dari TIW Banoa Ke P3A di Gunarava Kec. Pekan Bajan Kab. Agam</li>
<li>Bapak Angkat Dari Indonesia Sulaiman Tentang Rosma 1961-1946</li>
<li>Pelaksanaan Program KB di Desa Tialam Kecamatan Guguk 50 Kota 1979-1994</li>
<li>Petani & Pembangunan Pertanian Kecamatan Bonjol Th 1969-1994</li>
<li>Tambo Minangkabau Sebuah Studi Historografi </li>
<li>Transmigran di Kanagarian Limang Kab. Pessel Sumbar 1907-1945</li>
<li>Lembaga Pendidikan Surau Batang Kapecong Desa Toboh Ketek Pariaman Th 1977-1997</li>
<li>Dinamika Pers di Sumbar Studi Tentang Haluan 1964 Sampai Dekade 1980-an</li>
<li>Sejarah Koppas Samudera Pd. Panjang `82-`99</li>
<li>Buya Djufri Effendi Wahab: Pemirs Da`wah Sulaf di Pekan Baru 1984-1997</li>
<li>Dinamika Koperasi Karyawan TBO 1967-1992</li>
<li>Natur Pada Masa Revolusi Studi Peranan Kaum Wanita dlm Perjuangan Kemerdekaan `45-`49</li>
<li>Sejarah Bioskop di Kota Pdg Studi Kasus Bioskop Karya Padang 1970-1995</li>
<li>Perkampungan Surivanue Studi Tentang Repatisain di Torgen 1954-1993</li>
<li>Respon Masy. Koto Panjang Terhadap Terhadap Saran Pedesaan Studi Kasus Kelompencapir Koto Bujang 1994-1997</li>
<li>Pembangunan Pertanian di Keluraham Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kodya Pdg. 1993-1998</li>
<li>Perkembangan Koperasi Unit Desa Geragahan Periode Th 1984-1998 di Kec. Lb. Basung</li>
<li>Peranan HMI dalam Gerakan Menumpas G30S/PKI di Kotaa Padaang 1965-1967.</li>
<li>Tanaman Padi Ke Tanaman Salak</li>
<li>Pertanian Markisa di Kec. Lumbang Jaja `79-`97</li>
<li>Dinamika Drama Kesehatan Studi Kasus Apotik Raste di Payakumbuh 1969-1998</li>
<li>Kehidupan Sosial Ekonomi Kusir Bendi di Solok Th.1970-1998</li>
<li>Konflik Islam & Pemerintah Studi Kasus Tragedi Tanjung Periok 1984</li>
<li>Kereta Api Angkutan Batu Bata di Sumatera Barat 1977-1998</li>
<li>Nelayan Bungus Studi Tentang Perubahan Sosial Ekonomi Desa Pantai 1966-1998</li>
<li>Peranan Dolog Dalam Stabilitas Harga Bersih di Sumbar Th.1969-1984</li>
<li>Analisa Karikatur Koran Studi Tentang Tan Baro dlm Surat Kabar Singgalang 1976-1996</li>
<li>Inyiak Sasak dan Golkar dlm Pemilu 1991 di Pasaman Sebuah Biografi Politik</li>
<li>Dinamika Kehidupan Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit PT. Bakrie Pasaman Plantations di Kecamatan Lembah Melintang 1989-1998</li>
<li>Kehidupan Transmigrasi Desa Baru Kec. Sungai Beremas Kabupaten Pasaman 1953-1997</li>
<li>Industri Kerajinan Rotan di Kotamadya Padang Studi Kasus Industri Kerajinan Rotan di Kelurahan p. Hameh 1970-1971.</li>
<li>Kekalahan Golkar Dalam Pemilu 1982 di Padang.</li>
<li>Dinamika Pemekaran Kota Padang 1980-1989</li>
<li>Dari Bemo Sampai bus Kota Studi Koperasi Angkutan (Kapukop) Pdg 1978-1998</li>
<li>Perkembangan KUD Sidorejo dalam Masyarakat Transmigran Desa Pdg Bintungan Sitiung I Sumatera Barat 1977-1995</li>
<li>Dinamika Sosial Buruh Angkat Di Pasar Aur Kuning Bukittinggi</li>
<li>Lembaga Pendidikan Sekolah Ukur Matur di Matur Kabupaten Agam Th 1978-1993</li>
<li>Peternak Dan Pemodal Studi Tentang Dinamika Perikanan AirDeras di Kelurahan Cupak Tangah Pauh Kodya Padang 1981-1999</li>
<li>Sejarah Perkebunan PT. Mutiara Agam1985-1999.</li>
<li>Idrus Hakimi Rajo Penghulu Biografi Tkoh Adat Minangkabau</li>
<li>Kebijaksnaan Pemda dlm Pengelolan Perparkiran di Kota Padang 1980-1998</li>
<li>Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Pelabuhan Teluk Bayur Padang Th `78-`98</li>
<li>Transportasi Perkotaan Studi Tentang Angkutan Bendi di Payakumbuh 1970-1999</li>
<li>Mahasiswa dan Perubahan Politik Studi Ttg Dinamika Gerakan Mahasiswa dari NKK / DKK ke Reformsi di Sumbar</li>
<li>Kehidupan Kaum Santri Studi Kasus Pondok Pesantren Perguruan Thawalib Padang 1963-1998</li>
<li>Dinamika Pasar Nagari Lubuk Alung 1983-1997</li>
<li>Kehidupan Buruh Angkat Terminal Lintas Andalas Padang 1972-1998</li>
<li>Industri Rumah Tangga di Bukittinggi Studi Tentang Keluarga Pengusaha Kerupuk Sanjai `84-`98</li>
<li>Kehidupan Buruh Pabrik Karet PT Batang Hari Barisan di Lubeg Padang, Tinjauan Sej. Sosek 1983-1994</li>
<li>Tambang Batu Bara Rakyat di Kalawi Kodya Sawah Lunto Studi Ttg Dampak Krisis Moneter 1997-1999</li>
<li>Peranan Isnamiah Saleh dlm Pengembangan Diniyah Putri Pd. Panjang 1969-1990</li>
<li>Pemanfaatan Hutan di Siaur Sawah Lunto Sijunjung 1969-1997</li>
<li>Tajuk Rencana Surat Kabar Singgalang 1979-1998</li>
<li>Transpormasi Pertanian Tanaman Padi Ke Tanaman Ubi Kayu Pada Masy. Padang Bintungan Kec. Koto Baru 1982-1999</li>
<li>Dinamika Kawin Bajapuik dlm Adat Perkawinan Masy. Sei. Limau 1960-1990</li>
<li>Hubungan Antara Masy. Jawa dan Masy. Minangkabau di Desa Sikalang Kec. Talawi Kodya Sawah Lunto 1970-1998</li>
<li>Peranan Dinas Lalu-lintas Angkutan Jalan DLLAJ Di Sumatera Barat 1964 - 1998</li>
<li>Pemikiran Politik Kunto Wijoyo Tentang Islam dan Negara di Indonesia Sebuah Kajian Sejarah</li>
<li>Kenagarian Koto Tinggi Kab. Agam dlm Tahun1974 Sampai 1992, Kasus Perubahan Corak Nagari Ke Desa</li>
<li>Desa Pasir Baru Studi Sejarah Ttg Masy. Nelayan Pariaman 1970-1998 </li>
<li>Pengrajin dan Pedagang Emas di Desa Guguk Tinggi Kec. IV Koto</li>
<li>Penolakan PPP Terhadap Hasil Pemilu di Sumatera Barat.</li>
<li>Kekalahan Golkar Dalam Pemilu 1982 di Padang, Sumbar </li>
<li>Petani Karet di Desa Kampung Parit Siloyang Kec. Rao Mapat Tunggul 1974-1998, Studi Sejarah Sos. Ekon.</li>
<li>Perubahan Desa Pantai; Studi Kasus Tentang Sej. Sos. Desa Simpang Carocok Kanagarian Ampang Pulai Tarusan.</li>
<li>Perempuan Pedagang Pasar Atas Bukittinggi 1974-1997</li>
<li>Industri Genteng di Desa Pulau Moinan II Kec. Koto Baru Sawahlunto Sijunjung 1990-2000</li>
<li>Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Perkebunan Teh Sungai Limau.</li>
<li>Buruh Wanita PT. Sumatek Subur: Tinjauan Sejarah.</li>
<li>Dinamika Industri Rumah Tangga . Studi Kasus Perusahaan Kopi Kiniko Tabek Patah : 1980-2000.</li>
<li>Dinamika Perkembangan Pelabuhan Teluk Bayur 1969-1999: Studi Tentang Sej. Maritim.</li>
<li>Pemerintahan Kenegarian Cubadak Kec. Talamau Kab. Pasaman.</li>
<li>Desa Taratak VIII Pda Masa Pelaksanaan Inpres Desa Tertinggal 1994-1998</li>
<li>Kehidupan Buruh Wanita PT. Rimbo Sunk Yong 1981-1999.</li>
<li>Bacakak Kampung Studi Konflik Sosial di Padang Sibusuk Kec. Kupitan Kab. SWL / SJJ</li>
<li>Industri Pandai Besi di Nagari Sungai Puar, Agam 1970-1998.</li>
<li>Lembaga Tradisional Orang Tua Pantai Bungus Teluk Kabung 1936-1983</li>
<li>Dari Petani Ke Buruh Industri: Dampak Munculnya Industri di Lubuk Kilangan 1980-2000.</li>
<li>Perkembangan Hotel di Kota Padang 1966-1988</li>
<li>Skripsi Mahasiswa Sej. Fakultas Sastra Unand. Dalam Perspektif Studi Historiografi 1987-1996</li>
<li>Kiprah Rusli Marzuki Saria Dalam Dunia Sastra dan Pers di Sumbar 1955-1999.</li>
<li>Mangampo: Petani Gambir di Desa Pantai Cermin Kec. Pangkalan Koto Baru 1990-1998</li>
<li>-</li>
<li>PT. Bank Perkreditan Rakyat Lumbung Pitih Nagari Penampung Kec. IV Angkat Candung Agam 1978-1999</li>
<li>Pekerja Jalan Baja Perusahaan Umum Kereta Api Eksplotitasi Sumbar Jalur Indarung -Tel. Bayur 1991-1999</li>
<li>Aktivitas Mahasiswa Islam Di Kota Padang 1978-1998</li>
<li>Eksploitasi Kayu dan Kehidupan Sosial Ekonomi Tukang Tarek di Desa Siluluk Sei. Langsat Kec. Sitiung Sawah Lunto Sijunjung 1991-2000</li>
<li>Buruh Perempuan Perkebunan Teh Halaban: Suatu Tinjauan Sejarah Sosial Ekonomi 1967-2000</li>
<li>Peranan Kerapatan Adat Nagari di Sumbar: Studi Kasus KAN Limbukan – Aur Kuning Kodya Payakumbuh 1983-2000</li>
<li>Usaha Perikanan: Studi Tentang Perubahan Pola Budidaya Ikan di Desa Sigaung Kec. 2 x 11 Enam Lingkung 1990-1999</li>
<li>Organisasi Muhammadiyah Daerah Padang Pariaman Masa Orde Baru 1967-1998</li>
<li>Petani Garam Rakyat di Kec. Astanajapura Kab. Cirebon 1982-1993</li>
<li>Sekolah Teknik Tambang Menengah (STTM) Ombilin Sawah Lunto 1953-1992</li>
<li>Industri Galamai di Kodya Payakumbuh 1970-2000</li>
<li>Dinamika Kehidupan Siswa Madrasah Sumatera Thawalib Parabek 1963-2000</li>
<li>Dinamika Industri Pariwisata di Maninjau Sumatera Barat 1960-1998</li>
<li>Sejarah Perkotaan di Kota Padang; Studi Kasus Hotel Machudum 1972-2002</li>
<li>Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Kehidupan Masyarakat di Kelurahan Gunung Sarik, Kuranji Padang 1984-2000</li>
<li>Perluasan dan Reboisasi Kawasan Hutan di Kec. Tanjung Emas, Kab. Tanah Datar 1970-1998</li>
<li>Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bukittingi 1985-1991</li>
<li>Pertambangan Emas di Nagari Ganggo Hilir Kec. Bonjol 1980-2001 : Stidi Sejarah Sosial Ekonomi</li>
<li>Dinamika Pasar Nagari Ulakan 1957-1978 Kec. Perwakilan nan Sabaris Kab. Padang Pariaman</li>
<li>Pelaksanaan IDT di Kalurahan Padang Kaduduk Kec. Payakumbuh Utara 1993-2003</li>
<li>Dari Bukittinggi ke Lubuk Basung: Studi Tentang Perpindahan Ibukota Kab. Agam 1993-1998</li>
<li>Industri dan Perubahan Masyarakat di Dumai 1969-1999.</li>
<li>Kerajinan Anyaman Pandan di Paninggahan Kec. Junjung Sirih, Solok 1987-1998</li>
<li>Kehidupan Sosek Perantau Minangkaba di Kota Pekan Baru: Studi Kasus Kec. Sukajadi 1980-2000.</li>
<li>Petani Nilam di Desa VI Koto Selatan Kec. Kinali, Pasaman 1983-2000.</li>
<li>Kepemimpinan Ninik Mamak dalam Pemerintahan Desa: Studi Kasus Situmbuk Tanah Datar 1983-2000.</li>
<li>Azhar Muhammad : Biografi Seorang Pengusaha 1981-1998</li>
<li>Petani Gula Aren di Sumbar : Studi Kasus Petani Gulo Aren Sungai Naning Kec. Suliki Gunung Mas 50 Kota 1975-980.</li>
<li>Perluasan Kota dan Konflik Tanah di Koto Padang: Studi Kasus Pembangunan Terminal Aie Pacah 1992-2000.</li>
<li>Pola Kepemimpinan Daerah Sumbar Pada Masa Revolusi Kemerdekaan: Studi Kasus Wali kota Padang Bagindo Aziz Chan 1946-1947. </li>
<li>Merantau dan Pembanguan Desa: Studi Kasus Merantau Pada Masyrakat Padang Luar, Tanah Datar 1986-2000.</li>
<li>Studi Tentang Perawat di RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi 1989-1999.</li>
<li>Pemikiran Nurcholis Majid Tentang Hubungan Agama dan Negara di Indonesia 1970-2000.</li>
<li>Perkebuanan Inti Rakyat Kelapa Sawit di Kec. Pasaman 1979-2000</li>
<li>Koperasi Pagaruyung Transport (Kopatra), Kota Batusangkar, Tanah Datar, 1980-2000</li>
<li>Hubungan HMI dan Alumni di Sumatera Barat 1969-</li>
<li>Dampak Pemberontakan PRRI Bagi Masyarakat Taram 50 Kota 1958-1986</li>
<li>Sejarah Resimen Mahasiswa Sumbar 1962 – 1998.</li>
<li>PPM Al-Kautsar Muhammadiyah Tanjung Dati 50 Kota.</li>
<li>RSU Sawah Lunto 1950-2002</li>
<li>Kerupuk Merah Piladang: Produksi Industri Rumah Tangga dan Perdagangan di Nagari Koto Tangah 1978-2002</li>
<li>Dinamika Kehidupan Sosek. Anak Jaik di Nagari Pasia Kec. IV Angkat 1989-1997</li>
<li>Perempuan Dalam Aktivitas Ekonomi Keluarga Nelayan di Kel. Pasia Nan Tigo Kec. Koto Tangah Padang</li>
<li>Al Hadar Alam Dalam Aktivitas Partai Politik di Kel. Ulu Gadut Kec. Pauh Kodya Padang 1970-1998</li>
<li>Dinamika Pengrajin Batu Lado di Kel. Ulu Gadut, Pauh Kodya Padang 1970-1998</li>
<li>Benny Mardhatillah: Seorang Pengusaha Muslim Tionghoa di Padang 1980-2003</li>
<li>Pedagang Konveksi Pedagang Simpang Aur Bukittinggi Tahun 1980-2004</li>
<li>Keberadaan Trasportasi Bemo di Bukittinggi Tahun 1972-1996</li>
<li>Dinamika Kehidupan Petani Jeruk di Kamang Hilir Kec Tilatang Kamag Kab Agam 1962-2000</li>
<li>Pekerjaan Perempuan Nagari Suayan dalam Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga Tahun 1990-2002</li>
<li>Kehidupan Sosial Tukang Kuda di Bukit Ambacang Kelurahan Kubu Gulai Bancah Bukittinggi 1997-2001</li>
<li>Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Perwakilan Sumatera Barat 1968-2001</li>
<li>Sejarah Sosial ekonmomi: Studi Tentang Kehidupan Petani Kulit Manis di Nagari Malalak 1970-1999</li>
<li>Sejarah Perusahaan PT. Kilang Liama Gunung Padang (1951-2004)</li>
<li>Buruh Tani Wanita di Nagari Pauh Kambar Kabupaten Padang Pariaman Tahun 1970-1990</li>
<li>PT. Amia Batusangkar, Tahun 1997-2002</li>
<li>Kereta Api Wisata di Sumatera Barat 1992-2002</li>
<li>Perkembangan Pasar Nagari Padang Luar Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam Tahun 1953-2002</li>
<li>Rosman Tamin : Sebuah Biografi Pejaung Kemerdekaan dan Pergerakan PRRI di Sumatera Barat 1945-1962</li>
<li>Balai Bimbingan Pemasyarakatan dan Pebgentasan Anak (Balai BISPA) Padang Sumatera Barat 1980-1997</li>
<li>Perempuan dalam Dunia Kriminalitas: Studi Kasus Kota Bukittinggi 1991-1999</li>
<li>Pelacuran di Kota Padang 1980-2004</li>
<li>Industri Batu Bata di Kaluat Kecamatan Pariaman Selatan Kab. Padang Pariaman 1980-2000</li>
<li>Potret Kehidupan Seorang Pejuang Kemerdekaan dan PRRI: Biografi Muhammad Rasyid Rajo Bungsu 1943-1961</li>
<li>Gerakan Kaum Muda di Bawah Belenggu Azas Tunggal: Studi Tentang Pelajar Islam Indonesia di Sumatera Barat 1987-1999</li>
<li>Pengusaha Industri Rumah Tangga di Sumatera Barat: Studi Kasus Pengusaha Industri Kerupuk Kulit di Kota Payakumnuh 1990-2004</li>
<li>Sejarah Masyarakat Tiong Hoa di Sawah Lunto 1948-2000</li>
<li>Bisnis Keluarga Tuanku Kaciak : Studi Kasus Rumah Makan Lubuk Idai di Sumatera Barat 1994-2003</li>
<li>Usaha Ikan Karamba di Balai Pinang Nagari Muara Panas Kabupaten Solok 1994-2002 </li>
<li>Aktivitas Nelayan di Sekitar Pelabuhan Muara Kota Padang 1970-2004</li>
<li>Konflik Sosial dalam Perkembangan Pasar Serikat Baso Kabupaten Agam Sumatera Barat 2001-2004</li>
<li>Sejarah Sosial Kehidupan Ekonomi Petani Ikan Karamba di Desa Koto Tinggi Kecanmatan Tanjung Raya Kabupaten Agam 1991-200</li>
<li>Seni dan Politik Kebudayaan dari Orde Baru sampai Era Reformasi: Dinamika Kehidupan Kesenian Barongsai dari Mati Suri ke Secerah Harapan </li>
<li>Sejarah PT Jambi Independent Press 1973-2000</li>
<li>Dinamika Dunia Usaha: Studi Kasus CNI PO 093 Padang 1991-2000</li>
<li>Industri Kopi Bubuk di Kelurahan Bukit Apit Puhon Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi 1985-2001</li>
<li>Transmigrasi Lokal di Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Pesisir Selatan</li>
<li>Sejarah Pariwisara di Kota Bukittinggi 1984-1999</li>
<li>Pedagang Daging di Pasar Raya Padang 1982-2002: Studi Tentang Orang Koto Anau</li>
<li>Kehidupan Pemetik Sarang Burung Walet di Desa Abdul Rahman Kecamatan Kubu Buo Tanah Datar 1990-1999</li>
<li>Sejarah Industri Batu kapur Usaha Puti Padangpanjang 1986-2002</li>
<li>Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Pertambangan Minyak PT Stanvic Indonesia Lirik Kab. Indragiri Hulu Riau 1956-1995</li>
<li>Kehidupan Anak Panti Asuhan “Putra Bangsa” Yayasan Budi Mulia Padang 1980-2000</li>
<li>Sejarah Perkebunan Gambir Rakyat di Nagari Durian Tinggi Kec. Kapur IX Kab. 50 Kota 1978-2002</li>
<li>Dinamika Kehidupan Seniman Kuda Kepang di Kota Sawahlunto 1964-2004</li>
<li>Petani Semangka di Nagari Talaok Kec. Bayang Kab. Pesisir Selatan</li>
<li>Pedagang Kaki Lima di Pasar Atas Bukittinggi 1974-2004</li>
<li>Kehidupan Sosial Ekonomi Pedagang Kelapa Pasar Bawah Bukittingi 1987-2002</li>
<li>Perkembangan Kelompok Wanita Tani Sakato Jorong Tanjung Bungo Nagari Situjuh Gadang Kab. Lima Puluh Kota 1998-2004</li>
<li>Museum Imam Bonjol dan Tugu Katulistiwa di Bonjol 1987-1998: Sebuah Kajian Sejarah Pariwisata</li>
<li>Pers Lokal di Sumatera Barat Pasca Revormasi: Studi Tentang Harian Padang Ekspres 1999-2003</li>
<li>Pedagang Minangkabau di Pasar Malam Kota Saremban 1970-1990</li>
<li>Industri Kapal Ikan dan Usaha Perikanan di Air Bangis 1960-1998</li>
<li>Sejarah Perkembangan Pertanian Lobak (Kol) dan Kehidupan Petani Lobak di Alahan Panjang 1972-1998</li>
<li>Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat 1966-2004</li>
<li>Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang 1978-2001</li>
<li>Pemilihan Umum 1999 di Sumatera Barat: Studi Tentang Kemenangan Partai Amanat Nasional Kota Padang</li>
<li>Industri Perabot CV Seni Indah di Nagari Kamang Hilir Kec. Magek Kab. Agam 1980-2004</li>
<li>Martenike Perangkai Bunga 1957-2005</li>
<li>Biografi Amran Rajo Lelo: Pengusaha Taman Bacaan Amran di Kota Padang 1965-2005</li>
<li>Sejarah Masyarakat India di Kota Padang</li>
<li>Konflik Tanah Perkebunan Pt Anam Koto di Nagari Aie Gadang Kec. Pasaman Kab Pasaman 1990-2001</li>
<li>Perempuan Nagari Kapau Dalam Usaha Warung Nasi di Los Lambuang Pasar Atas Bukittinggi 1987-2003</li>
<li>Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad 1978-1998</li>
<li>Perkembangan Industri Tenun Songket di Sumatera Barat (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Kec. X Koto Tanah Datar 1970-2004</li>
<li>Pakang dalam Perdagangan Hasil Bumi di Pasar Padang Luar 1951-2001</li>
<li>Pasar Serikat Alahan Panjang Kec. Lembah Gumanti dan Eksistensi Pedagang Babelok 1979-2005</li>
<li>Saidal Bahaudin dan Perkembangan HMI: Dinamika Politik Sumatera Barat 1968-2004</li>
<li>Industri Kerupuk Ubi Kuning di Kanagarian Koto Tuo Kec. Harau Kab. Lima Puluh Koto 1980-2005</li>
<li>Organisasi Mahasiswa Pecinta Aalam Universitas Andalas 1984-2004</li>
<li>Peranan Palang Merah indonesia Cabang Padang Masa Perang Kemerdekaan 1945-1949</li>
<li>Panti Sosial Karya Wanita Andam Dewi Sukarami Kab. Solok 1979-2000</li>
<li>Dinamika Nagari Tiku Pusat Komodite di Pantai Barat Kab. Agam 1954-2001</li>
<li>Krisis Ekonomi dan Dampaknya Terhadap Kerajinan Rotan di Nagari andaleh 1997-2003</li>
<li>Bumi Teater Kota Padang 1976-2000 </li>
<li>PT Bank Perkreditan Rakyat MOS Muara Panas di Nagari Muara Panas 1992-2003</li>
<li>Dinamika Masyarakat Tionghoa dan Klenteng Sie Hien Kiong 1976-2005 di Kota Padang</li>
<li>Perkembangan Perusahaan Pengelola Pelabuhan: Studi Kasusu PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai 1991-1999</li>
<li>Dampak Peraturan Daerah Tentang Penyakit Masyarakat Terhadap Kehidupan Sosial Kota Bukittinggi 1999-2004</li>
<li>Syofyan Bustamam: Biografi seorang Seniman Tari Minangkabau 1968-2005</li>
<li>Interaksi Etnis Batak dengan Etnis Minangkabau Koto Dalam Kelurahan Pulai Anak Aia di Kota Bukittinggi 1982-2000</li>
<li>Alimin Sutan Majo Indo: Biografi Seorang Penulis dari Kamang Hilir 1979-1996</li>
<li>Sejarah Perkembangan Yayasan Pendidikan di Kota Padang 1970-2001</li>
<li>Masyarakat Daerah Perbatasan Kanagarian Tarung-Tarung Kecamatan Rao Mapat Tunggul Kabupaten Pasaman 1953-1970</li>
<li>Dinamika Penduduk Air Tawar Kota Padang Masa Orde Baru</li>
<li>Peternakan Ayam Petelur di Nagari Mungka Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota 1970-2005</li>
<li>Panti Asuhan Aisiyah Sungai Jernih Talu Kecamatan Talamau Pasaman Barat</li>
<li>Dari BPAM ke PDAM: Pengelolaan Air Bersih di Kabupaten Tanah Datar 1981-2004</li>
<li>Sang ”Maestro” Tari Gusmiatai Suid 1982-2001</li>
<li>Terminal Lintas Sumatera Solok 1975-1992</li>
<li>Gerakan Dakwah Kampus Forum Kajian Islam Rabbani Unand 1991-2003</li>
<li>Gejolak Masyarakat Sekitar Danau Singkarak Bagian Kabupaten Tanah Datar Ternadap Keberadaan PLTA Singkarak 1998-2005</li>
<li>Sistem Irigasi di Nagari Paninjauan Kecamatan X Koto Kab. Tanah Datar</li>
<li>Perkembangan Hotel Denai 1957-2004 di Kota Bukittinggi</li>
<li>Biografi Syaiful Nazar Seorang Atlet Andalan dari Sumatera Barat 1975-2006</li>
<li>Pembangunan Nagari Minangkabau Kecamatan Sungaayang Kabupaten Tanah Datar Tahun 1994-2004</li>
<li>Perkembangan Kelompok Tani Jalan Taduh di Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji Kota Padang 1989-2006</li>
<li>Eksistensi Surau Tuanku Shalih Nan Pengka Lubuk Pandan Kabupaten Padang Pariaman 1945-2000</li>
<li>Taslim: Penarik Becak Motor di Kota Solok 2003-2006</li>
<li>STAIN Prof. Dr. H. Mahmud Yusuf Batusangkar: Dari PTAI Swasta Menjadi STAIN Negeri 1968-2005</li>
<li>Pemalsuan Surat Perjalanan Republik Indonesia dan Tindakan Keimigrasian Terhadap Para Pemalsu Tempat Pemeriksaan Imigrasi di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam 1995-2003</li>
<li>Perempuan Dalam Industri Bordir di Nagari Tungka Kecamatan Situjuh Limo Nagari Kabupaten 50 Kota 1980-2006</li>
<li>Kehidupan Sosial Ekonomi Penarik Becak Dayuh di Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat 1986 - 2006</li>
<li>Perkembangan Organisasi Kosgoro di Sumatera Barat pada Era Orde Baru 1967 – 1998.</li>
<li>Dinamika Kehidupan Penggali Batu di Desa Sungai Sariak Koto Tinggi Kec. Baso Kab. Agam Sumatera Barat 1979-2002</li>
<li>Syamsir Pulungan: Biografi Seorang Pencipta Lagu di Sumatera Barat.</li>
<li>Perkembangan Perhotelan di Kecamatan Tanjung Raya Kab Agam Sumatera Barat 1974-2004</li>
<li>Penolakan Warga Nagari II Koto Terhadap Pengadaan Lahan PLTA Maninjau 1978-1983</li>
<li>Muchtar Arif dan Pembangunan Pedesaaa: Kiprah Seorang Kepala Desa Pancuruyung Kab Padang Pariaman 1983-1991</li>
<li>Perkembangan Usaha Jasa AA Catering di Kota Padang 1979-2007.</li>
<li>Pengelolaan Taman Hutan Raya Dr. Muhhammad Hatta Padang 1986-2007.</li>
<li>Kemandepoan dalam Sistem Pemerintahan Daerah Kabupaten Kerinci 1958-1982</li>
<li>Dinamika Sosial Kehidupan Masyarakat Pedesaan di Nagari Kamang Hilir Kec. Kamang Magek Agam 1985-2007</li>
<li>Ki Haji Yusuf Nur Tokoh Taman Siswa Cabang Padang 1957-2004</li>
<li>Aktivitas Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Kab. Solok 1958-1961</li>
<li>Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat 1993-2005</li>
<li>Biografi Seorang Anak Desa: Sejarah Hidup Nanda Talambnua Mencapai Prestasi Dunia 1980-2006</li>
<li>Biografi Idham Rajo Bintang: Pelopor Perhotelan dan Pariwisata di Maninjau 1973-2008</li>
<li>Kiprah H. Muhammad Said Dt. Tan Kabasaran dalam Menolak Kristenisasi di Bukittinggi sebuah Biografi Ulama 1962-1985</li>
<li>Kehidupan Anak Siak di Nagari Canduang Koto Laweh 1995-2007</li>
<li>Yayasan Pendidikan Islam (YAPI) 1963-2000</li>
<li>Sejarah CV Sari Manggih Menjadi PT Sari Manggis Mutiara Asia Ltd di Nagari Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok 1984-2005</li>
<li>Biografi Iskandar Zakaria: Seorang Penulis, Seniman dan Budayawan Kerinci 1966-2006</li>
<li>Protes Masyarakat Mungo terhadap Kepemilikan Tanah Balai Pendidikan Ternak Unggul Sapi Potong Padang Mangateh Kec. Luak Kab 50 Kota 1997-2006</li>
<li>CV Armada Travel Bukittinggi 2000-2007</li>
<li>Terminal Lintas Andalas di Kota Padang 1972-2002</li>
<li>Biografi Paijan Sebagai Pekerja Kebersihan di Bandara Tabing Padang</li>
<li>Perkembangan Usaha Martabak Kubang Hayuda 1971-2006: dari Pedagang Kaki Lima Menjadi Perusahaan</li>
<li>Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga: Penyebaran Agama Katolik di Muara Sibeerut Serlatan Kep Mentawai 1954-1988</li>
<li>Kompleks Rumah Gadang Mandeh Rubiah di Lunang Kab Pesisir Selatan 1970-2008: Studi Sejarah Pariwisata</li>
<li>Sejarah Pengembangan Pariwisata Kota Sawahlunto 2001-2008</li>
<li>Kelompok Tani Karang Karya Taruna Di Jorong Simpang Nagari Parit Kab Pasaman Barat 1985-2008</li>
<li>Perkembangan Usaha Martabak Kubang Hayuda 1971 -2006 dari Padang Kaki Lima Manjadi Perusahaan </li>
<li>Sejarah Ekonomi Desa Aisantok Kec. Pariaman Tengah Kota Pariaman 1975-2008</li>
<li>Perusahaan Otobus Bahagia 1967-2008</li>
<li>Yayasan Bakti Nusantara Isafat 1989-2008</li>
<li>Kehidupan Sosial Santri di Lembaga Pendidikan Darul Funun El Abbassiayah Padang Jopang Kab. 50 Kota 1997-2007</li>
<li>Lembaga Pendidikan Al Qur’an PQA Balai Gurah Nagari Balai Gurah Kec, IV Angkek Candung Kab Agam 1948-2007</li>
<li>Dinamika Kehidupan Petani Masa dan Pasca Revolusi Hijau di Nagari Salayo Kab. Solok 1970-2008</li>
<li>Dinamika Sufi Tarekat Naksyabandiyah di Kota Padang 1984-2008</li>
<li>```````SMKN 3 Padang: Perkembangan Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Padang (1969-2007)</li>
<li>Kisah Tiga Orang yang melakukan Komversi Agama Ke Islam di Kota Padang (1983-2008)</li>
<li>Le4mbaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) Studi Kasus Pemberdayan Perempuan di KEC. Batipuh Tanah Datar (1995-2008)</li>
<li>Pemilihan Wali Nagaridi Era Reposrmasi Studi Atentang Pemilihan Wali Nagari Taram Kec. Harau Kab. Limapuluh Kota</li>
<li>Dinamika Jururan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Andalas (1987-2008</li>
<li>Sejarah PT. Sarana Mandiri Mukti Perkebunan Teh Kabawetan Kepahiang Bengkulu 1986-2006</li>
<li>Sekolah Guru Agama Islam : Dari Sekolah Guru Bawah (SGB) Mualimin Hingga Pendidikan Guru Agama (PGA) Muhamaddiah Talu Kab. Pasaman ( 1952-1970)</li>
<li>Tiar Ramon Penyayi Legendaris Minangkabau 1961 2000</li>
<li>Pengelolaan Hutan Berbasis Nagari di Nagari Guguk Malalo Kec. Batipuh Selatan Kab. Tn Datar 2000-2008</li>
<li>Dinamika Pasar Padang Panjang 1984-2007</li>
<li>Dinamika Pemerintahan Di Nagari Limo KaumKab. Tanah Datar “Dari Pemerintahan Nagari Ke Pemerintahan Desa dan Kel.Hingga Kembali Ke Negari 1983-2001</li>
<li>Alahan Sistem Penangkapan Ikan Bilih Di Muaro Batang Kapeh Nagari Peninggahan Kab. Solok (1983-2006</li>
<li>Zainal Biografi Seorang Aktivis Gerwani di Sungai Sarik Padang Pariaman Pada Tahun 1959-2008</li>
<li>Komplik Tanah UlayatAntara Masyarakat Batu Gadang Dengan PT. Semen Padang 1997-2006</li>
<li>Sejarah Pemerintahan Kota Solok : Studi Tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Masyarakat Kota Solok 1999-2009</li>
<li>Komite Pemuda Indonesia Sumatera Barat Era Reformasi 1998-2008</li>
<li>Komite Penegakkan Syariat Islam (KPSI) Sumbar (2006-2009) </li>
<li>Dinamika Kehidupan Sosial Ekonomi Tranmikran di Jorong Sungai Atang Kec. Koto Baru Kab. Daharmasraya 1977-2007 </li>
<li>Dinamika Pondok Pesantren Moderen Nurul Iklas di Nagari Penyalaian Kab. Tn Datar 1989-2008</li>
<li>Pertumbuhan Pasar Baru Kec. Pauh Kota Padang</li>
<li>Biografi Sukri Penemu Bibit syukri penemu bibit jagung unggul A4, NT dan N-35 ( 1949-2009)</li>
<li>Dinamikla PT suka fajar LND Pd. Besi th. 1978-1999</li>
<li>Sejarah Kota Dumai 1979-2005</li>
<li>Pers lokal era reformasi studi tentang harian posmetro padang 2001-2009</li>
<li>Perkembanganlembaga bantuan hukum (LBH) Padang 1982-1998</li>
<li>Kriminalitas Anak ( studi kasusu Lembaga Pemasyarakatan Anak Tanjung Pati Kab 50 Kota 1989-2007</li>
<li>Perkembangan Yayasan Penyantun dan Pembina Anak Cacat Kota Bukittinggi</li>
<li>Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Muchtar Bukittinggi 1988-2007</li>
<li>Pemekaran Wilayah di Sumatera Barat Studi Kasus tentang Pembentukan Kab Dharmasraya 1999-2005</li>
<li>Biografi Isdi Beyes: Seorang Pengusaha Pertambangan Batu Bara Kota Sawahlunto 1997-2009</li>
<li>Peran Gebu Minang dalam Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat Dharma Bhakti SMAdang 200-2007</li>
<li>Pengelolaan Sarang Burung Walet di Nagari Simarasok Kec. Baso Kab Agam 1999-2007</li>
<li>Kisah Empat Keluarga Mahasiswi di kota Padang (1981-2009</li>
<li>Dinamika Masyarakat Perumahan Jundul di Kel.Parupuk Tabing (1986-2008</li>
<li>Yayasan Darul Ma’Arif-Karimiyah Padang 1984-2009</li>
<li>Eksistensi Yayasan Pembina Generasi Penerus Padang (YPGP) dalam Mengembangkan Pendidikan di Kota Padang</li>
<li>Tagana (Turuna Siaga Bencana) di Kanagarian Subang Putih Kab Agam 2006-2008</li>
<li>Perumnas balimbing dan Dampak Pembangunannya Bagi Masyarakat Kel. Kuranji 1990-2009</li>
<li>Sejarah Panti Asuhan Al Hidayah Kalumbuk</li>
<li>Panti Asuhan Awaliyah Zein Simabur Kab Tanah Datar 1988-2006</li>
<li>Ibu Kota Kab Solok dari solok ke Arosuka 1956-2009</li>
<li>Komplik Perluasan Kota Bukittinggi Tahun 1999-2004</li>
<li>Dinamika Keberadaan Terminal Bareh Solok(1994-2004)</li>
<li>Dampak Bencana Lonsor Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Bukit Lantik Keb. Seberang Palinggam (1999-2009)</li>
<li> Dinamika Pasar Gadang di Kota Padang Tahun 1950-1980</li>
<li>Dinamika Politik Lokaldi Era Orde Baru : Studi Tentang Pemilihan Gubernur Sumatera Barat 1992</li>
<li>Elly Kasim Penyanyi Wanita Minangkabau 1958-2009</li>
<li>Masyarakat Multi Etnis Kota Padang : Kehidupan Etnis Tiongha di Kel. Batang Arau Kota Padang 1967-1980</li>
<li>Pasar Serikat Pauh Kambar Kec. Nan Sabaris Kab.Padang Pariaman 1983-2009</li>
<li>Pertemuan Pedagang Kaki Lima di Pasar Simang Aurkuning Bukittinggi 1980-1998</li>
<li>Perkembangan Madrasah Diniyah V Jurai Sungai Puar Kab. Agam Tahun 1974-2008</li>
<li>Reformasi dan Pemekaran Wilayah : Studi Tentang Pembentukan Kabupaten Pasaman Barat 1998-2005</li>
<li>Sawir Sutan Mudo : Biografi Pendendang Saluang Tradisional Minangkabau 1961-2001</li>
<li>Usaha Kerajinan Bordir di Nagari Koto Tuo Kec. IV Koto, Kab Agam 2000-2009</li>
<li>Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Pendidikan Tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sumatera Barat 1978-2009</li>
<li>Sejarah Pasar Usan Lubuk Basung 1989-2009</li>
<li>Pembangunan Jalan Padang By Pass dan Dampak Sosial Ekonomi bagi Masyarakat Sekitarnya</li>
<li>Perdagangan Kulit Manis Batusangkar Kabupaten Tanah Datar 1970-2000</li>
<li>Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Tanjung Mutiara Kab. Agam 1970-2009</li>
<li>Kehidupan Sosial Buruh Perusahaan Lembah Karet Kota Padang 1990-2002</li>
<li>Konflik Tanah Ulayat: Studi Kasus Konflik Pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Durian Tigo Batang Kab. Pasaman 1973-2005</li>
<li>Biografi H. Basri: Seorang Pengusaha Emas di Bukittinggi 1981-2009</li>
<li>Petani Gambir di Nagari Gunung Malintang Kec Pangkalan Koto Baru Kab. 50 Koto 1998-2008</li>
<li>Keikutsertaan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa dalam PRRI 1956-1961</li>
<li>Wisran Hadi Sastrawan Minangkabau 1972-2010</li>
<li>Islamidar Seorang Seniman Musik Tradisional</li>
<li>Industri Keripik Balado Christin Hakim di Padang 1990-2007</li>
<li>Panti Asuhan Muhammadiyah Kanagariann VIII Koto Kec. Guguk Kab. 50 Koto</li>
<li>Eksistensi Lim Stone Band PT Semen Padang 1970-1998</li>
<li>Dinamika Perkembangan Gabungan Kelompok Tani Al-zaitun Farm di Nagari Batagak Kab Agam 1995-2008</li>
<li>Pengusaha dan Politik: Keterlibatan Pengusaha dalam Dunia Politik di Sumatera Barat 1999-2009</li>
<li>Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Sungai Pisan Kec. Bungus Teluk Kabung Kota Madya Padang 1988-1998</li>
<li>Perkembangan Film Horror Indonesia 19760-2010</li>
<li>Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik Imam Bonjol Padang</li>
<li>Abdul Salam Imam: Biografi Intelektual di Jorong Pulai kec. Sitiung Dharmasraya</li>
<li>Kampus UPI “YPTK” dan Pertemuan Daerah Sekitarnya di Kel. Lubuk Begalung, Kec.Lubuk Begalung Kota Padang.</li>
<li>Perubahan Sistem Pendidikan Surau ke Pondok Pesantren di Pudak Kab Sijunjung Sumbar 1970-2005.</li>
<li>Pelaksanaan Pemilu 1955 di Sumatera Tengah</li>
<li>Kehidupan Keluarga Keturunan Orang Rantai di Sawahlunto (1918-2011</li>
<li>Sejarah Perkembangan Gereja GPIB Efrata Padang 1948-2009</li>
<li>Perkembagan Pondok Pesantren Salafiah Darul Ikhlas di Pekandangan Padang Pariaman 1997-2009</li>
<li>Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Fak. Sastra Univ. Andalas 1982-2011</li>
<li>CV Inti Swadaya Pariaman 1979-2010</li>
<li>Biografi Fahmi Rasyad: Seorang Pamong Praja 1959-2012</li>
<li>Gerakan Penumpasan Terhadap PKI di Sawahlunto/Sijunjung Sumatera Barat 1965-1966</li>
<li>Adam Dt. Patih: Biografi Anggota Pemuda Rakyat di Pasie Laweh Padang Pariaman</li>
<li>Universitas Putra Indonesia (UPI-YPTK) dari Akademi Menjadi Universitas 1985-2001</li>
<li>Gempa Padang Panjang dan Dampaknya Terhadap Masyarakat 1926-1930</li>
<li>Biografi Syafril Syukur: Pengusaha Sate Mak Syukur 1980-2011</li>
<li>Kepemimpinan Politik Lokal Era Orde Baru: Studi Kasus Kepemimpinan BupatiIkasuma Hamid di Tanah Datar 1985-1995</li>
<li>Sejarah PT United Tractor, Tbk 1972-2005</li>
<li>Koto Gadang 1983-2011</li>
<li>Sejarah Didikan Subuh dari Al Munir Sampai Fauzi Bahar</li>
<li>Biografi Maigus Nasir: dari guru ke Politisi 1986-2004</li>
<li>Pertanian dan Pembangunan Irigasi di Nagari Andaleh Kec Luhak, Kab 50 Kota 1972-1995</li>
<li>Dinamika Kehidupan Sosial Ekonomi Masayarakat Nagari kataping 1992-2011</li>
<li>Kehidupan Petani di Nagari kapar Kab Pasaman Barat Dari Petani Padi menjadi Pekebun Kelapa sawit 1969-2009</li>
<li>Biografi seorang Pamong: Zainoen Bupati Pasaman 1966-1975</li>
<li>Biografi Mursyid: kiprah Seorang Perwira 1962-2011</li>
<li>Biografi tengku Luckman Sinar Tokoh Kesultanan Serdang di Medan 1960-2011</li>
<li>Sekolah Polisi Negara (SPN) Padang Besi 1961-2002</li>
<li>Pesubahan Sosial Masyarakat Nagari Kasang Kab Padang Pariaman 1982-2010</li>
<li>Muhammad Thamrin Dt Penghulu Basa: Biografi Tokoh Adat dan Politik Kab Agam 1964-2005</li>
</ul>
<br /><br />jurusandanalumnihttp://www.blogger.com/profile/08363958495345226858noreply@blogger.com0