Selamat Datang di Weblog Jurusan dan Alumni Sejarah Unand.

Kebersamaan adalah semboyan kita!

Kemajuan adalah cita-cita kita.

PADA AKHIRNYA

Silaturahmi yang hangatlah yang kita semai bersama.

Dari Masa lampau kita bermula!

Sebuah permulaan akan sebuah tradisi!

Untuk berbagi ceria!

Membuat jembatan hati!

Rumah kita bersama!

Ayo berjuang!

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG

Demi kemajuan Keluarga Besar Jurusan dan Alumni Sejarah Unand!!.

Monday, October 8, 2012

Pamong Budaya untuk Alumni Sejarah dan Budaya

PENGUMUMAN SELEKSI PESERTA PAMONG BUDAYA NON PNS

A. Persyaratan Peserta
Peserta adalah lulusan program studi S-1 bidang kebudayaan: ilmu Sejarah, Antropologi, Sosiologi, Arkeologi, Kesenian, Perfilman dan bidang ilmu lainnya yang relevan dan berminat bertugas di bidang kebudayaan dari program studi yang terakreditasi. Selain itu peserta harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
Persyaratan Umum:
1) Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku;
2) Berusia minimum 25 tahun dan maksimal 60 tahun per 31 Desember 2012;
3) Lulusan program studi kependidikan S-1 bidang ilmu Sejarah, Antropologi, Sosiologi, Arkeologi, Kesenian dan bidang ilmu lainnya  yang relevan dan sangat berminat bekerja di bidang kebudayaan dari program studi yang terakreditasi, dibuktikan dengan fotokopi ijazah yang telah disahkan;
4) IPK minimal 3.0, dibuktikan dengan fotokopi transkrip nilai yang telah disahkan;
5) Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan Dokter;
6) Bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) dari pejabat yang berwenang, yang disertai dengan hasil tes urine;
7) Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepolisian;
8) Mendapatkan izin dari orangtua/wali, suami/istri (bagi yang sudah menikah) yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai;
9) Bagi yang belum menikah tidak diperkenankan melaksanakan pernikahan selama mengikuti Program Pamong Budaya Non PNS yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermeterai;
10) Diutamakan yang memiliki pengalaman organisasi kemasyarakatan;
11) Memiliki motivasi dan semangat pengabdian yang tinggi di bidang kebudayaan;
12) Mampu menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat di daerah sasaran
Persyaratan khusus:
1. Membuat tulisan minimal 1 halaman tentang program kerja yang akan dikerjakan selama satu tahun menjadi pamong budaya di daerah.
2. Tidak terikat kontrak atau kesepakatan baik lisan maupun tertulis dengan pihak lain;
3. Bersedia menandatangani Surat Perjanjian dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
4. Wajib melampirkan Curiculum Vitae;
5. Bisa mengoperasionalkan komputer;
6. Memiliki SIM C yang dibuktikan dengan foto copy;
7. Pas photo berwarna ukuran 4x6 cm dan 3x4 cm masing-masing dua lembar;
8. Membuat surat lamaran ditujukan kepada Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan c.q Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Padang.

Untuk berkas persyaratan umum dan khusus dikirim ke BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA(BPNB) PADANG Jln. Raya Belimbing No.16 A Kuranji Padang
Telp/Faks : (0751) 496181
Email : bpsntpadang@yahoo.com

Berkas lamaran pamong budaya non PNS (persyaratan umum dan khusus) diterima PANITIA paling lambat tanggal 19 Oktober 2012. Untuk keterangan lebih lanjut silakan hubungi panitia pada alamat diatas.

Padang,  05 Oktober 2012

Panitia
[Bila anda suka dengan informasi ini silahkan klik iklan di halaman depan. Gratis dan sangat membantu update blog ini. Terima kasih]

Saturday, October 6, 2012

Bentuk Kerja Sama Jurusan dan Alumni Sejarah Unand

Kerja sama jurusan dan alumni Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Andalas yaitu “Ikatan Alumni Sejarah” (IKA Sejarah) dengan ketuanya Drs. Zulkifli Azis.

Aktivitasnya adalah:
  • Setiap tahun ajaran baru dalam kegiatan BAKTI dengan mahasiswa baru pengurus Alumni Sejarah Unand diundang untuk sebagai pemateri memberi pengarahan tentang kepengurusan alumni dan aktivitas alumni, peluang karier.
  • Rapat pertemuan Alumni dengan Jurusan dalam rangka perubahan Kurikulum pada tahun 2008 yang dihadiri pengurus alumni. 
  • Alumni sejarah Unand bekerja sama dengan Prodi, dengan HIMA melakukan workshop  pelatihan kepemimpinan pada mahasiswa baru pada tahun 2008 di Maninjau. 
  • Mendukung pendirian laboratorium Sejarah dengan cara memberikan dana uang untuk pengembangan laboratorium sebesar Rp. 2.000.000,- 
Hasilnya:
  • Pada tahun 2008  pengurus alumni membantu pembiayaan berupa uang untuk pembangunan Laboratorium Sejarah sebesar Rp. 2000,000,00 (Dua juta rupiah)
  • Ada saran Alumi kemudian direalisir seperti perlunya mata kuliah keterampilan praktis seperti Audio Visual, yang kemudian menjadi Mata Kuliah yang ditawarkan pada Kurikulum Prodi Ilmu Sejarah sekarang ini.  
  • Untuk kemajuan jurusan ikatan alumni juga membuat blog di jurusandanalumni.blogspot.com yang menghimpun masukan perbaikan bagi jurusan.
  • Para alumni juga membuat komunikasi antar-alumni lewat Facebook di ”Limo Tungku Sajarangan”. Jaringan sosial ini dibuat oleh para alumni yang berisi segala masukan untuk perbaikan jurusan dan aktifitas mahasiswa sejarah.
  • Jurusan Sejarah dalam membina hubungan dengan alumni sejarah Unand tidak saja lewat kegiatan yang diadakan di jurusan, tapi juga memakai jaringan sosial internet, Facebook. Nama Facebooknya adalah ”Ilmu Sejarah Unand”. Jurusan sejarah memiliki Facebook yang membuka masukan dan diskusi dengan para alumni tentang dinamika dan harapan alumni untuk jurusan sejarah ke depan. 
  • Labor sejarah juga membuat facebook ”Laboratorium Sejarah” yang berisi menginformasikan segala kegiatan labor. Silahkan klik iklan bila anda suka dengan informasi ini, gratis.

Thursday, October 4, 2012

Para pemberi kuliah di Prodi Sejarah Unand Dua tahun belakangan

Para pakar yang hadir memberi kuliah di Prodi Sejarah Unand


Nama Tenaga Ahli/Pakar                        Nama dan Judul Kegiatan

  1. Prof  Kamaruzaman (arkeolog UKM Malaysia)  Dosen Tamu dan Konsultan Proposal Penelitian    
  2. Dr. Erwiza Erman                                                 Kuliah Umum    
  3. Prof. Dr. Henk Schulte Nordholt (KITLV Leiden) Kuliah Umum Poitik Lokal    
  4. Prof. Dr. Henk Schulte Nordholt (KITLV Leiden) Kuliah Umum Sejarah Kehidupan Sehari-hari (life history)    
  5. Prof. Dr. Robert Cribb (Sejarawan ANU Australia) Dosen Tamu program S1 dan S2 Sejarah    
  6. Dr. Muchlis Paeni (Ketua MSI Pusat)                Kuliah Umum MSI    
  7. Dr. Magdalia Alfian (Direktur Sejarah Direktorat Sejarah dan Nilai-Nilai Tradisional Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata)                               Kuliah Umum Sejarah Lokal    
  8. Prof. Dr. Taufik Abdullah (Sejarawan LIPI)       Pembicara Tamu    
  9. Prof. Dr. Fachri Ali (LIPI) Kuliah Umum    
  10. Prof. Dr. Taufik Abdullah (Sejarawan LIPI)       Pembicara Tamu/ Kuliah Umum    
  11. Prof. Dr. Taufik Abdullah (Sejarawan LIPI)      Keynote Speaker Seminar Nasional Nilai-Nilai Kepahlawanan tiga Tokoh (HAMKA, Mr.l Assaad, dan Rahmah El Yunusiyah)    
  12. Dr. Jeffrey A. Hadler (Cornell University, USA) Kuliah Umum Sejarah Minangkabau    
  13. Prof. Dr. Anthony Reid (Sejarawan ANU Australia) Kuliah Umum Sejarah Sumatera    
  14. Robert Oost                                                         Dosen Tamu Bahasa Belanda    
  15. Prof. Dr. Irwan Prayitno (Gubernur Sumatera Barat) Orasi Kebudayaan    
  16. Des Alwi (Pelaku Sejarah)                                 Kuliah Umum Film Dokumenter    
  17. Prof. Mhd. Rezdwan bin Othman (University of Malaya) Kerjasama Antar Universitas    
  18. Dr. Zukarnaen (University of Malaya)                         Kerjasama Antar Universitas    
  19. Prof. Dr. Harry A. Poeze (KITLV) Leiden                 Kuliah Umum Tan Malaka    
  20. Prof. Dr. Zulhasril Nasril (FISIP UI)                                 Kuliah Umum Tan Malaka    
  21. Dra. Imelda Sari K. (National Press Club of Indonesia) Pemutaran Film Dokumenter    
  22. Dra. Imelda Sari K. (National Press Club of Indonesia) Diskusi dan Peluncuran Buku “Mereka Bicara JK”    
  23. Andrinof A. Chaniago (Fisip UI, Direktur Eksekutif Cirrus) Diskusi dan Peluncuran Buku “Mereka Bicara JK”    
  24. Dra. Imelda Sari K. (National Press Club of Indonesia) Kuliah Umum Alumni    
  25. Prof. Dr. Robert Cribb                                                 Kunjungan ke Laboratorium Sejarah
note: Pengulangan nama-nama terkait topik dan waktu yang berbeda. [Bila anda suka silahkan klik iklan, karena sangat membantu dan gratis]  

Wednesday, October 3, 2012

Prestasi Mahasiswa Prodi Sejarah Unand

Drs-Sabar-M.Hum
Berikut prestasi para mahasiswa Prodi Sejarah Unand atau yang sudah menjadi alumni Prodi dalam kurun beberapa tahun belakangan;
  • Pemilihan Penulis Artikel Terbanyak di Media Massa  Tingkat Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Andalas Tahun 2008 (Rudi Hartono)
  • Pemilihan Penulis Artikel Terbanyak di Media Massa Tingkat Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Andalas Tahun 2008 (Rika Wahyuni)
  • Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sastra Universitas Andalas Tahun 2008 (Rizki Kurniawan)
  • Kejuaraan Catur Antar Mahasiswa Universitas Andalas Tahun 2008 (Wirdam)
  • Genta Andalas, Tabloid Mahasiswa Universitas Andalas Tahun 2008 (Rika Wahyuni)
  • Survei Nasional Pemimpin Muda Indonesia untuk Daerah Sumatera Barat, November 2008 (Reni Silvia, dkk.)
  • Pemilihan Penulis Artikel Terbanyak di Media Cetak  Tingkat Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Andalas Tahun 2008 (Arda William)
  • Pemilihan Mahasiswa Teladan Tingkat Universitas Andalas tahun 2009 pada Lustrum Universitas Andalas Tahun 2009 (Rika Wahyuni)
  • Workshop Praktek Penelitian Sejarah  di Harau Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota 20-22 Februari Tahun 2009 (HIMA Sejarah)
  • Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Langkah Fakultas Sastra Universitas Andalas Tahun 2009 (Arimadona)
  • Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Andalas Tahun 2009 (Rizki Kurniawan)
  • Survei Nasional dan Hitung Cepat (Quick Count) Pemilu Legislatif untuk Daerah Sumatera Barat, 9 April 2009 (Erma Yulis, Yulhelmi Indra, Dodi Suprihanto, Yogi Yolanda, Ardiansyah, Hendriko Firman, Yolla Yohanna, Wirdam, dan Reni Silvia)
  • Program Wirausaha Mahasiswa (PMW) Universitas Andalas 2009 (Ifan Okcanedi)
  • Pemilihan Penerima Anugrah Sastra 2009 Tingkat Fakultas Sastra Universitas Andalas untuk Mahasiswa yang Paling Produktif Menulis di Media Massa,  Mei 2009 (Hendriko Firman)
  • Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pengkajian Hukum dan Politik (PHP) Universitas Andalas Tahun 2009 (Yogi Yolanda)
  • Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sastra Universitas Andalas Tahun 2009 (Putri Wulandari)
  • Penelitian tentang Wali Nagari Perempuan di Era Reformasi di Sumatera Barat, Tahun 2009 (Wirdam dan Andre Vetronius)
  • Olimpiade Sejarah I Tahun 2010 (HIMA Sejarah)
  • Penelitian tentang Pilkada Kabupaten Tanah Datar Tahun 2005, Padang 2010 (Rita Yuliana dan Ari Febrianto)
  • Program Wirausaha Mahasiswa (PMW) Universitas Andalas 2010 (Rizki Kurniawan)
  • Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unit Kegiatan Olahraga (UKOS) Fakultas Sastra Universitas Andalas Tahun 2010 (Hengki Saputra)
  • Seminar Nasional dan Musyawarah Wilayah IX  Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah se Indonesia (IKAHIMSI) Wilayah IX (Jambi, Sumbar, Riau, dan Kepri), di Universitas Batang Hari Jambi, 15-18 Februari  2010 (Ernawati)
  • Workshop Latihan Kepenulisan Sejarah dan Kepemimpinan  di Kanagarian Balingka Kec. IV Koto  Kabupaten Agam 26-28 Februari Tahun 2010 (HIMA Sejarah)
  • Seminar Nasional XV Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah se Indonesia (IKAHIMSI) di Universitas Negeri Medan, 5 April 2010 (Aulia Sri Wahyuni, Gilang Tegar Raditya, Dini Forta Sisyara, Andre Vetronius, Ade Surya Romario, Rahima Khaidir, Desi Natalia, Aulia Rahman, Elsy Yolanda, Yulia Siska dan Dewi)
  • Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Fakultas Sastra Universitas Andalas, April 2010 (Hendriko Firman)
  • Arung Sejarah Bahari ke-5 di Nusa Tenggara Timur, 25-30 Juli 2010 (Aulia Rahman)
  • Penelitian tentang Kesadaran Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda Kota Padang Tahun 2010 (Dodi Suprihanto, Sri Andika, Desi Natalia, Titin Romayasari, Ari Febrianto, Wides Tosri Mora, Putri Wulandari)
  • Harian Posmetro Padang Tahun 2010 (Heru Dahnur)
  • Penelitian tentang Diaspora Peri-Peri, Sumatera Barat, 2010 (Allia Sepvonni)
  • Program outbound di Fakulti Sastra dan Sains Sosial University of Malaya (UM) Kuala Lumpur, 22 Agustus s/d 9 September 2010 (Ari Febrianto, Delvia Indra Rajuddin, Sara Dwi Nuraini, Desri, Sri Andika Amelia, Resti Febrianti, Yusran Ilyas, Dodi Suprihanto, dan Romi Arif) 
  • Evakuasi dan Rehabilitasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Tsunami di Kepulauan Mentawai, 2010 (Adek Kurniawan)
  • Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas Sastra (MAPASTRA) Universitas Andalas Tahun 2010 (Riko Julhasra)
  • Lomba Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ) pada MTQ Mahasiswa Tingkat Universitas Andalas Tahun 2010 (Wahyu Suri Yani)
  • Program Wirausaha Mahasiswa (PMW) Universitas Andalas 2010 (Ifan Okcanedi)
nb. silahkan klik salah satu iklan di dalam blog ini. Cukup sekali sehari, akan sangat membantu update blog ini. Klik iklan yang anda lakukan tidak dipungut biaya. Gratisi dan nambah informasi.

Tuesday, October 2, 2012

Kontroversi Kepahlawanan Paderi dan Momentum


Kontroversi pahlawan nasional yang akhir-akhir ini mengemuka, seperti Tuanku Imam Bonjol dan Tuanku Tambusai, semestinya dilihat dari berbagai aspek, jangan hanya dilihat dari sisi ideologis. Masalah itu semestinya juga ditempatkan secara metodologis. Pandangan ideologis adalah pandangan sektarian yang jauh dari kaedah-kaedah ilmiah dan bisa menimbulkan perpecahan. Untuk itu semestinya segala masalah sejarah dilihat secara metodologis dan historis dengan menempatkannya dalam iklim sosial-politik yang berkembang pada masa tersebut. [Artikel ini pernah dimuat diblog lama laman alumni sejarah unand.]

Oleh Wannofri Samry

Konsep Pahlawan Nasional
Bagi sejarawan konsep Pahlawan Nasional memang dalam kondisi “dilematis”, masalahnya pengangkatan seorang tokoh menjadi Pahlawan nasional tergantung pada seklompok orang yang dikukuhkan dengan SK Presiden. Akhirnya banyak tokoh yang sangat pantas menjadi Pahlawan nasional dan diakui di tengah masyarakat namun tidak diakui secara formal oleh pemerintah sebagai Pahlawan Nasional. Seperti Mohammad Natsir, seorang tokoh Islam yang berjuang sejak zaman pergerakan, pernah menduduki Menteri Penerangan, dikagumi Soekarno, tokoh politik yang memberik corak dalam peta politik bangsa tidak diakui pemerintah sebagai Pahlawan Nasional. Pada hal Sejarawan sekaliber Prof.. Taufik Abdullah, Dr . Anhar Gonggong, Dr. Mestika Zed dan Dr. Gusti Asnan dan lain-lain, sudah merekomendasikan dan mendukung agar pemerintah mengukuhkan M. Natsir sebagai Pahlawan Nasional. Tragisnya, sejarah dipegang penguasa, Natsir ditolak sebagai Pahlawan nasional. Nasib M. Natsir bukan sendiri, Bung Tomo, Sutan Takdir Alisjahbana yang memperjuangkan kebudayaan sejak pergerakan, Hamka, dll masih belum diakui sebagai Pahlawan nasional. Anehnya, banyak tokoh-tokoh lokal yang tidak dikenal sejarah nasional justru dikukuhkan sebagai Pahlawan nasional.

Tampaknya pemerintah melihat pengangkatan seseorang jadi pahlawan nasional sangat kental aspek politiknya. Seperti Natsir, ia mempunyai banyak pengikut di Indonesia bahkan intenasional, namun karena politik pemerintah tidak sesuai dengan aliran politiknya pemerintah enggan untuk mengangkatnya sebagai Pahlawan Nasional.

Sestinya pemerintah menetapkan kriteria yang jelas dalam mengangkat seseorang sebagai Pahlawab Nasional serta mengikutkan dan mendengarkan para sejarawan. Kasus pengangkatan M. natsir tampaknya pemerintah tidak mendengarkan para sejarawan.

Jika konsep Pahlawan Nasional saat ini rancu, mungkin perlu dimunculkan konsep lain, seperti Pahlawan Nasional Pra Indoinesia. Sebab secara aklamasi Indonesia baru muncul tahun 1928, dan secara spirit mulai muncul pada awal abad ke-20. Sebelumnya Indonesia disebuat oleh kolonial Belanda Nedherland Indie atau ada juga yang menyebut Moei Indie. Ternyata, kalau para Pahlawan Nasional kita yang di SK-kan pemerintah itu belum mengenal Indonesia. Banyak diantara mereka hidup di lingkungan budaya mereka.
Namun perubahan cara pandang terhadap Pahlawan nasional tidak bisa dilakukan secara ideologis dan etnis, sebab ini sangat berbahaya untuk kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Perubahan apapun dalam penulisan sejarah mesti dilakukan secara metodologis, mencakup sumber, konsep, metode dan pisau analisis. Karena itu gugatan terhadap Imam Bonjol dan Tuanku Tambusai, dalam hemat saya adalah gugatan yang sektarian dan tidak fair secara hisstoriografi.

Gerakan Paderi dan Kebijakan Kolonial
Gerakan paderi mestinya tidak dilihat hanya dalam kontek lokal di lingkaran Paderi, sebab ia juga berhubungan dengan kebijakan kolonial Belanda. Kolonial Belanda dalam kebijakannya mengadakan politik diskriminatif dan politik adu domba. Berhubungan dengan itu Belanda menganut polilik naturalisasi. Artinya mendukung berkembangnya budaya lokal dan menekan perkembangan Islam. Sebab Islam dalam masa penjajahan termasuk progresif dalam menentang kolonilaisme. Selain itu juga menopang sepenuh penyebaran agama kristen sebagai lawan Islam. Artinya pribumi diadu dengan pribumi. Penasehat kebijakan politik ini adalah Snouck Hougronje, ia selalu menekan Islam yang integratif dan mendukung Islam secara budaya. Dalam kontek itu budaya lokal didukung dan orang-orangnya dirangkul ke pihak kolonial. Namun guru-guru mengaji, kaum pemikir dan pergerakan Islam ditindas dan disisihkan. Bahkan pada awal pasca awal abad ke-20, pemegang kekuasaan lokal seperti kaum adat dan raja-raja kecil banyak yang terjebak ke pangkuan kolonial Belanda. Pemegang otoritas lokal tersebut digaji dan anak-anak mereka disekolahkan di sekolah kolonial pada masa berikutnya. Jadi kolonial Belanda sengaja menciptakan gap yang besar dan rasa sakit hati yang dalam di lingkungan pribumi. Karena itu dalam kontek ini terjadi benturan antara kaum adat dan Islam serta kristen dengan wasitnya kolonial Belanda.

Di Minangkabau sendiri kaum adat terangan-terangan mendukung kolonial Belanda yang di mata kaum paderi adalah “kafir”. Jadi radikalisme itu sesunggunya disulut juga oleh model kebijakan kolonial Belanda yang pro adat dan diskriminatif.

Mengenai ekspansi Paderi ke Tanah Batak, ini juga dilihat secara hati-hati. Apakah ini penyerangan tanpa ada sebab atau bagaimana? Di bahagian utara mesti diketahui, Belanda sedang mendukung perkembangan agama kristen yang nanti bisa dibenturkan dengan penyebaran Islam yang semarak di bahagian selatan. Sejauh yang diamati mengenai kebijakan Tuanku Imam Bonjol bahwa ia adalah tokoh yang moderat, yang bisa berdampingan dengan kaum adat. Justru adat basandi syarak dan syarak basandi kitabullah, besar kemungkinan muncul dari Tuanku Imam Bonjol. Dalam Keterangan Hamka (Dari Penbendaharaan Lama, Terbit Pertama 1963) disebutkan bahwa Tuanku Imam Bonjol(TIB) adalah orang yang tidak menyukai kekerasan. Sikap itu terlihat dari sikap TIB dalam menyusun persatuan antara ulama dan kaum adat di Bonjol. Menurut Hamka sikap Tuanku Nan Renceh yang membunuh eteknya dan Tuanku Lintau yang membunuh keluarga Pagaruyung tidak didukung oleh Tuanku Imam Bonjol. Pertentangan kekerasan itu juga terjadi dalam gerakan Padri lainnya (Lihat Naskah Faqih Saghir).

Momen gugatan terhadap Imam Bonjol semestinya menjadi titik balik bagi pemerintah Repubik Indonesia untuk memperhatikan penulisan sejarah dan budaya secara sunggguhh-sungguh. Karena itu sudah semestinya pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Pariwisata, Seni dan Budayan beserta lembaga-lembaga terkait seperti Museum dan Lembaga Arsip untuk untuk memperhatikan secara serius mengenai arsip-arsip sejarah, termasuk arsip sejarah daerah. Selama ini bagi pemerintah, lembaga Arsip dan Museum seakan-akan lembaga sempalan dan tempat pegawai-pegawai yang tidak produktif. Sementara saat sejarah Indonesia dipertanyakan semua orang, termasuk pemerintah kewalahan dalam menjawabnya.

Sesuai dengan perkembangan demokrasi, maka pada masa yang akan datang gugatan-gugatan sejarah akan makin sering dilakukan. Kalau ini tidak disalurkan dan diberikan jawaban maka juga bisa mengancam integrasi bangsa. Karena itu, sepantasnya pemerintah mendukung dan mewujudkan Komisi Pelurusan Sejarah Indonesia, sebagaimana yang sering diwacanakan oleh sejarawan Asvi Warman Adam. Komisi ini bersama-sama dengan lembaga terkait menyusun strategi untuk mengembalikan arsip-arsip sejarah yang ada di luar negeri, terutama yang ada di negeri Belanda. Selain itu Komisi Pelurusan sejarah juga menyusun strategi untuk mengumpulkan arsip-arsip sejarah yang masih ada di dalam negeri. Hal ini diharapkan memberikan jalan atau solusi dalam berbagai kontroversial sejarah pada masa yang akan datang.

*Wannofri Samry, Dosen Jurusan Sejarah Unand, Ph.D kandidat UKM, Malaysia, dan Direktur Pusat Studi Informasi, Dokumentasi dan Kesejarahan Universitas Andalas.

Jujur Sebagai Nasionalis


Benarkah semangat nasionalisme kini menjadi tipis hingga gemannya menjadi senyap? Sebuah pertanyaan yang mendesak untuk dijawab! Seberapa jujurnya kita sebagai nasionalis? Seabad sudah penghitungan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Sejauh ini yang kerap muncul adalah gugatan terhadap rasa nasionalisme anak bangsa yang makin memudar. Dari tahun ke tahun, tema nasionalisme itu selalu rutin menjadi bahan diskusi. Hingga kini pun, opini publik yang berkembang ada semacam gugatan  bahwa kini nasionalisme sudah makin pudar, erosi nasionalisme dan lain sebagainya.


Emil-Mahmud-pict{Artikel ini pernah dimuat di blog alumni yang lalu, namun demi kelanjutan dan bahan bacaan bagi yang belum membacanya, admin kembali menayangkannya untuk kita nikmati kembali}

Oleh: Emil Mahmud


Berbagai pendapat itu, tentu saja perlu ditelaah lebih mendalam lagi. Mengingat dalam kenyataannya kita selalu membandingkan semangat nasionalisme dalam era yang berbeda. Di satu sisi, semangat nasionalisme itu diyakini masih tebal tertanam di dada para pejuang republik. Pejuang dimaksud adalah mereka yang hidup dan berjuang melawan penjajah.

Di sisi lain, semangat nasionalisme itu dituding rapuh tertanam di dada anak bangsa saat ini. Seberapa kuatnya semangat nasionalisme masih melekat pada diri anak bangsa saat ini. Kini hampir seabad Harkitnas diperingati, tema nasionalisme makin meluas dibahas. Sebagai suatu mazhab atau aliran pemikiran, terminologinya sikap nasionalis adalah sikap seorang warga negara yang diakui sangat cinta terhadap bangsanya. Sikap nasionalis itu menjadi universal, apabila kecintaan terhadap bangsa dilandasi oleh kejujuran.

Menakar Nasionalis
Bermula dari kiprah para aktivis pejuang di awal abad 20, mereka begitu giat melawan penindasan penjajah. Kebangkitan nasional kala itu dimaknai sebagai wujud perlawanan terhadap imperealisme serta praktik penjajahan.
proklamasi-indonesia
Momentum itu menjadi  bersejarah, karena para aktivis pejuang yang ikut mendirikan Boedi Oetomo pada 1908. Sikap para aktivis itu, jelas menunjukkan dedikasinya sebagai seorang nasionalis. Yakni seorang nasionalis yang jujur. Hingga akhirnya potret sejarah itu layak untuk menjadi momentum peringatan Harkitnas.

Guna menakar semangat nasionalisme itu perlu suatu pisau bedah untuk menganalisanya. Dalam konteks ini, penakaran semangat nasionalisme perlu kiranya suatu pembanding. Pembanding yang paling layak serta mampu menimbang semangat nasionalisme justru kejujuran itu sendiri. Jujurkah kita sebagai seorang nasionalis?!

Alangkah lebar dan luasnya, makna jujur untuk menjadi pisau analisa guna menakar semangat nasionalisme itu. Tikamkanlah pisau analisa; jujur itu yakni dengan mempertanyakan kejujuran kepada seseorang yang mengaku nasionalis itu.

Tipis atau tebalnya semangat nasionalisme tidak dapat ditinjau hanya dari maraknya peringatan pada 20 Mei itu saja. Semarak peringatan Harkitnas tentu saja bisa menjadi bermakna. Untuk memaknainya perlu digandenng dengan event dan agenda yang selalu merangkul keadilan masyarakat.

Hal itu dapat ditempuh dengan mengagendakan kegiatan yang sanggup untuk mengembalikan citra bangsa ini. Bangsa ini kiranya sudah terpuruk karena ketahuan oleh dunia internasional sebagai bangsa yang ‘korup’. Buktinya, masih ditemui adanya oknum aparat dan pejabat yang cenderung melakukan praktik korupsi. Di samping itu, faktanya di sejumlah proses penegakkan hukum di pengadilan, didapat fakta bahwa praktik korupsi sejalan dengan penyalahgunaan wewenang.

Celakanya, pengabdian kepada negara menjadi penghianatan yang jelas-jelas dilakukan oleh mereka yang dipercayai sebagai abdi negara. Akibatnya, ulah oknum tersebut tentunya tidak dapat ditolerir. Karena mereka dapat digolongkan sebagai penghianat bangsa yang anti nasionalis.

Tindakan menggerogoti aset negara, serta ‘menikmati’ duit rakyat untuk kepentingan individu dan golongan terus terungkap satu per satu. Belum lagi, penangangan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang seolah menemui jalan buntu.

Sesungguhnya bangsa ini bisa saja bertindak asalkan bertekad untuk menuntaskan kasus tersebut. Dana itu semestinya dikembalikan kepada negara. Selanjutnya, kalau uang itu dipergunakan untuk membayar utang luar negeri maka – akan mampu membawa Republik Indonesia ini — keluar dari lilitan utang tersebut.
Selain itu praktik penilepan duit rakyat yang notabene dianggarkan melalui APBN/APBD di  Republik Indonesia juga belumlah terawasi. Alhasil, kebocoran duit negara yang semula diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat menjadi sia-sia begitu saja.

Pada saat yang sama, ketika penegakkan hukum hanya setengah hati, turut melemahkan semangat nasionalisme itu. Mengingat harapan untuk menjadi bangsa yang kuat pun menjadi sirna. Pasalnya, ulah oknum aparat penegak hukum itu pun memicu pudarnya semangat nasionalisme. Terlebih saat oknum aparat penegak hukum yang seharusnya menumpas kasus pidana korupsi, ironisnya ada yang berkhianat. Pasalnya,  ada aparat penegak hukum itu yang diduga kuat turut bermain dalam lingkaran (setan) mafia peradilan yang sudah mendilemati itu.

Catatan Penting
Memaknai semangat nasionalisme, kini saatnya untuk memulihkan optimisme terhadap bangkitnya nasionalisme di tengah-tengah masyarakat. Kenyataan ada warga di republik ini yang didapati sudah apatis terhadap bangsanya. Ironisnya lagi, sikap apatis terhadap bangsanya itu sulit untuk dihilangkannya. Alasannya, antara lain; lantaran masih relatif sulitnya mendapatkan kepastian hukum dan lainnya.
Tidak saja penanganan kasus-kasus yang berkenaan dengan pelanggaran HAM, yang menjadi dilematis. Di samping itu pengangkangan hak-hak sipil dan rakyat yang masih terabaikan. Ada banyak kondisi yang membuat kita gerah.

Sejurus dengan itu, momentum peringatan Harkitnas hendaknya menjadi refleksi atau perenungan bagi kita bersama. Utamanya, bagi mereka yang secara jujur mengakui dirinya sebagai seorang nasionalis.
Mengutip sebuah hasil riset Lembaga Kajian Demokrasi dan HAM (Demos), kini perlu  adanya langkah-langkah nyata untuk mematahkan sumber-sumber kekuasaan aktor dominan dalam negara. Pada saat tertentu aktor dominan, juga melakukan persekutuan dengan kelompok perkeliruan, yang di dalam negara sendiri sesungguhnya bukan sebagai institusi/individu yang legal.

Menurut penulis, sebagai penghianat bangsa yang kontra produktif dengan nasionalis, mereka para oknum itu perlu untuk dikontrol secara tegas melalui instrumen dalam negara yang legal formal. Di antaranya, instrumen yang memiliki proses penegakkan hukum, pengakuan HAM dan aturan serta norma yang berlaku.

Salah satu kontrol yang kini diharap, untuk mampu membela kepentingan negara yakni lewat kontrol oleh Pers. Yakni pers sebagai pilar demokrasi, di samping tiga pilar dalam negara lainnya; legislatif, eksekutif dan yudhikatif. Karenanya, pers harus diperkuat komitmennya agar konsisten melakukan kontrol sosial. Yakni jujur sebagai nasionalis!(*)

**) EMIL MAHMUD, penulis adalah Wartawan Bangka Pos Group.
(Tulisan ini merupakan artikel hasil lomba yang digelar Panitia Hari Besar Nasional (PHBN) bekerjasama PWI Pusat dan Dewan Pers, dan diproyeksikan untuk materi bacaan saat peringatan Seabad Harkitnas 2008 lalu. Artikel (opini) ini menyabet predikat Terbaik III dan telah di dipublikasi di sejumlah media nasional, termasuk di Harian Kompas.)

Hyperrealitas, Posmo, dan Jati diri Bangsa

Dalam mengisi acara Lustrum FIB Unand ke-6, panitia mengangkat dua iven besar yang akan diadakan pada bulan November mendatang (2012). Kegiatan dikemas dalam dua bentuk; Kuliah Umum, dan Seminar Internasional.

Untuk kuliah umum, FIB mengundang Dr. Yasra Amir Piliang dari ITB yang disebut sebagai filsuf dari Timur. Topik yang akan dibahas Yasraf adalah Hyperrealitas dan Posmodernisme. Kuliah umum terbuka untuk mahasiswa, karyawan, alumni, dan umum pada;
Hari/Tgl : Rabu/14 November 2012
Tempat  : Ruang Seminar FIB Universitas Andalas

Kegiatan kedua adalah Seminar Internasional dengan tema, "BUDAYA MEMBENTUK JATI DIRI DAN KARAKTER BANGSA". Seminar ini mengundang para pembicara dari berbagai negara seperti, Korea, Malaysia, AS, dan banyak lagi. Selain pembicara undangan, panitia juga membuka kesempatan call for papers bagi yang berminat.

Bagi yang berminat silahkan mengirimkan abstraks yang ditulis dengan bahasa Indonesia atau Inggris maksimal 250 kata. Abstrak dapat dikirim melalui email ke fifibua1@yahoo.co.id dan  ronidin@fsastra.unand.ac.id paling lambat  10 Oktober  2012. Hasil seleksi abstrak diumumkan
pada tanggal 15 Okteber 2012 dan makalah lengkap bagi  yang lulus diterima panitia paling lambat 25 Oktober  2012.

Abstrak dan makalah juga dapat diantar langsung ke panitia dengan alamat Ruang BAPEM Lantai II Dekanat Fakultas Ilmu Budaya Unand Kampus Limau Manis Padang Telp. 0751 71227 atau 081374563635 atau  085264652828.

Seminar internasional ini rencananya akan diadakan pada Selasa, tanggal 13 November 2012 di ruang seminar FIB, Universitas Andalas, Padang. Adapun biaya pendaftaran yang disertakan;


  1. Dosen        :  Rp. 150.000,-
  2. Mahasiswa :  Rp. 100.000,-
  3. Guru          :  Rp. 150.000,-
  4. Umum       :  Rp. 200.000,-
  5. Pemakalah/prosiding :  Rp. 300.000,-

Biaya tersebut mencakupi bahan-bahan seminar, makan siang, kudapan, dan sertifikat. Biaya  pendaftaran dapat  dikirimkan ke rekening a.n. Ronidin, Bank Nagari Kantor Kas Unand, No. 2102.0210.03706-3 atau ke rekening a.n. Khairil Anwar BCA KCP S. Parman Padang Nomor Rek. 3120575839. [yudhi]

brosur dapat di download di sini
NB. Tanpa mengurangi rasa hormat, mohon diklik iklannya bila anda tertarik, iklan itu cuma informasi yang tak akan memungut biaya apapun. Terima kasih.

Monday, October 1, 2012

Sanksi Zina dalam Pandangan Islam


Oleh : Irfan, SS

“Untuk Berantas Perzinaan Ranperda Adopsi Sanksi Adat
Itu adalah salah satu judul Berita di harian Singgalang hari ini (1/10-2012 ). Berita tersebut menarik karena  Sanksi adat akan diadopsi dalam rancangan peraturan daerah (ranperda) pemberantasan perzinaan dan pelacuran yang saat ini dibahas DPRD Kota Padang. Pada bagian lain dari berita tersebut disebutkan bahwa tujuan dari ranperda itu adalah mencegah dan memberantas praktik perzinaan dan pelacuran di Kota Padang dan mewujudkan kehidupan masyarakat yang agamais serta Pancasilais.

Cuma kita sebagai masyarakat sangat menyanyangkan dan heran, kenapa cuma sanksi adat yang diadopsi dan mengabaikan sanksi agama dalam ranperda itu, bukankah kita masyarakat kota Padang masih menganut paham filosofi adat basandi syarak syarak basandi kitabullah, dari situ jelas bahwa adat basandi kepada agama dan agama basandi kitabullah, (al Quran ), jadi secara logika tidak logis kalau sanksi adatnya dipakai sementara sanksi agamanya dicampakan. Hal ini semestinya juga menjadi pertimbangan bagi anggota dewan, kalau ingin mengadopsi sanksi adat jangan lupa pula memasukan sanksi agamanya, dan sanksi agamanya jelas bersumber kepada kitab Allah, al Quran dan al Hadist. Dari situ baru nampak korelasinya, sehingga filosofi tersebut tidak hanya menjadi slogan semata.

Dalam pandangan Islam, zina merupakan perbuatan kriminal (jarimah) yang dikatagorikan hukuman hudud. Yakni sebuah jenis hukuman atas perbuatan maksiat yang menjadi hak Allah SWT, sehingga tidak ada seorang pun yang berhak memaafkan kemaksiatan tersebut, baik oleh penguasa atau pihak berkaitan dengannya. 

Berdasarkan Qs. an-Nuur [24]: 2, pelaku perzinaan, baik laki-laki maupun perempuan harus dihukum jilid (cambuk) sebanyak 100 kali. Namun, jika pelaku perzinaan itu sudah muhson (pernah menikah), sebagaimana ketentuan hadits Nabi saw maka diterapkan hukuman rajam. (http://konsultasi.wordpress.com/2007/01/18/hukum-orang-berbuat-zina/ ).

Tentu akan muncul pertanyaan kalau sanksi agama tersebut diadopsi siapa yang akan berhak melaksanakannya sementara kita Kota Padang tidak memiliki (kepala negara Khilafah Islamiyyah) jawabannya tentu. Jika sekarang tidak ada khalifah, yang dilakukan adalah menegakkan Daulah Khilafah terlebih dahulu. Dan untuk mewujudkan hal tersebut,  apa yang sudah dilakukan oleh  provinsi tentangga Nanggroe Aceh Darusallam (NAD) dapat dijadikan sebagai contoh. Tinggal sekarang ada atau tidaknya kemauan politik ( political will ) dari walikota dan anggota dewan Kota Padang, agar tujuan dari ranperda itu dapat tercapai. Sekaligus menyelamatkan generasi muda dari seks bebas, karena dari survei yang dilakukan oleh Komnas Perlindungan Anak  sungguh mencengangkan.” Sebanyak 93,7 persen anak-anak pernah melakukan hubungan seks” dan sebanyak 21,2 persen remaja yang menjadi sampel mengaku pernah melakukan aborsi akibat mengalami kehamilan pranikah. 

Pelaku aborsi itu merupakan prosentase dari 14.726 anak yang duduk di SMP dan SMA. Kondisi ini menyebar di 12 kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Makassar, Medan, Lampung, Palembang, Kepulauan Riau, dan kota-kota di Sumatera Barat.(Berita99.com/16 juli 2012 ).

Kenapa itu bisa terjadi karena selama ini sanksi yang diberikan kepada pelakunya sangat lemah, Sebagaimana diketahui, hukuman terhadap perzinaan (mukah atau overspel) yang diatur oleh Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) pasal 284 adalah pidana penjara paling lama sembilan bulan dan hanya berlaku bagi pelaku yang sudah menikah. Sedangkan bagi pelaku zina yang belum menikah tidak ada hukumannya. Bahkan perzinaan yang dilakukan oleh mereka yang sudah menikah tidak akan dihukum jika tidak ada pihak yang mengadu dari suami atau istri yang merasa tercemar nama baiknya dalam waktu paling lama tiga bulan. ( http://www.muslimdaily.net/opini/4627/ ). Bandingkan dengan hukum Islam yang memberikan sanksi tegas yaitu dengan memberlakukan hukuman cambuk dan rajam bagi pezina seperti yang disebutkan diatas.

Saya yakin, jika sanksi agama tersebut dimasukan kedalam Ranperda yang sedang dibahas, orang tidak akan berani dan akan berpikir dua kali untuk melakukan praktek perzinahan dan prostitusi …wassalam.

NB: Silahkan klik iklannya. Klikan Anda akan memudahkan kerja tim redaksi blog ini. Tidak akan ada pungutuan biaya pada Anda. Terima kasih. Red.

Sunday, September 30, 2012

Pembuktian Terbalik dan Transparansi Anggaran dalam Pencegahan Korupsi

oleh: Irfan, SS

Sebuah langkah maju dalam pemberantasan Korupsi baru saja dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi dengan memutuskan kepala daerah atau wakilnya bisa diperiksa penyidik tanpa perlu izin presiden jika menjadi tersangka. Putusan tersebut dikeluarkan  menjawab permohonan yang diajukan oleh Teten Masduki, Zaenal Arifin Mochtar dan Indonesia Corruption Watch (ICW). Para pemohon menggugat pasal 36 UU Pemda no 24/2004 karena dinilai menghambat proses pemberantasan korupsi. Sebab untuk memeriksa kepala daerah harus dengan izin presiden yang memakan waktu sangat lama.

Mereka meminta pasal 36 UU Pemda No 24/2004 dihapuskan karena bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 27. Gugatan ini dikabulkan sebagian oleh MK, karena  penahanan kepala daerah masih memerlukan izin dari Presiden (Detiknews, Rabu, 26/09/2012). Adanya keputusan tersebut tentunya akan mempermudah tugas aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya, sehingga kendala yang selalu dihadapi oleh aparat kepolisian dan kejaksaan dalam memeriksa  setiap kepala daerah atau wakilnya yang tersangkut masalah korupsi dapat teratasi.

Keputusan tersebut patut kita apresiasi, karena putusan tersebut mencerminkan semangat pemberantasan korupsi di Negara ini. Namun ada hal yang menurut saya, lebih penting lagi dalam memberangus korupsi di Negara ini yaitu, faktor pencegahan yang seharusnya lebih dikedepankan supaya korupsi itu tidak terjadi, bukankah mencegah itu lebih dari baik dari mengobati. Untuk itu saya pikir perlu adanya usaha – usaha dalam mewujudkannya. Sama seperti untuk memberantas penyakit polio diberikan vaksin anti polio, begitu juga untuk mengatasi penyakit flu burung pada ayam, dengan cara  diberikan vaksin flu burung kepada ayamnya,  kemudian kandangnya dibersihkan, bahkan orang yang bersentuhannyapun disterilkan, kesemua usaha tersebut dilakukan supaya virus tersebut  jangan menyebar dan tidak menulari ayam – ayam yang sehat.  Tidak dapat dibayangkan kalau usaha –usaha tersebut tidak dilakukan,mungkin saat ini kita tidak lagi dapat menikmati daging ayam bahkan telurnya sebagai sumber makanan.

Kembali kepada persoalan pencegahan korupsi, pemikiran banyak tokoh salah satunya Basuki Cahaya Purnama yang lebih dikenal dengan A hok wakil gubernur DKI Jakarta yang baru, yaitu tentang pembuktian terbalik terhadap harta setiap pejabat publik dari tingkat Lurah sampai Presiden pada saat mereka sebelum menjabat dan sesudah menjabat perlu kita dukung dan perjuangkan agar bisa di wujudkan dalam bentuk Undang – Undang, sehingga peluang untuk korupsi dapat diperkecil, karena prinsip pembuktian harta terbalik memungkin Negara untuk melakukan penyitaan terhadap harta – harta yang tidak dapat dijelaskan sumber , dan legalitas  dalam memperolehnya. Kemudian hal yang tidak kalah penting dari usaha pencegahan korupsi tersebut adalah adanya transparansi anggaran dalam setiap penyelenggaran pemerintahan daerah , karena selama ini yang menjadi sasaran utama dari setiap korupsi yang dilakukan oleh kepala daerah dan sebagian wakil rakyat adalah dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD ). Adanya peluang untuk mengkorupsi APBD tersebut disebabkan karena tidak adanya keterbukaan dan kejelasan yang diberikan kepada masyarakat mengenai besaran dan detail dari penggunaan dana APBD tersebut,  sehingga adanya keleluasan dan kesempatan untuk menyelewengkan dan menyalahgunaan dana APBD tersebut, Untuk itu kita patut menuntut dan mendesak kepada setiap kepala daerah untuk melakukan transparansi pada setiap penggunaan dana APBD . sehingga control dan pengawasan langsung terhadap kebijakan penggunaaan dana APBD dapat dilakukan oleh masyarakat, sekaligus untuk menjalankan amanah dari Undang – Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukan Informasi Publik.

Transparansi anggaran sebernarnya tidak hanya terbatas pada APBD saja, karena menurut UU ini, sepanjang sebagian atau atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/ atau anggaran pendapatan dan belanja daerah, sumbangan masyarakat , dan/ atau luar negeri. ( pasal 1 point 3 ) kita sebagai rakyat mempunyai hak untuk mengetahuinya, Termasuk anggaran dalam dunia pendidikan. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebagai salah satunya juga diminta untuk transparan dalam pengelolaan dananya. Karena selama ini perguruan tinggi masih kurang transparan dalam memaparkan berapa biaya operasional yang dibutuhkan setiap tahunnya. Bahkan ada PTN yang sama sekali tidak mengumumkan. Akibatnya sewaktu-waktu PTN bisa saja meminta pungutan tambahan kepada mahasiswa dengan dalih untuk  penambahan  biaya operasional. Atau tidak mendukung berbagai kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan alasan  tidak ada dana yang tersedia atau di anggarkan untuk membiayai kegiatan tersebut. Selain itu melalui transparansi anggaran, diharapkan tidak adanya kecurangan atau kesalahpahaman yang terjadi antara Mahasiswa dan pihak Universitas.

Tidak mudah memang untuk mewujudkan semua usaha itu karena  butuh waktu dan perjuangan karena begitu banyak kepentingan didalamnya.  Untuk itu saya mengajak kepada kita semua untuk lebih peduli terhadap bangsa ini, semoga dengan adanya kepedulian dari kita semua perubahan kearah yang lebih baik itu dapat diwujudkan.

Saturday, September 29, 2012

Belajar Skenario Film Dokumenter

Padang--Sabtu/ 29/09/12. Bagaimana belajar skenario film dokumenter? Demikian topik kedua dari rangkaian workshop orientasi  pengenalan sejarah pada Jumat lalu (28/9). Menghadirkan Delvi Kurnia Alamsya, mahasiswa sejarah diajak untuk berpikir ulang beberapa hal yang menjadi hot issues dalam sejarah.

"Ide membuat film dokumenter dapat datang darimana saja. Mulai dari seputar persoalan kontroversi sampai pada "gosip sejarah", demikian Apik--panggilan akrab Delvi Kurnia Alamsyah.

Menurut Apik, belajar skenario film dokumenter bagi sejarawan merupakan bagian yang tak terelakan. Suatu konsekuensi. Orang kini tak lagi suka baca buku sejarah yang tebal-tebal dan berdebu, tapi lebih menyukai kehadirannya lewat suatu audio visual.

Menurut Dr. Noriyasman, M.Hum, selaku ketua panitia, workshop ini bagian dari membangun kompetensi mahasiswa sejarah. Kompetensinya terkait dengan kehadiran mata kuliah Sejarah Publik, Sejarah Lisan, dan Audio Visual.

"Kehadiran film dokumenter sebagai media pembelajaran dan penelitian sejarah, merupakan kelanjutan dan dinamika dari sejarah lisan. Kita saja yang terlambat mengamplikasikannya. Di luar sudah lama," demikian disampaikan Pak Nop.

Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin jurusan, dan tentu mahasiswa diharapkan dapat memaksimalkan kegiatann ini, sekaligus terlibat aktif dalam kegiatan aplikatif di labor sejarah, seperti diharapkan Ketua Prodi Sejarah Unand, Drs. Sabar, M.Hum dalam pembukaan kegiatan. (Yudhi).

Thursday, September 27, 2012

Rangkaian Workshop Prodi Sejarah Unand

Jumat, 28/9/2012. Jam 9 pagi ini rangkaian workshop Orientasi Pengenalan studi dan penelitian sejarah dimulai. Acara dibuka dengan bagaimana ngeblog dan mendatangkan uang sebagai alternatif pendapata. Pembicara didatangkan dari luar, Pannae Hindertop Sitompul, seorang blogger Padang dan Jambi.

Terlihat antusias peserta dari mahasiswa sejak pagi. Sekitar 35 orang hadir. Acara diadakan di ruang seminar Prodi Sejarah Unand.

Acara akan dilanjutkan siap Jumat, dengan menghadirkan Delvi Kurnia Alamsyah. Pembicara kedua akan mengajarkan bagaimana menulis skenario film dokumenter, khususnya biografi. Diharapkan mahasiswa dapat menghadiri sampai akhir rangkaian kegiatan ini. (Yudhi)

Wednesday, September 26, 2012

Bila Perempuan "Azan" di Mesjid FIB Unand: Emansipasi Perempuan di Rumah Tuhan?

Lantunan firman-firman Tuhan sejak pagi mengiring langkah civitas akademika Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Sudah dua hari ayat-ayat Tuhan itu dibacakan dengan merdu peserta "lomba" tilawatil Quran. Memang enak bila mendengar perempaun yang melantunkan itu. Namun dari kegiatan ini terselip juga pertanyaan.

Sudah begitu rendahkah keberQuranan orang Minang yang katanya bersendi Al Quran ini dalam hidup? Sampai-sampai membaca Quran pun mesti dilombakan? Duh, Gusti...ini tanda apa adanya? Kenapa baca sabda-sabdaMu nan agung itu mesti dilombakan?

Bukankah kewajiban kita sebagai orang Muslim membacanya? Bukankah kepasrahan dan keikhlasan merupakan sendi dari keberagamaan kita semestinya? Kalau membaca sabda-sabdaNya itu mesti dilombakan, jangan-jangan masuk surga pun akan dilombakan pula? Bukankah Tuhan sudah menyeru bahwa surga bahkan nerakanya itu luasnya lebih luas dari langin dan bumi?

Duhai suara perempuan itu dengan lantang mengaji? Jadi teringat dengan Boedioanduk, eh Boediono yang minta pemakaian speaker mesjid dibatasi suaranya? Entahlah bagaimana para guru-guru mengaji mengajarkan agama hari ini di berbagai tempat. Seingatku dulu, suara perempuan itu salah satu aurat dan haram diperdengarkan untuk "konsumsi" publik.

Tapi yang terdengar sekarang? Sejak pagi tadi suara perempuan saja yang terdengar di mesjid itu? Di rumah Tuhan itu. Perempuan itu "azan" di mesjid FIB Unand? Waduh gejalah apa ini? Apakah bagian dari emansipasi perempuan di rumah Tuhan?

Tuesday, September 25, 2012

Misi Prodi Sejarah Unand

Misi Prodi Sejarah Unand
  1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmusejarah yang bermutu.dalam bidang Ilmu Sejarah.
  2. Menyediakan berbagai fasilitas pendukung kompetensi dalam proses pengajaran dan  pendidikan kesejarahan.
  3. Memberikan pemikiran dalam pengembangan keilmuan sejarah baik di tingkat lokal maupun nasional.
  4. Memberikan pelayanan kepada institusi, kelompok dan perorangan yang berhubungan dengan kesejarahan.

Visi Prodi Sejarah Unand

Menjadi Program Studi (Prodi) Ilmu Sejarah yang terkemuka, bermartabat serta kompetitif di tingkat nasional dan internasional.

Workshop Orientasi Kuliah dan Praktek Lapangan Penelitian Sejarah

Sebagai langkah awal dari program baru Prodi sejarah, dirancang sebuah kegiatan workshop selama dua hari sebagai pembekalan bagi mahasiswa, dan sebelum ke lapangan. Workshop ini nantinya akan menghadirikan narasumber yang memberikan masukan dan informasi terkait aplikasi program di lapangan.

a.    Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dibuatnya workshop ini adalah;
  • Memberikan pengetahuan tentang objek kajian sejarah.
  • Menguatkan kemampuan wawancara, interaksi sosial, dan metodologis mahasiswa sejarah.
  • Menjadi bahan untuk praktek teknik wawancara yang baik dan perekaman audio-visual guna keperluan pembuatan film dokumenter.
  b.      Waktu dan Tempat
Workshop ini akan diadakan selama dua hari;
Waktu                         : Jumat/ 28 September dan Senin/ 8 Oktober 2012
Tempat                        : Ruang Seminar FIB—Universitas Andalas

c.      Narasumber
Narasumber dari workshop ini ada tiga orang
  1. Prof. Dr. Dian Fiantis
  2. Delvi Kurnia Alamsyah, M.Hum
  3. Pannae Hindertop Sitompul
e.      Peserta
Peserta dari kegiatan ini adalah ;
  1. Mahasiswa tahun 1 (satu) dan 2 (dua)
  2. Mahasiswa senior yang mengambil mata kuliah
    1. Audio visual
    2. Sejarah lisan
    3. Sejarah publik

E-Jurnal untuk Mahasiswa

Tak berapa lama sebelum posting ini, saya baru saja menghadiri rapat pengadaan e-jurnal untuk mahasiswa. Meski tak ada lagi kewajiban bagi mahasiswa untuk menulis artikel ilmiah terkait kelulusan di strata satu (S1), namun FIB Unand tetap mewajibkan mahasiswa yang mau tamat menulis satu artikel ilmiah sebagai salah satu syarat mendapatkan ijazah. "Kewajiban" ini bermata dua.

Pertama, kewajiban menulis artikel ilmiah tentu menambah tugas bagi mereka setelah susah payah mengerjakan skripsi. Biasanya, tambahan-tambahan seperti menulis atau menyingkatkan hasil penelitian itu dianggap mahasiswa sebagai tambahan pekerjaan. Beban otak dan psikologi dalam proses penulisan telah memerihkan jari-jari tangan mereka menulis lagi, walau apa yang ditulis itu bahannya telah ada.

Kedua, tapi di sisi lain, kehadiran e-jurnal ini justru mendatangkan manfaat bagi si mahasiswa itu sendiri. Akses orang terhadap berbagai informasi penelitian dan peneliti sendiri memungkinkan terjadinya interaksi antara dia dengan si orang lain itu. Karyanya itu dapat dibaca oleh audien yang beragam dan luas. Ini tentu dapat dimanfaatkan secara optimal oleh kedua belah pihak. Selain itu, kemungkinan plagiasi yang semakin marak dapat diredusir kehadiran e-jurnal ini.

Monday, September 24, 2012

Program baru Prodi Sejarah Unand

Prodi Ilmu Sejarah Unand dalam mempertimbangkan perbaikan dan masukan alumni setiap tahun akan membuat program pertahun dengan nama program "Orientasi Kuliah dan Praktek Lapangan Penelitian Sejarah"

Rasional/Latar Belakang

Belajar di perguruan tinggi bagi mahasiswa baru merupakan fase peningkatan mendapatkan pendidikan serta wawasan yang lebih tinggi. Bagi mahasiswa baru Prodi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, pendidikan dan wawasan kesejarahan yang mereka terima tidak lagi sebagaimana halnya waktu di sekolah menengah. Institusi Prodi Sejarah sebagai penyelenggara dan pengelola pendidikan serta wawasan sejarah telah menyediakan secara sistematis kurikulum dan sistem belajar bagi mereka, yakni dalam sistem perkuliahan dan praktek lapangan penelitian sejarah.

Orientasi kuliah dan praktek lapangan penelitian sejarah merupakan program awal bagi mahasiswa untuk mengenal objek atau subject matter ilmu sejarah dimana akan mereka analisa di ruang-ruang kelas. Adapun praktek lapangan penelitian sejarah dalam orientasi ini adalah pengenalan awal mereka terhadap cara-cara kerja sejarawan di dalam labornya, yakni masyarakat.

Selama ini di fase akhir sebagai mahasiswa sejarah di Prodi Sejarah Unand, banyak diantara mereka yang kebingungan dengan apa yang telah mereka pelajari selama beberapa tahun di ruang-ruang kelas. Begitupun kala mereka terjun ke masyarakat sebagai bagian dari riset lapangan guna menulis tugas akhir (skripsi), terlihat betapa lemahnya kemampuan metodologis sebagian dari mereka; bagaimana mencari data dan mempertanggungjawabkan sumber di lapangan.

Lewat orientasi kuliah dan praktek lapangan penelitian sejarah ini mahasiswa diharapkan dapat mengenali objek kajian, serta mengaplikasikan kemampuan metodologis mereka yang juga akan diasah lewat kuliah-kuliah lapangan yang lain.

Secara institusional, orientasi praktek lapangan penelitian sejarah merupakan bagian dari usaha prodi sejarah menjadi pusat data segala ikhwal sejarah di Sumatra Barat untuk tingkat awal, dan Sumatra untuk jangka panjang. Selain itu, lewat program ini juga terbuka kesempatan bagi institusi mengadakan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari tri-darma perguruan tinggi, dan menjalin kerja sama dengan aparat pemerintahan seperti wali nagari, bupati atau walikota, dan lembaga pemerintah terkait lainnya.
Sifat dan Substansi Program

Program yang dirancang ini diarahkan untuk memfasilitasi mahasiswa baru dan yang mengambil mata kuliah tertentu untuk datang ke nagari-nagari yang telah ditentukan. Mewawancarai, mengumpulkan arsip, merekam, serta bernteraksi dengan masyarakat merupakan aktivitas yang mereka lakukan sehingga nantinya akan menghasilkan output yang berguna bagi mereka dan masyarakat. Hasil wawancara dan perekaman tersebut dapat digunakan mahasiswa yang tertarik menulis skripsi tentang segala hal sejarah nagari tujuan, serta menjadi masukan pengembangan pembangunan nagari tersebut kepada pemerintah daerah.

Tujuan program
a.       Tujuan jangka panjang program;
  • Menguatkan kemampuan wawancara, interaksi sosial, dan metodologis mahasiswa sejarah,
  • Menjadikan prodi sejarah Unand sebagai pusat data sejarah Sumatra Barat dan Sumatra.
b.      Tujuan jangka pendek program;
  • Memberikan pengetahuan tentang objek kajian sejarah.
  • Mempraktekan teknik wawancara yang baik dan perekaman audio-visual guna keperluan pembuatan film dokumenter.
  • Mengumpulkan beragam data-data atau arsip kesejarahan dalam bentuk kaset, foto, dan jenis arsip lain di tangan masyarakat.

Komponen-komponen program
Program yang diusulkan terdiri dari lima komponen kegiatan;
1)  Pelatihan wawancara, penulisan skenario pendek, dan perekaman di kampus.
2)  Wawancara di lapangan berdasarkan tema-tema yang telah ditentukan.
3)  Perekaman audio-visual berdasarkan skenario film dokumenter yang telah disusun.
4)  Pengabdian masyarakat bagi staf pengajar.
5)  Diskusi dengan masyarakat dan aparat pemerintahan setempat yang disusuli rencana kerja sama yang saling mengutungkan.

Lokasi
Nagari-nagari yang memiliki latar sejarah di Sumatra Barat untuk periode awal, dan daerah luarnya untuk jangka waktu selanjutnya.

Output yang diharapkan dari program ini adalah;
  • Monografi desa/ nagari yang diserahkan kepada wali nagari dan bupati/ walikota guna masukan pembangunan bagi daerah tersebut.
  • Kerja sama antar-jurusan sejarah dengan wali nagari dan atau bupati/ walikota.
  • Pusat data/ arsip yang dapat diakses bagi siapa saja di ruang koleksi prodi sejarah.

Susunan Pengurus Alumni

Struktur Pengurus Ikatan Alumni Sejarah
Universitas Andalas

Penanggung Jawab   : Rektor Universitas Andalas
                                : Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
                                : Ketua Jurusan Sejarah

Pembina                     : Prof. Dr. Phil. Gusti Asnan
                                    Prof. Dr. Herwandi, M.Hum
                                    Dr. Nopriyasman, M.Hum
                                    Drs. Zulqayyim, M.Hum
                                    Drs. Sabar, M.Hum
                                    Dr. Lindayanti, M.Hum
                                    Dr. M. Nur, M.S
                                    Drs. Syafrizal, M.Hum

Pengurus Harian
Ketua                          : Drs. Zulkifli Aziz
Wk. Ketua                 : Drs. Wannofri Samry, M.Hum
Sekretaris                   : Hari Effendi Iskandar, SS
Wk. Sekretaris           : Yudhi Andoni, SS
                                    Irwanto, SS
                                    Undri, SS, M.Si
                                   Yusfa Hendra Bahar, SS
Bendahara                 : Dra. Witra Dewi
Biro-Biro:
Biro Pendataan Anggota
Witriano, SS, M.Hum, Msi
Biro Usaha
Drs. Guswandi
Alfiandri, SS
Biro Penerbitan
Drs. M. Djuir
Restu Pramona, SS
Biro Jaringan dan Hubungan Antar-Alumni
Dr. Anatona, M.Hum
Dra. Zusneli Zubir, M.Hum
Biro Pemberdayaan Perempuan
Dra. Riza Mutia
Dra. Azmi Fitrisia, M.Hum
Biro Penelitian dan Pengabdian
Drs. Rinaldi Eka Putra, M.Si
Drs. Herman Amini
Biro Informasi
Erizal, SS
David Ardi, SS

Perwakilan-Perwakilan
Drs. Hasrul (Solok)
Drs. Mayor. Jeni Akmal (Banda Aceh)
Hari B. Koriun, SS (Riau)
Imelda Sari, SS (Jakarta)
Mayor. Nedi Yufrinal, SS (Yogyakarta)
Dra. Sri Iriastuti (Bengkulu)
Emil Mahmud (Bangka Belintung)
Asmi Putra (Batam)
Muhammad Erman (Jambi)
Drs, Elfa Handayani (Darmasraya)
Adrial (Sawahlunto)
Nurul Hafzah (Malaysia)
David Setiawan (Payakumbuh)
Abdul Gafur (Pessel)
Husni Thamrin (Agam)
Fitra Arda (Batusangkar)
Aswandi Syahri (Tanjung Pinang)
Edi Fakhri (Depok)
Ramzil Huda (Bogor)
Dian Afrianti (Palembang)
Nopriadi (Pasaman Barat)
Sosmita Arif (Pariaman)
Rukmini (Pdg. Panjang)
Asrul Juita (Ujung Batu)

JudulJudul Skripsi di Sejarah FIB Unand

Judul Skripsi
  • Pers Islam di Sumbar Pada Awal Abad XX: Suatu Tinjauan Dalam Hubungannya  dengan Gerakan Pembaharuan
  • Peranan orang Mananjiau Dalam Gerakan Muhammadiyah di Sumatera Barat 1925-1930
  • Peranan Madrasah Diniyah Koto Anau Dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Kab. Solok.
  • Munculnya Para Kepala Laras di Minangkabau Abad Ke-19
  • Peranan Rahman Elyunusyyam Dalam Pendidikan Islam di Minangkabau.
  • Peranan Syekh Burhanuddin Dalam Pengembangan Agama Islam Di Minangkabau Pada Awal Abad 17
  • Elit Baru Dalam Pergerakan Nasional di Sumbar Suatu Tinjauan Persatuan Muslimin Indonesia 1930-1937
  • Peristiwa Situjuh Batur 15 Januari 1949
  • Pengaruh Pengajian Tasauf Terhadap Perlawanan Rakyat Minangkabau Dimasa Perang Belasting
  • Terwujudnya Gagasan Nasionalisme Indonesia di Sumbar Suatu Studi Tentang Perubahan Sumatera Thawalib Menjadi Permi (1918-1930)
  • Peranan Wanita dalam Pergerakan Nasional di Minangkabau Awal Abad XX
  • Sentot Alibsyah Ditengah Perjuangan Rakyat Dalam Menentang Belanda 1832-1833
  • Giugun Laskar Rakyat di Sumbar 1943-1945
  • Reaksi Kaum Pembahuaruan Terhadap Tarekat Naksabandiyah Minangkabau Awal Abad 20
  • Pengaruh Pendidikan Belanda Terhadap Masyarakat Koto Gadang Awal Abad XX
  • Peristiwa Malayse Di Sumbar Pada Tahun 1931
  • Sejarah Sosial Kota Bukittinggi 1969-1974
  • Lembaga Pendidikan Islam Di Sumbar Pada Masa Pendudukan Jepang Madrasah Tarbiyah Islamiah Candung 1942-1945
  • Pendudukan Jepang dan Akibatnya Terhadap Perkembangan Ekonomi Masyarakat Sumbar 1942-1945
  • Gaduh di Ranah Minang Suatu Studi Tentang Pemberontakan PRRI di Sumbar 1908-1961
  • Perjuangan Ilyas Yakub Dalam Merintis Kemerdekaan Indonesia
  • Pemerintahan Nagari Sthadsbhd No. 774Th1914
  • Sumbangan Organisasi Wanita Dalam Revolusi Indonesia di Sumbar (Studi Tentang Sabil Muslimat)
  • Revolusi Sumbar Studi Kasus Kehidupan Pengungsi di Bukittinggi Th. 1946-1948
  • RRI Bukittinggi Dalam Hubungannya Dengan Jawatan PTT Pada Masa Revolusi 1945-1948
  • Pelaksanaan Rekontruksi dan Rasionalisasi Dalam Bidang Militer di Sumbar 1947-1950
  • Peranan Pemuda Pada Rapat Raksasa Di Lapangan Ikada Jakarta 19 September 1945
  • Domain Verklaring: Penguasaan Tanah oleh Pemerintahan Belanda di Minangkabau
  • Pembangunan system pembangunan Islam di Negeri Padusuna 1919-1931
  • Industri tenun H. Nahrawi Kubang Profil sebuah perusahaan rakyat Minangkabau 1950-1973
  • Gerakan Paderi Minangkabau studi tentang perjuangan Tuan Lintau 1803-1832
  • Perkembangan Perguruan Tamsis di Sumbar
  • Keberadaan Normal Islam PGAI di Minangkabau
  • Pemerintah RI Mempertahankan Keberadaanya di Kota Padang (1945-1947)
  • Pendidikan Thawalib Lubuk Lintah
  • William Iskandar (1840-1876) Tokoh Pendidikan Di Penjair Mandailing
  • Sejarah Ekonomi Kota Padang
  • Kodam III 17 Agustus di Sumabr 1959-1963
  • Akibat Persetujaun Renvil Bagi Perjuangan Di Sumbar
  • Perubahan Sosial Akibat Kedatangan Kuli Kontrak di Perkebunan Tembahkan Deli 1863-1891
  • Revolusi Sumatera Timur: Suatu Studi Tentang Aksi Bumi Hangus Tambang Minyak Dan Kota Pangkalan Berandan
  • Perkembangan Pers Di Medan Kasus Harian Analisa 1972-1985
  • Sejarah Tanah Karo 1945-1960
  • Perjuangan Sultan Syarif Gasim II Mengahadapi Penjajahan Belanda Di keSultanan Siak Sri Indrapura (1945)
  • Laskar Hisbullah dalam Revolusi Kemerdekaan Indonesia di Padang Luas Kota 1945-1948
  • Perlawanan Rakyat Manggopoh Th 1908 dalam Menentang Kolonial Belanda
  • Partisipasi PT Bank Nasional Bukittinggi dalam Masa Revolusi (1945-1949)
  • Moh. Syafei dan INS Kayu Tanam Suatu Studi Tentang Biografi Pendidikan (1926-1942)
  • Muhammadiyah Sumbar Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)
  • Jong Sumatrenen Bond Eksistensinya Sebagai Sebuah Organisasi dan Peranannya dalam Pergerakan Nasional (1917-1930)
  • Masalah Keberadaan Polisi di Kota Padang ‘45-‘50
  • Syech Bayang: Tokoh Kaum Tua di Minangkabau Awal Abad 20
  • Sekitar Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 7-29 Agustus 1945
  • Sejarah Masyumi Sumbar 1945-1960
  • Korps Kepolisian RI di Yogyakarta 1946-1949
  • PT Kilang Minyak Tanah Asaran pada Masa revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia 1946-1948
  • Dewan Benteng di Sumbar 1956-1958
  • Manifes Kebudayaan: Sebuah Protes Terhadap Lekra Masa Demokrasi Terpimpin 1963-1964
  • Malari: Gerakan 15 Januari 1974
  • Perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia 1948-1949
  • Aisyiyah Di Sumbar 1926-1942
  • Sejarah PNI di Sumbar
  • Sejarah Pendidikan Islam Di Sumatera Barat Studi Kasus Syekh Sulaiman Ar Rasuli
  • BPPT dalam Perjuangan Kemerdekaan di Sumbar 1945 Balai Penerangan Pemuda Indonesia
  • Pendidikan Opsir Divisi IX Banteng di Sumteng.
  • Eksistensi PT Kaltek Pacifik Indonesia Dalam Pertumbuhan Kota Pakan Baru 1936 - 1963
  • Serikat Adat Alam Minang Kabau Keberadaan Sebagai Sebuah Organisai
  • Reformasi Sistim Pendidikan Kaum Tua di Jalo 1928-1945
  • Rapat Raksasa di Lapangan Nagari Bukittinggi 30 November 1949
  • Aklisitas PPP I Dalam Pergerakan Nasional 1926-1934
  • Sejarah Kota Pariaman 1986-1987
  • Reaksi Minangkabau Terhadap Guru Donansi 1925
  • Pemberontakan Muara Tembesi Tahun 1916 Suatu Tinjauan Tentang Gerakan Sosial
  • Serikat Islam di Sumatera Barat 1916-1923
  • Indonesia Muda Studi Tentang Peranannya Dalam Pergerakan Nasional 1930-1942
  • Islamik College Lembaga Pendidikan Politik di Sumbar 1931-1940
  • Pendidikan Non Formal di Awal Abad 20
  • Kuirohoski Kerja Pakasa di Bawah Kependudukan Jepang di Sumbar 1943-1945
  • Profil Pergerakan Suatu Studi Tentang Medan Rakyat Di Sumbar 1931-1933
  • Serikat Sumatera Bond Sebagai Sebuah Kaitan Politik Dalam Pergerakan Nasional 1918-1935
  • Pengkristenan Tapanuli Utara 1863 – 1873 Tinjauan Perubahan Sosial
  • Marganisme Pamelaran dan Ajaran Perjuangan Soekarno 1921 -1942
  • Partai Politik Islam Masyumi di Indonesia 1945 - 1952
  • Unsur-unsur Matioisme dan Resifalis Masyarakat Batak Toba Terhadap Kristenisasi dan Kolonialisasi 1878-1883
  • Tentara Pelajar Komando Sumteng 1945-1950
  • Operasi Tegas Residen 1958
  • Volks Raid di Hindia Belanda Studi Tentang Keanggotaannya
  • TKR Laut Pada Masa Perang Kemerdekaan di Pariaman 1945-1949
  • Pemikiran dan Tindakan Politik S. M. Kartosuwiryo 1937 -1949
  • Sekolah Raja di Bukittingi 1873 -1892
  • Kompi Jager: Barisan
  • Perjuangan di front Utara Kerinci Pada Masa Agresi II Studi Tentang Perjuangan RI 1945-1949.
  • Perang Kemerdekaan RI di Indragiri 1945 – 1949
  • Peristiwa Batipuh 1841 dan Pertualangan K.R Datuk Pamuncak
  • Keanggotaan dan Kepemimpinan Muhammadiyah di Sumbar 1925-1942
  • Pemikiran Nasionalisme Tan Malaka
  • SVA di Sumbar 1929 -1934
  • Partisifasi Ule Balang Terhadap Pertumbuhan Muhammadiyah di Kuta Raja 192901934
  • Gerakan Padri Studi Tentang Gagalnya Pembentukan Lembaga Politik Islam di Minangkabau
  • Perjuangan Badan Keamanan Rakyat di Sumatera Barat 1945
  • Peristiwa Sungai Beremas 1945 dan Artinya Bagi Perjuangan Kemerdekaan di Sumbar.
  • Peranan Putri dalam Pergerakan Nasional di Minangkabau 1931 - 1937
  • Pro dan Kontra Untuk Memungut Uang Panduan Uang Tambat di Eruma Haven 1890-1892
  • Orang Banyir di Indra Giri Hilir Studi Perkebunan Kelapa 1950-1980
  • Sisitim Politik dan Pengaruh Kebudayaan Minangkabau di Negri Sembilan Studi Kasus Tuanku Muhammad 1898-1933
  • Pergerakan Nasional di Sumbar Studi Kasus Majalah Raya 1933 -1936
  • Perjuangan Pemuda di Sumbar dalam Revolusi Kemerdekaan RI 1945 -1948
  • Surat Kabar Aman Makmur 1963 - 1971
  • Biografi dalam Koran Lokal Haluan 1980-1982
  • Buya H. Mansur Daud Dt. Panglimo Kayo : Profil Seorang Ulama dan Penghulu Minangkabau.
  • Keberadaan Balai Adat dalam Pemerintahan Nagari di Minangkabau Th 1823 -1914 Studi Sosial dan Keanggotaannya
  • Persatuan Murid Diniyah School di Padang Panjang 1922 - 1934
  • Sri-Sumatera :Pers-Peranankan Tionghoa di Sumatera Barat Th.1815-1917
  • Bidar Alm Sebagai Salah Satu Peristiwa Perjuangan PDRI 1945
  • A.R St. Mansur Seorang Tokoj Muhammadyah di Minangkabau 1922-1959
  • Pertentangan Dalam Tubuh Perti 1957-1969
  • Kelas Menengah Minangkabau Aspek Historis Dalam Novel Sebelum PD II
  • Peristiwa Criausme 1919 Gerakan Proses Hasan
  • Sekolah Raja di Bukittinggi Perkembangan setelah Adanya Pembaharuan Pendidikan Th. 1994
  • Buruh Tambang Batu Bara  Ombilin di Sawah Periode Kolonial 1892-1930
  • Sekolah Agama dan Pembangunan Nagari Pasir 1993-1983
  • Sulit Air Sepakat Potret Organisasi
  • Leguin Syahid : Integrasi Laskar dan Perkembangan Militer di Sumbar 1945-1949
  • Nagari Cupak Masa Revolusi 1945-1949
  • Organisasi Kepanduan Hizbul Wathan di Minangkabau 1927-1942
  • Eksistensi Militer Jepang di Padang 1942-1945 Suatu Studi Tentang Sejarah Sosial Ekonomi Pedesaan
  • Adam Malik Suatu Tinjauan Karir Djlomot Huan Nagari 1959-1972
  • Teuku Abdul Rohani dari Pembentukan Malaysia Hingga Konfrontasi Dengan Indonesia 1961-1966
  • Pembentukan Kotamadya Payakumbuh: Kasus Konflik Tanah di Perbatasan Desa Api-api 1970-1993
  • Keresidenan Bogor Pada Awal Revolusi Kasus Aksi Daulat di Dramaga 1945
  • Peranan Wanita Dalam Memimpin Perjuangan Suatu Kajian Dalam Perang Aceh 1873-1942
  • Sejarah Kota Solok
  • Hukum Belanda Versuskuh Adat Minangkabau: Tinjauan Tanah di Minangkabau 1875-1915
  • Aksi-Aksi Kekerasan Pada Awal Revolusi Kasus: Koto Marapak Padang 18-19 November 1965
  • Pembauran Etnis Cina Sei. Penuh 1950-1983
  • Nasionalisasi Pabrik Semen Padang dan Dampaknya Terhadap Peningkatan Kapasistas Produksi `58-`77
  • Konflik Tanah Ulayat Padang Pusaw Untuk Ibu Kota Kabupaten Agam di Lb. Basung 1980-1986
  • I Ketut Narga Bigrafi Transmigran di Kamp. Utara
  • Syeh Mustafa Husen dalam Mengambang Agama Islam di Mandailing Awal Abad ke 20.
  • Partai Politik Nahdatul Ulama Dalam Konstelasi Politik Indonesia 1952-1965
  • Tokoh-tokoh Pembaharu Islam di Jawa dan Minangkabau Studi Kasus Muhammdiyah dan Sumatera Thawalib 1908-1930.
  • Lembaga Pendidikan Darul Fammi Abbasiyah Padang Japang 1904-1957
  • Sejarah Polisi Wanita dan Perkembangan Tugasnya 1948-1963.
  • Industri Kerajinan Sulaman Benang Emas Studi Kasus Perkembangan Industri Kerajinan Sulaman Indah 1967-1990
  • Nasionalisasi Pabrik Semen Padang dan Dampaknya Terhadap Peningkatan Kapasitas Produksi `58-`77
  • Tokoh-tokoh Pembaharu Islam di Jawa dan Minangkabau Studi Kasus Muhammdiyah dan Sumatera Thawalib 1908-1930.
  • Industri Kerajinan Sei. Puar Sebuah Studi Sejarah Ekonomi Pedesaan di Sumbar
  • Dari Komunis Menuju Kemunih Suatu Studi Tentang Rekayasa Komunisme Oleh Kelompok Haji Dt.Patuah di Padang Panjang
  • Industri Batu Bata dan Tengkulak di Desa Anak Air Solok Kec. Lb. Basung Th 1970-1990
  • Permasalahan Tenaga Kerja Ilegal Ind. Studi Kasus Perkebunan Kelapa Sawit Filda di Jakarta `70-`90
  • Sejarah Kota Batusangkar 1969-1989
  • Partai muslimin Ind. Cab. Sumbar 1968-1973
  • Sejarah Trans. Di Kinali Pasaman Sumbar `62-`74
  • Kebijaksanaan Pemerintah RI `46-`50
  • Pasang Surut Fungsi Bendi Sebagai Sarana Transportasi di Kota Padang 1950-1990
  • Pertanian Padi Sawah di Nagari Koto Mambang Pariaman Hingga Th 1970-an
  • Perdagangan Komoditi Garam dan Anyaman Tikar Pandan di Pasar Ulakan Studi Desleuptik Sejarah Ekonomi 1942-1985
  • Konflik Antara Kerapatan Nagari Kubang Dengan Muhammadiyah 1928-1930
  • Gerakan Nuks Sosialis (Gensas) dalam Gerakan Mahasiswa di Indonesia 1966-1974
  • Sejarah Kota Sawah Lunto 1929-1990
  • Manifesto Politik Sbg GBHN Orla 1959-1966
  • Pembentukan Ragam Federal di Sumbar `46-`49
  • Sejarah Perkebunan The di Bengkulu 1922-1993
  • Pemikiran Soedjatmoko Ttg Alur Sejarah
  • Perhimpunan Kematian Tionghoa Tinjauan Terhadap Aktivitas Sosial Budaya HM di Pdg `65-`90
  • Bank Nasional Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan 1930-1965
  • Pemerintah Milliter Jepang di Ind. 1942-1945 Suatu Tinjauan Ttg Eksploitasi Ekonomi di Sumbar
  • Petisi Soetarjo: Pemikiran Elite Nasional Ind. Dlm Voolkstra (Dewan Rakyat) 1936-1939
  • Syech Dhamrah Arsyodi: Kepemimpinannya Pada Madrasah Al. Nardi Batu Sangkar
  • P3: Suatu Tinjauan Partisipasi Politik di Kab. Pdg Pariaman 1973-1987
  • Interaksi dan Penduduk Asli dan Penduduk   di Selayo Kab. Solok 1970-1995
  • Sejarah Perkebunan Kelapa Sawit Ophir Dari Ondencung Lungja Perkebun Cuti Rakyat di Pasaman Sumbar 1936-1990
  • Pengaruh Gerakan Nasionalisme Ind. Terhadap Gerakan Kebangsaan Tanah Indaya Studi Tentang Melayu Muda 1937-1947
  • BPKR dalam Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Palembang 1945-1947
  • Kilangan Gula Mangkok di Kanagarian Rawang Tigo Balai 1970-1990
  • Partai Islam Perti Studi Tingkah Laku Elite Partai Serta Hubungannya dg Ideologi Politik `90-`96
  • Posisi Abdul Hamid Gerakan Agama Islam di Minangkabau Awal Abad Ke-20
  • Koperasi Unit Desa Sakato Studi Ttg Lembaga Ekonomi Masy. Desa Toreh Sarilanggang
  • Keberadaan Lumbung Pitih Nagari di Sumbar 19-11-1990 Suatu Kasus KPN Bunga Tanjung
  • Awal Proses Masuknya Sending Protestan di Sikakap Th 1901-1940
  • Tuanku Mudo Ismael Ulama dan Pengembangan Taubat Syafariah di Kota Tuo IV Koto Kab. Agam
  • Pemeriksa Kodya Tk.II Padang Dampaknya Terhadap Pembangunan Perkotaan Kec. Koto Tangah 1979-1985
  • Nelayan Ke Nagarian Pariaman Studi Kasus Sejarah Sosial Ekonomi 1970-1990
  • Transportasi Tradisional di Minangkabau
  • Gerakan Mahasiswa di Sumbar 1965-1968
  • Telipat 1966-1990: Studi Tentang Sbh Kampung di Pasir Putih Nagari Kalautan Malaysia
  • Sejarah Pariaman Studi Kasus Tindak Keberadaan Terhadap Etnis Cina Th 1945
  • Tanaman Cengkeh dalam Kehidupan Petani Koto Angek Tahun 1950-1970
  • Bagarah-bagarah Parak Studi Tentang Kegirangan Parak Kota Padang 1920-an Sampai 1995
  • Perkebunan Karet Orang Pandai Sikek di Lubuk Minturun
  • Organisasi Dalam Keluarga di Kurai Taji Padang Pariaman 1929-1976
  • Ibenzami Usuruan: Biografi Seorang Komposor Musik
  • Pemikiran Ekonomi Islam Syafrudin Prawiranegara
  • Sejarah Kota Pd. Panjang 1888-1942
  • Wang Lengeyang Masa Revolusi Fisik di Kec. Lengayang Pesisir Selatan (1949)
  • Kebijaksanaan Pemerintah Terhadap Perkebunan Karet Sumatera Barat 1969-1994
  • Jalan Kereta Api Pd. Pariaman dan Perkembangannya Th. 1950-1980
  • Darul Funug Abbasyiah dan UTI Tabek Gadang Pd. Panjang (1904-1945) dlm. Sebuah Perbandingan
  • Andi Polo Petta Nasa Profil Pedagang Pribumi Bugis
  • POISL (Pasar Olsong Iteligence Service) Keberadaannya di Fron Utara Pdg & Pariaman `46-`48
  • Pemikiran Muhamad Natsir Ttg Demokrasi Sebuah Kajian Histori
  • Penyelenggaraan Kalowisasi di Keresidenan Bengkulu Oleh Pemerintahan Kolonial Bld 1908-1932
  • TNI-AU Pada Masa Revolusi di Sumbar `47-`49
  • Sejarah Kota Batam 1969-1994
  • Petani Jawa di Kerinci Suatu Studi Kasus Desa Kelompok Kerinci 1945-1990
  • Sejarah Perusahaan di Sumbar Studi Ttg Tambang Emas-Perak Manggarai 1912-1931
  • Sejarah Kota Payakumbuh 1970-1994
  • Sejarah Kota Sei. Penuh 1958-1994
  • Pegadaian di Sumbar Pada Masa Kolonial Belanda Th. 1921-1942
  • Sumbangan Pemikiran Mohd. Jarmi Terhadap Studi Sejarah Indonesia 1918-1962
  • Nagari Koto Tinggi Pada Masa PDRI `18-`49
  • Perkembangan Petani Padi di Kanagarian Si Kucu Th. 1969-1994
  • Sejarah Perush. Perkebunan The Halaban `26-`42
  • Latar Belakang dan Kondisi Awal De Youascke Bosh Cabang Pdg Abad XIX Sampai Abad XX
  • Perusahaan Perkebunan Karet Tandikat PT Muara Karya 1974-1994
  • Masy. Tionghoa Islam di Padang 1967-1993
  • Usaha Pembentukan Pemerintahan Wilayah Otonomi di Sumatera Tengah 1948-1964
  • Dibawah Bayang-bayang Malai, Budidaya di Sumatera Barat 1930-1940
  • H. Mohd. Said 1950-1990 Kisah Seorang Pedagang Minangkabau
  • Perjuangan & Pengabdian Dahlan Ibrahim `16-`83
  • Tukang Emas Sejarah Kerajinan Emas Guguk Tabek Sarojo 1960-1980
  • Pd. Pariaman dlm. Perspektif Haluan 1994-1996
  • Perkembangan Usaha Kerajinan Koneksi: Studi Tentang Sejarah Sosial Ekonomi Masyarakat di IV Angkat Candung
  • Serajarah Irigasi Batang Selo: Studi Kasus Agurdre Pancasila di Kanagarian Samaso Tanah Datar Sumatera Barat 1969-1984
  • Perjuangan Raja Haji dlm Menegakkan Kanagarian Melayu 1748-1784
  • Penerapan Kebijakan Pembangunan Pertanian Terhadap Petani di Nagari Kt. Hilalang `12-`96
  • Taman Bundo Knduang 1980-1993
  • Kerajinan Gerabah Desa Galo Gondang `70-`90
  • Yayasan Budi Mulya Padang Th 1951-1974
  • Ahmad Husen: dari Pejuang Ke Cap Pemberontak Th 1945-1961
  • Hub. Kekerabatan Para Pejaung Kemerdekaan di Nagari Kt. Tangah Pd. Luar Th 1945-1948
  • Hamka & Karya History Grafi Islam 1925-1981
  • Seni Bela Diri Silat Kenagarian Lubuk Basung Th. 1969-1996
  • Melroyak Cengkeh Studi Kehidupan Jutaan Cengkeh Maninjau 1970-1980
  • Dilema Seorang Dokter Masa Kolonial Ahmad Mochtar 1894-1945
  • Organisasi Kemasyarakatan Perti di Bayar Mania
  • Ekonomi Petani di Kamang Hilir Studi Tentang Kepioniran Haji Adnan Sultan Samik
  • Pedati Transportasi Tradisional di Pesisir Selatan Studi Kasus Kec. IV Jurai, Bayang dan Tarusan
  • Penambangan Emas Rakyat di Desa Tambang Kabupaten Pesisir Selatan 1988-1995
  • Pemahaman Syech Ibrahim Musa Tentang Ushulfigh dan Figh Sebuah Tinj. Biografi Intelektual
  • Kerajinan Renda di Koto Gadang 1912-1942
  • Sejarah Petani Bingkuang Kuranji 1970-1996
  • Perayaan Tabut di Pariaman Bergesernya Dari Ritnal ke Konersil 1974-1991
  • Hoeniyah Adam: Biografi Seorang Tokoh Kesenian Minangkabau 1936-1971
  • Campur Tangan Inggris Terhadap Politik Adat Popateh di Nagari Sembilan 1872-1888
  • Eksistensi Permindo di Kota Padang 1949-1950
  • Kilang Minyak Plapa di Palembang
  • Pasar Teruah Muara Pawas 1984-1995
  • Sejarah Po. NPM dalam Dua Generasi Kepemimpinan 1937-1995
  • Aktivitas Perekonomian Masy. Air Manis `80-`95
  • Irigasi Batang Tampeo di Kec. Lintau Buo: Studi Kasus Pengirigasi Bandar Nan Gadang `62-`82
  • Tuanku Tambusai Dlm Mengembangkan Agama Islam Diwilayh Sungai Rokan-Sungai Asahan 1820-1838
  • Usaha Perikanan di Desa Andaleh 1970-1995
  • PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat Sampai Bank Nagari 1962-1995
  • Biografi Preti Ros Dewi Bairun Wanita Elite Tradisional di sungai Pagu 1940-1995
  • Pemilu 1955 di Sumbar Studi Kasus Kemenangan Masyumi di Kanagarian Guguk VIII Koto.
  • Sejarah Kota Pariaman 1969-1994
  • Sejarah Perkembangan Kabupaten Dt. II Sorong 1970-1990
  • Produksi dan Perdagangan Kopra di Pariaman Th. 1900-1933
  • Perkembangan Peternakan Padang Mngatas di Kanagarian Mingo Kab. 50 Kota 1950-1994
  • Industri Batu Kapur Pd. Panjang 1968-1994
  • Mameri Usaha Industri RT di Tiku 1980-1995
  • Perkebunan Gambir Rakyat di Guntur Th. `50-`80
  • Dari TIW Banoa Ke P3A di Gunarava Kec. Pekan Bajan Kab. Agam
  • Bapak Angkat Dari Indonesia Sulaiman Tentang Rosma 1961-1946
  • Pelaksanaan Program KB di Desa Tialam Kecamatan Guguk 50 Kota 1979-1994
  • Petani & Pembangunan Pertanian Kecamatan Bonjol Th 1969-1994
  • Tambo Minangkabau Sebuah Studi Historografi
  • Transmigran di Kanagarian Limang Kab. Pessel Sumbar 1907-1945
  • Lembaga Pendidikan Surau Batang Kapecong Desa Toboh Ketek Pariaman Th 1977-1997
  • Dinamika Pers di Sumbar Studi Tentang Haluan 1964 Sampai Dekade  1980-an
  • Sejarah Koppas Samudera Pd. Panjang `82-`99
  • Buya Djufri Effendi Wahab: Pemirs Da`wah Sulaf di Pekan Baru 1984-1997
  • Dinamika Koperasi Karyawan TBO 1967-1992
  • Natur Pada Masa Revolusi Studi Peranan Kaum Wanita dlm Perjuangan Kemerdekaan `45-`49
  • Sejarah Bioskop di Kota Pdg Studi Kasus Bioskop Karya Padang 1970-1995
  • Perkampungan Surivanue Studi Tentang Repatisain di Torgen 1954-1993
  • Respon Masy. Koto Panjang Terhadap Terhadap Saran Pedesaan Studi Kasus Kelompencapir Koto Bujang 1994-1997
  • Pembangunan Pertanian di Keluraham Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kodya Pdg. 1993-1998
  • Perkembangan Koperasi Unit Desa Geragahan Periode Th 1984-1998 di Kec. Lb. Basung
  • Peranan HMI dalam Gerakan Menumpas G30S/PKI di Kotaa Padaang 1965-1967.
  • Tanaman Padi Ke Tanaman Salak
  • Pertanian Markisa di Kec. Lumbang Jaja `79-`97
  • Dinamika Drama Kesehatan Studi Kasus Apotik Raste di Payakumbuh 1969-1998
  • Kehidupan Sosial Ekonomi Kusir Bendi di Solok Th.1970-1998
  • Konflik Islam & Pemerintah Studi Kasus Tragedi Tanjung Periok 1984
  • Kereta Api Angkutan Batu Bata di Sumatera Barat 1977-1998
  • Nelayan Bungus Studi Tentang Perubahan Sosial Ekonomi Desa Pantai 1966-1998
  • Peranan Dolog Dalam Stabilitas Harga Bersih di Sumbar Th.1969-1984
  • Analisa Karikatur Koran Studi Tentang Tan Baro dlm Surat Kabar Singgalang 1976-1996
  • Inyiak Sasak dan Golkar dlm Pemilu 1991 di Pasaman Sebuah Biografi Politik
  • Dinamika Kehidupan Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit PT. Bakrie Pasaman Plantations di Kecamatan Lembah Melintang 1989-1998
  • Kehidupan Transmigrasi Desa Baru Kec. Sungai Beremas Kabupaten Pasaman 1953-1997
  • Industri Kerajinan Rotan di Kotamadya Padang Studi Kasus Industri Kerajinan Rotan di Kelurahan p. Hameh 1970-1971.
  • Kekalahan Golkar Dalam Pemilu 1982 di Padang.
  • Dinamika Pemekaran Kota Padang 1980-1989
  • Dari Bemo Sampai bus Kota Studi Koperasi Angkutan (Kapukop) Pdg 1978-1998
  • Perkembangan KUD Sidorejo dalam Masyarakat Transmigran Desa Pdg Bintungan Sitiung I Sumatera Barat 1977-1995
  • Dinamika Sosial Buruh Angkat Di Pasar Aur Kuning Bukittinggi
  • Lembaga Pendidikan Sekolah Ukur Matur di Matur Kabupaten Agam Th 1978-1993
  • Peternak Dan Pemodal Studi Tentang Dinamika Perikanan AirDeras di Kelurahan Cupak Tangah Pauh Kodya Padang 1981-1999
  • Sejarah Perkebunan PT. Mutiara Agam1985-1999.
  • Idrus Hakimi Rajo Penghulu Biografi Tkoh Adat Minangkabau
  • Kebijaksnaan Pemda dlm Pengelolan Perparkiran di Kota Padang 1980-1998
  • Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Pelabuhan Teluk Bayur Padang Th `78-`98
  • Transportasi Perkotaan Studi Tentang Angkutan Bendi di Payakumbuh 1970-1999
  • Mahasiswa dan Perubahan Politik Studi Ttg Dinamika Gerakan Mahasiswa dari NKK / DKK ke Reformsi di Sumbar
  • Kehidupan Kaum Santri Studi Kasus Pondok Pesantren Perguruan Thawalib Padang 1963-1998
  • Dinamika Pasar Nagari  Lubuk Alung 1983-1997
  • Kehidupan Buruh Angkat Terminal Lintas Andalas Padang 1972-1998
  • Industri Rumah Tangga di Bukittinggi Studi Tentang Keluarga Pengusaha Kerupuk Sanjai `84-`98
  • Kehidupan Buruh Pabrik Karet PT Batang Hari Barisan di Lubeg Padang, Tinjauan Sej. Sosek 1983-1994
  • Tambang Batu Bara Rakyat di Kalawi Kodya Sawah Lunto Studi Ttg Dampak Krisis Moneter 1997-1999
  • Peranan Isnamiah Saleh dlm Pengembangan Diniyah Putri Pd. Panjang 1969-1990
  • Pemanfaatan Hutan di Siaur Sawah Lunto Sijunjung 1969-1997
  • Tajuk Rencana Surat Kabar Singgalang 1979-1998
  • Transpormasi Pertanian Tanaman Padi Ke Tanaman Ubi Kayu Pada Masy. Padang Bintungan Kec. Koto Baru 1982-1999
  • Dinamika Kawin Bajapuik dlm Adat Perkawinan Masy. Sei. Limau 1960-1990
  • Hubungan Antara Masy. Jawa dan Masy. Minangkabau di Desa Sikalang Kec. Talawi Kodya Sawah Lunto 1970-1998
  • Peranan Dinas Lalu-lintas Angkutan Jalan DLLAJ Di Sumatera Barat 1964 - 1998
  • Pemikiran Politik Kunto Wijoyo Tentang Islam dan Negara di Indonesia Sebuah Kajian Sejarah
  • Kenagarian Koto Tinggi Kab. Agam dlm Tahun1974 Sampai 1992, Kasus Perubahan Corak Nagari Ke Desa
  • Desa Pasir Baru Studi Sejarah Ttg Masy. Nelayan Pariaman 1970-1998
  • Pengrajin dan Pedagang Emas di Desa Guguk Tinggi Kec. IV Koto
  • Penolakan PPP Terhadap Hasil Pemilu di Sumatera Barat.
  • Kekalahan Golkar Dalam Pemilu 1982 di Padang, Sumbar
  • Petani Karet di Desa Kampung Parit Siloyang Kec. Rao Mapat Tunggul 1974-1998, Studi Sejarah Sos. Ekon.
  • Perubahan Desa Pantai; Studi Kasus Tentang Sej. Sos. Desa Simpang Carocok Kanagarian Ampang Pulai Tarusan.
  • Perempuan Pedagang Pasar Atas Bukittinggi 1974-1997
  • Industri Genteng di Desa Pulau Moinan II Kec. Koto Baru Sawahlunto Sijunjung 1990-2000
  • Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Perkebunan Teh Sungai Limau.
  • Buruh Wanita PT. Sumatek Subur: Tinjauan Sejarah.
  • Dinamika Industri Rumah Tangga . Studi Kasus Perusahaan Kopi Kiniko Tabek Patah : 1980-2000.
  • Dinamika Perkembangan Pelabuhan Teluk Bayur 1969-1999: Studi Tentang Sej. Maritim.
  • Pemerintahan Kenegarian Cubadak Kec. Talamau Kab. Pasaman.
  • Desa Taratak VIII Pda Masa Pelaksanaan Inpres Desa Tertinggal 1994-1998
  • Kehidupan Buruh Wanita PT. Rimbo Sunk Yong 1981-1999.
  • Bacakak Kampung Studi Konflik Sosial di Padang Sibusuk Kec. Kupitan Kab. SWL / SJJ
  • Industri Pandai Besi di Nagari Sungai Puar, Agam 1970-1998.
  • Lembaga Tradisional Orang Tua Pantai Bungus Teluk Kabung 1936-1983
  • Dari Petani Ke Buruh Industri: Dampak Munculnya Industri di Lubuk Kilangan 1980-2000.
  • Perkembangan Hotel di Kota Padang 1966-1988
  • Skripsi Mahasiswa Sej. Fakultas Sastra Unand. Dalam Perspektif Studi Historiografi 1987-1996
  • Kiprah Rusli Marzuki Saria Dalam Dunia Sastra dan Pers di Sumbar 1955-1999.
  • Mangampo: Petani Gambir di Desa Pantai Cermin Kec. Pangkalan Koto Baru 1990-1998
  • -
  • PT. Bank Perkreditan Rakyat Lumbung Pitih Nagari Penampung Kec. IV Angkat Candung Agam 1978-1999
  • Pekerja Jalan Baja Perusahaan Umum Kereta Api Eksplotitasi Sumbar Jalur Indarung -Tel. Bayur 1991-1999
  • Aktivitas Mahasiswa Islam Di Kota Padang 1978-1998
  • Eksploitasi Kayu dan Kehidupan Sosial Ekonomi Tukang Tarek di Desa Siluluk Sei. Langsat Kec. Sitiung Sawah Lunto Sijunjung 1991-2000
  • Buruh Perempuan Perkebunan Teh Halaban: Suatu Tinjauan Sejarah Sosial Ekonomi 1967-2000
  • Peranan Kerapatan Adat Nagari di Sumbar: Studi Kasus KAN Limbukan – Aur Kuning Kodya Payakumbuh 1983-2000
  • Usaha Perikanan: Studi Tentang Perubahan Pola Budidaya Ikan di Desa Sigaung Kec. 2 x 11 Enam Lingkung 1990-1999
  • Organisasi Muhammadiyah Daerah Padang Pariaman Masa Orde Baru 1967-1998
  • Petani Garam Rakyat di Kec. Astanajapura Kab. Cirebon 1982-1993
  • Sekolah Teknik Tambang Menengah (STTM) Ombilin Sawah Lunto 1953-1992
  • Industri Galamai di Kodya Payakumbuh 1970-2000
  • Dinamika Kehidupan Siswa Madrasah Sumatera Thawalib Parabek 1963-2000
  • Dinamika Industri Pariwisata di Maninjau Sumatera Barat 1960-1998
  • Sejarah Perkotaan di Kota Padang; Studi Kasus Hotel Machudum 1972-2002
  • Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Kehidupan Masyarakat di Kelurahan Gunung Sarik, Kuranji Padang 1984-2000
  • Perluasan dan Reboisasi Kawasan Hutan di Kec. Tanjung Emas, Kab. Tanah Datar 1970-1998
  • Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bukittingi 1985-1991
  • Pertambangan Emas di Nagari Ganggo Hilir Kec. Bonjol 1980-2001 : Stidi Sejarah Sosial Ekonomi
  • Dinamika Pasar Nagari Ulakan 1957-1978 Kec. Perwakilan nan Sabaris Kab. Padang Pariaman
  • Pelaksanaan IDT di Kalurahan Padang Kaduduk Kec. Payakumbuh Utara 1993-2003
  • Dari Bukittinggi ke Lubuk Basung: Studi Tentang Perpindahan Ibukota Kab. Agam 1993-1998
  • Industri dan Perubahan Masyarakat di Dumai 1969-1999.
  • Kerajinan Anyaman Pandan di Paninggahan Kec. Junjung Sirih, Solok 1987-1998
  • Kehidupan Sosek Perantau Minangkaba di Kota Pekan Baru: Studi Kasus Kec. Sukajadi 1980-2000.
  • Petani Nilam di Desa VI Koto Selatan Kec. Kinali, Pasaman 1983-2000.
  • Kepemimpinan Ninik Mamak dalam Pemerintahan Desa: Studi Kasus Situmbuk Tanah Datar 1983-2000.
  • Azhar Muhammad : Biografi Seorang Pengusaha 1981-1998
  • Petani Gula Aren di Sumbar : Studi Kasus Petani Gulo Aren Sungai Naning Kec. Suliki Gunung Mas 50 Kota 1975-980.
  • Perluasan Kota dan Konflik Tanah di Koto Padang: Studi Kasus Pembangunan Terminal Aie Pacah 1992-2000.
  • Pola Kepemimpinan Daerah Sumbar Pada Masa Revolusi Kemerdekaan: Studi Kasus Wali kota Padang Bagindo Aziz Chan 1946-1947.
  • Merantau dan Pembanguan Desa: Studi Kasus Merantau Pada Masyrakat Padang Luar, Tanah Datar 1986-2000.
  • Studi Tentang Perawat di RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi 1989-1999.
  • Pemikiran Nurcholis Majid Tentang Hubungan Agama dan Negara di Indonesia 1970-2000.
  • Perkebuanan Inti Rakyat Kelapa Sawit di Kec. Pasaman 1979-2000
  • Koperasi Pagaruyung Transport (Kopatra), Kota Batusangkar, Tanah Datar, 1980-2000
  • Hubungan HMI dan Alumni di Sumatera Barat 1969-
  • Dampak Pemberontakan PRRI Bagi Masyarakat Taram 50 Kota 1958-1986
  • Sejarah Resimen Mahasiswa Sumbar 1962 – 1998.
  • PPM Al-Kautsar Muhammadiyah Tanjung Dati 50 Kota.
  • RSU Sawah Lunto 1950-2002
  • Kerupuk Merah Piladang: Produksi Industri Rumah Tangga dan Perdagangan di Nagari Koto Tangah 1978-2002
  • Dinamika Kehidupan Sosek. Anak Jaik di Nagari Pasia Kec. IV Angkat 1989-1997
  • Perempuan Dalam Aktivitas Ekonomi Keluarga Nelayan di Kel. Pasia Nan Tigo Kec. Koto Tangah Padang
  • Al Hadar Alam Dalam Aktivitas Partai Politik di Kel. Ulu Gadut Kec. Pauh Kodya Padang 1970-1998
  • Dinamika Pengrajin Batu Lado di Kel. Ulu Gadut, Pauh Kodya Padang 1970-1998
  • Benny Mardhatillah: Seorang Pengusaha Muslim Tionghoa di Padang 1980-2003
  • Pedagang Konveksi Pedagang Simpang Aur Bukittinggi Tahun 1980-2004
  • Keberadaan Trasportasi Bemo di Bukittinggi Tahun 1972-1996
  • Dinamika Kehidupan Petani Jeruk di Kamang Hilir Kec Tilatang  Kamag Kab Agam 1962-2000
  • Pekerjaan Perempuan Nagari Suayan dalam Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga Tahun 1990-2002
  • Kehidupan Sosial Tukang Kuda di Bukit Ambacang Kelurahan Kubu Gulai Bancah Bukittinggi 1997-2001
  • Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Perwakilan Sumatera Barat 1968-2001
  • Sejarah Sosial ekonmomi: Studi Tentang Kehidupan Petani Kulit Manis di Nagari Malalak 1970-1999
  • Sejarah Perusahaan PT. Kilang Liama Gunung Padang (1951-2004)
  • Buruh Tani Wanita di Nagari Pauh Kambar Kabupaten Padang Pariaman Tahun 1970-1990
  • PT. Amia Batusangkar, Tahun 1997-2002
  • Kereta Api Wisata di Sumatera Barat 1992-2002
  • Perkembangan Pasar Nagari Padang Luar Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam Tahun 1953-2002
  • Rosman Tamin : Sebuah Biografi Pejaung Kemerdekaan dan Pergerakan PRRI di Sumatera Barat 1945-1962
  • Balai Bimbingan Pemasyarakatan dan Pebgentasan Anak (Balai BISPA) Padang Sumatera Barat 1980-1997
  • Perempuan dalam Dunia Kriminalitas: Studi Kasus Kota Bukittinggi 1991-1999
  • Pelacuran di Kota Padang 1980-2004
  • Industri Batu Bata di Kaluat Kecamatan Pariaman Selatan Kab. Padang Pariaman 1980-2000
  • Potret Kehidupan Seorang Pejuang Kemerdekaan dan PRRI: Biografi Muhammad Rasyid Rajo Bungsu 1943-1961
  • Gerakan Kaum Muda di Bawah Belenggu Azas Tunggal: Studi Tentang Pelajar Islam Indonesia di Sumatera Barat 1987-1999
  • Pengusaha Industri Rumah Tangga di Sumatera Barat: Studi Kasus Pengusaha Industri Kerupuk Kulit di Kota Payakumnuh 1990-2004
  • Sejarah Masyarakat Tiong Hoa di Sawah Lunto 1948-2000
  • Bisnis Keluarga Tuanku Kaciak : Studi Kasus Rumah Makan Lubuk Idai di Sumatera Barat 1994-2003
  • Usaha Ikan Karamba di Balai Pinang Nagari Muara Panas Kabupaten Solok 1994-2002
  • Aktivitas Nelayan di Sekitar Pelabuhan Muara Kota Padang 1970-2004
  • Konflik Sosial dalam Perkembangan Pasar Serikat Baso Kabupaten Agam Sumatera Barat 2001-2004
  • Sejarah Sosial Kehidupan  Ekonomi Petani Ikan Karamba di Desa Koto Tinggi Kecanmatan Tanjung Raya Kabupaten Agam 1991-200
  • Seni dan Politik Kebudayaan dari Orde Baru sampai Era Reformasi: Dinamika Kehidupan Kesenian Barongsai dari Mati Suri ke Secerah Harapan
  • Sejarah PT Jambi Independent Press 1973-2000
  • Dinamika Dunia Usaha: Studi Kasus CNI PO 093 Padang 1991-2000
  • Industri Kopi Bubuk di Kelurahan Bukit Apit Puhon Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi 1985-2001
  • Transmigrasi Lokal di Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Pesisir Selatan
  • Sejarah Pariwisara di Kota Bukittinggi 1984-1999
  • Pedagang Daging di Pasar Raya Padang 1982-2002: Studi Tentang Orang Koto Anau
  • Kehidupan Pemetik Sarang Burung Walet di Desa Abdul Rahman Kecamatan Kubu Buo Tanah Datar 1990-1999
  • Sejarah Industri Batu kapur Usaha Puti Padangpanjang 1986-2002
  • Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Pertambangan Minyak PT Stanvic Indonesia Lirik Kab. Indragiri Hulu Riau 1956-1995
  • Kehidupan Anak Panti Asuhan “Putra Bangsa” Yayasan Budi Mulia Padang 1980-2000
  • Sejarah Perkebunan Gambir Rakyat di Nagari Durian Tinggi Kec. Kapur IX Kab. 50 Kota 1978-2002
  • Dinamika Kehidupan Seniman Kuda Kepang di Kota Sawahlunto 1964-2004
  • Petani Semangka di Nagari Talaok Kec. Bayang Kab. Pesisir Selatan
  • Pedagang Kaki Lima di Pasar Atas Bukittinggi 1974-2004
  • Kehidupan Sosial Ekonomi Pedagang Kelapa Pasar Bawah Bukittingi 1987-2002
  • Perkembangan Kelompok Wanita Tani Sakato Jorong Tanjung Bungo Nagari Situjuh Gadang Kab. Lima Puluh Kota 1998-2004
  • Museum Imam Bonjol dan Tugu Katulistiwa di Bonjol 1987-1998: Sebuah Kajian Sejarah Pariwisata
  • Pers Lokal di Sumatera Barat Pasca Revormasi: Studi Tentang Harian Padang Ekspres 1999-2003
  • Pedagang Minangkabau di Pasar Malam Kota Saremban 1970-1990
  • Industri Kapal Ikan dan Usaha Perikanan di Air Bangis 1960-1998
  • Sejarah Perkembangan Pertanian Lobak (Kol) dan Kehidupan Petani Lobak di Alahan Panjang 1972-1998
  • Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat 1966-2004
  • Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang 1978-2001
  • Pemilihan Umum 1999 di Sumatera Barat: Studi Tentang Kemenangan Partai Amanat Nasional Kota Padang
  • Industri Perabot CV Seni Indah di Nagari Kamang Hilir Kec. Magek Kab. Agam 1980-2004
  • Martenike Perangkai Bunga 1957-2005
  • Biografi Amran Rajo Lelo: Pengusaha Taman Bacaan Amran di Kota Padang 1965-2005
  • Sejarah Masyarakat India di Kota Padang
  • Konflik Tanah Perkebunan Pt Anam Koto di Nagari Aie Gadang Kec. Pasaman Kab Pasaman 1990-2001
  • Perempuan Nagari Kapau Dalam Usaha Warung Nasi di Los Lambuang Pasar Atas Bukittinggi 1987-2003
  • Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad 1978-1998
  • Perkembangan Industri Tenun Songket di Sumatera Barat (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Kec. X Koto Tanah Datar 1970-2004
  • Pakang dalam Perdagangan Hasil Bumi di Pasar Padang Luar 1951-2001
  • Pasar Serikat Alahan Panjang Kec. Lembah Gumanti dan Eksistensi Pedagang Babelok 1979-2005
  • Saidal Bahaudin dan Perkembangan HMI: Dinamika Politik Sumatera Barat 1968-2004
  • Industri Kerupuk Ubi Kuning di Kanagarian Koto Tuo Kec. Harau Kab. Lima Puluh Koto 1980-2005
  • Organisasi Mahasiswa Pecinta Aalam Universitas Andalas 1984-2004
  • Peranan Palang Merah indonesia Cabang Padang Masa Perang Kemerdekaan 1945-1949
  • Panti Sosial Karya Wanita Andam Dewi Sukarami Kab. Solok 1979-2000
  • Dinamika Nagari Tiku Pusat Komodite di Pantai Barat Kab. Agam 1954-2001
  • Krisis Ekonomi dan Dampaknya Terhadap Kerajinan Rotan di Nagari andaleh 1997-2003
  • Bumi Teater Kota Padang 1976-2000
  • PT Bank Perkreditan Rakyat MOS Muara Panas di Nagari Muara Panas 1992-2003
  • Dinamika Masyarakat Tionghoa dan Klenteng Sie Hien Kiong  1976-2005 di Kota Padang
  • Perkembangan Perusahaan Pengelola Pelabuhan: Studi Kasusu PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai 1991-1999
  • Dampak Peraturan Daerah Tentang Penyakit Masyarakat Terhadap Kehidupan Sosial Kota Bukittinggi 1999-2004
  • Syofyan Bustamam: Biografi seorang Seniman Tari Minangkabau 1968-2005
  • Interaksi Etnis Batak dengan Etnis Minangkabau Koto Dalam Kelurahan Pulai Anak Aia di Kota Bukittinggi 1982-2000
  • Alimin Sutan Majo Indo: Biografi Seorang Penulis dari Kamang Hilir 1979-1996
  • Sejarah Perkembangan Yayasan Pendidikan di Kota Padang 1970-2001
  • Masyarakat Daerah Perbatasan Kanagarian Tarung-Tarung Kecamatan Rao Mapat Tunggul Kabupaten Pasaman 1953-1970
  • Dinamika Penduduk Air Tawar Kota Padang Masa Orde Baru
  • Peternakan Ayam Petelur di Nagari Mungka Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota 1970-2005
  • Panti Asuhan Aisiyah Sungai Jernih Talu Kecamatan Talamau Pasaman Barat
  • Dari BPAM ke PDAM: Pengelolaan Air Bersih di Kabupaten Tanah Datar 1981-2004
  • Sang ”Maestro” Tari Gusmiatai Suid 1982-2001
  • Terminal Lintas Sumatera Solok 1975-1992
  • Gerakan Dakwah Kampus Forum Kajian Islam Rabbani Unand 1991-2003
  • Gejolak Masyarakat Sekitar Danau Singkarak Bagian Kabupaten Tanah Datar Ternadap Keberadaan PLTA Singkarak 1998-2005
  • Sistem Irigasi di Nagari Paninjauan Kecamatan X Koto Kab. Tanah Datar
  • Perkembangan Hotel Denai 1957-2004 di Kota Bukittinggi
  • Biografi Syaiful Nazar Seorang Atlet Andalan dari Sumatera Barat 1975-2006
  • Pembangunan Nagari Minangkabau Kecamatan Sungaayang Kabupaten Tanah Datar Tahun 1994-2004
  • Perkembangan Kelompok Tani Jalan Taduh di Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji Kota Padang 1989-2006
  • Eksistensi Surau Tuanku Shalih Nan Pengka Lubuk Pandan Kabupaten Padang Pariaman 1945-2000
  • Taslim: Penarik Becak Motor di Kota Solok 2003-2006
  • STAIN Prof. Dr. H. Mahmud Yusuf Batusangkar: Dari PTAI Swasta Menjadi STAIN Negeri 1968-2005
  • Pemalsuan Surat Perjalanan Republik Indonesia dan Tindakan Keimigrasian Terhadap Para Pemalsu Tempat Pemeriksaan Imigrasi di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam 1995-2003
  • Perempuan Dalam Industri Bordir di Nagari Tungka Kecamatan Situjuh Limo Nagari Kabupaten 50 Kota 1980-2006
  • Kehidupan Sosial Ekonomi Penarik Becak Dayuh di Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat 1986 - 2006
  • Perkembangan Organisasi Kosgoro di Sumatera Barat pada  Era Orde Baru  1967 – 1998.
  • Dinamika Kehidupan Penggali Batu di Desa Sungai Sariak Koto Tinggi Kec. Baso Kab. Agam Sumatera Barat 1979-2002
  • Syamsir Pulungan: Biografi Seorang Pencipta Lagu di Sumatera Barat.
  • Perkembangan Perhotelan di Kecamatan Tanjung Raya Kab Agam Sumatera Barat 1974-2004
  • Penolakan Warga Nagari II Koto Terhadap Pengadaan Lahan PLTA Maninjau 1978-1983
  • Muchtar Arif dan Pembangunan Pedesaaa: Kiprah Seorang Kepala Desa Pancuruyung Kab Padang Pariaman 1983-1991
  • Perkembangan Usaha Jasa AA Catering di Kota Padang 1979-2007.
  • Pengelolaan Taman Hutan Raya Dr. Muhhammad Hatta Padang 1986-2007.
  • Kemandepoan dalam Sistem Pemerintahan Daerah Kabupaten Kerinci 1958-1982
  • Dinamika Sosial Kehidupan Masyarakat Pedesaan di Nagari Kamang Hilir Kec. Kamang Magek Agam 1985-2007
  • Ki Haji Yusuf Nur Tokoh Taman Siswa Cabang Padang 1957-2004
  • Aktivitas Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Kab. Solok 1958-1961
  • Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat 1993-2005
  • Biografi Seorang Anak Desa: Sejarah Hidup Nanda Talambnua Mencapai Prestasi Dunia 1980-2006
  • Biografi Idham Rajo Bintang: Pelopor Perhotelan dan Pariwisata di Maninjau 1973-2008
  • Kiprah H. Muhammad Said Dt. Tan Kabasaran dalam Menolak Kristenisasi di Bukittinggi sebuah Biografi Ulama 1962-1985
  • Kehidupan Anak Siak di Nagari Canduang Koto Laweh 1995-2007
  • Yayasan Pendidikan Islam (YAPI) 1963-2000
  • Sejarah CV Sari Manggih Menjadi PT Sari Manggis Mutiara Asia Ltd di Nagari Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok 1984-2005
  • Biografi Iskandar Zakaria: Seorang Penulis, Seniman dan Budayawan Kerinci 1966-2006
  • Protes Masyarakat Mungo terhadap Kepemilikan Tanah Balai Pendidikan Ternak Unggul Sapi Potong Padang Mangateh Kec. Luak Kab 50 Kota 1997-2006
  • CV Armada Travel Bukittinggi 2000-2007
  • Terminal Lintas Andalas di Kota Padang 1972-2002
  • Biografi Paijan Sebagai Pekerja Kebersihan di Bandara Tabing Padang
  • Perkembangan Usaha Martabak Kubang Hayuda 1971-2006: dari Pedagang Kaki Lima Menjadi Perusahaan
  • Gereja Santa Maria Diangkat  ke Surga: Penyebaran Agama Katolik di Muara Sibeerut Serlatan Kep Mentawai 1954-1988
  • Kompleks Rumah Gadang Mandeh Rubiah di Lunang Kab Pesisir Selatan 1970-2008: Studi Sejarah Pariwisata
  • Sejarah Pengembangan Pariwisata Kota Sawahlunto 2001-2008
  • Kelompok Tani Karang Karya Taruna Di Jorong Simpang Nagari Parit Kab Pasaman Barat 1985-2008
  • Perkembangan Usaha Martabak  Kubang Hayuda 1971 -2006 dari Padang Kaki Lima Manjadi Perusahaan
  • Sejarah Ekonomi Desa Aisantok Kec. Pariaman Tengah Kota Pariaman 1975-2008
  • Perusahaan Otobus Bahagia 1967-2008
  • Yayasan Bakti Nusantara Isafat 1989-2008
  • Kehidupan Sosial Santri di Lembaga Pendidikan Darul Funun El Abbassiayah Padang Jopang Kab. 50 Kota 1997-2007
  • Lembaga Pendidikan Al Qur’an PQA Balai Gurah Nagari  Balai Gurah Kec, IV Angkek Candung Kab Agam 1948-2007
  • Dinamika Kehidupan Petani Masa dan Pasca Revolusi Hijau di Nagari Salayo Kab. Solok 1970-2008
  • Dinamika Sufi Tarekat Naksyabandiyah di Kota Padang 1984-2008
  • ```````SMKN 3 Padang: Perkembangan Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Padang (1969-2007)
  • Kisah Tiga Orang yang melakukan Komversi Agama Ke Islam di Kota Padang (1983-2008)
  • Le4mbaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) Studi Kasus Pemberdayan Perempuan di KEC. Batipuh Tanah Datar (1995-2008)
  • Pemilihan Wali Nagaridi Era Reposrmasi Studi Atentang Pemilihan Wali Nagari Taram Kec. Harau Kab. Limapuluh Kota
  • Dinamika Jururan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Andalas (1987-2008
  • Sejarah PT. Sarana Mandiri Mukti Perkebunan Teh Kabawetan Kepahiang Bengkulu  1986-2006
  • Sekolah Guru Agama Islam : Dari Sekolah Guru Bawah (SGB) Mualimin Hingga Pendidikan Guru Agama (PGA) Muhamaddiah Talu Kab. Pasaman ( 1952-1970)
  • Tiar Ramon Penyayi Legendaris Minangkabau 1961 2000
  • Pengelolaan Hutan Berbasis Nagari di Nagari Guguk Malalo Kec. Batipuh Selatan Kab. Tn Datar 2000-2008
  • Dinamika Pasar Padang Panjang 1984-2007
  • Dinamika Pemerintahan Di Nagari Limo KaumKab. Tanah Datar “Dari Pemerintahan Nagari Ke Pemerintahan Desa dan Kel.Hingga Kembali Ke Negari 1983-2001
  • Alahan Sistem Penangkapan Ikan Bilih Di Muaro Batang Kapeh Nagari Peninggahan Kab. Solok (1983-2006
  • Zainal Biografi Seorang Aktivis Gerwani di Sungai Sarik Padang Pariaman Pada Tahun 1959-2008
  • Komplik Tanah UlayatAntara Masyarakat Batu Gadang Dengan PT. Semen Padang 1997-2006
  • Sejarah Pemerintahan Kota Solok : Studi Tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Masyarakat Kota Solok 1999-2009
  • Komite Pemuda Indonesia Sumatera Barat Era Reformasi 1998-2008
  • Komite Penegakkan Syariat Islam (KPSI) Sumbar (2006-2009)
  • Dinamika Kehidupan Sosial Ekonomi Tranmikran di Jorong Sungai Atang Kec. Koto Baru Kab. Daharmasraya  1977-2007
  • Dinamika Pondok Pesantren Moderen Nurul Iklas di Nagari Penyalaian Kab. Tn Datar 1989-2008
  • Pertumbuhan Pasar Baru Kec. Pauh Kota Padang
  • Biografi Sukri Penemu Bibit syukri penemu bibit jagung unggul A4, NT dan N-35 ( 1949-2009)
  • Dinamikla PT suka fajar LND Pd. Besi th. 1978-1999
  • Sejarah Kota Dumai 1979-2005
  • Pers lokal era reformasi studi tentang harian posmetro padang 2001-2009
  • Perkembanganlembaga bantuan hukum (LBH) Padang 1982-1998
  • Kriminalitas Anak ( studi kasusu Lembaga Pemasyarakatan Anak Tanjung Pati Kab 50 Kota 1989-2007
  • Perkembangan Yayasan Penyantun dan Pembina Anak Cacat Kota Bukittinggi
  • Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Muchtar Bukittinggi 1988-2007
  • Pemekaran Wilayah di Sumatera Barat Studi Kasus tentang Pembentukan Kab Dharmasraya  1999-2005
  • Biografi Isdi Beyes: Seorang Pengusaha Pertambangan Batu Bara Kota Sawahlunto 1997-2009
  • Peran Gebu Minang dalam Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat Dharma Bhakti SMAdang 200-2007
  • Pengelolaan Sarang Burung Walet di Nagari Simarasok Kec. Baso Kab Agam 1999-2007
  • Kisah Empat Keluarga Mahasiswi di kota Padang (1981-2009
  • Dinamika Masyarakat Perumahan Jundul di Kel.Parupuk Tabing (1986-2008
  • Yayasan Darul Ma’Arif-Karimiyah Padang 1984-2009
  • Eksistensi Yayasan Pembina Generasi Penerus Padang (YPGP) dalam Mengembangkan Pendidikan di Kota Padang
  • Tagana (Turuna Siaga Bencana) di Kanagarian Subang Putih Kab Agam 2006-2008
  • Perumnas balimbing dan Dampak Pembangunannya Bagi Masyarakat Kel. Kuranji 1990-2009
  • Sejarah Panti Asuhan Al Hidayah Kalumbuk
  • Panti Asuhan Awaliyah Zein Simabur Kab Tanah Datar 1988-2006
  • Ibu Kota  Kab Solok dari solok ke Arosuka 1956-2009
  • Komplik Perluasan Kota Bukittinggi Tahun 1999-2004
  • Dinamika Keberadaan Terminal Bareh Solok(1994-2004)
  • Dampak Bencana Lonsor Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Bukit Lantik Keb. Seberang Palinggam (1999-2009)
  •  Dinamika Pasar Gadang di Kota Padang Tahun 1950-1980
  • Dinamika Politik Lokaldi Era Orde Baru : Studi Tentang Pemilihan Gubernur Sumatera Barat 1992
  • Elly Kasim Penyanyi Wanita Minangkabau 1958-2009
  • Masyarakat Multi Etnis Kota Padang : Kehidupan Etnis Tiongha di Kel. Batang Arau Kota Padang 1967-1980
  • Pasar Serikat Pauh Kambar Kec. Nan Sabaris  Kab.Padang Pariaman  1983-2009
  • Pertemuan Pedagang Kaki Lima di Pasar Simang Aurkuning  Bukittinggi 1980-1998
  • Perkembangan Madrasah Diniyah V Jurai Sungai Puar  Kab. Agam Tahun 1974-2008
  • Reformasi dan Pemekaran Wilayah : Studi Tentang Pembentukan Kabupaten Pasaman Barat 1998-2005
  • Sawir Sutan Mudo : Biografi Pendendang Saluang Tradisional Minangkabau 1961-2001
  • Usaha Kerajinan Bordir di Nagari Koto Tuo Kec. IV Koto, Kab Agam 2000-2009
  • Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Pendidikan Tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sumatera Barat  1978-2009
  • Sejarah Pasar Usan Lubuk Basung 1989-2009
  • Pembangunan Jalan Padang By Pass dan Dampak Sosial Ekonomi bagi Masyarakat Sekitarnya
  • Perdagangan Kulit Manis Batusangkar Kabupaten Tanah Datar 1970-2000
  • Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Tanjung Mutiara Kab. Agam 1970-2009
  • Kehidupan Sosial Buruh Perusahaan Lembah Karet Kota Padang 1990-2002
  • Konflik Tanah Ulayat: Studi Kasus Konflik Pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Durian Tigo Batang Kab. Pasaman 1973-2005
  • Biografi H. Basri: Seorang Pengusaha Emas di Bukittinggi 1981-2009
  • Petani Gambir di Nagari Gunung Malintang Kec Pangkalan Koto Baru Kab. 50 Koto 1998-2008
  • Keikutsertaan Pemuda Pelajar  dan Mahasiswa dalam PRRI 1956-1961
  • Wisran Hadi Sastrawan Minangkabau 1972-2010
  • Islamidar Seorang Seniman Musik Tradisional
  • Industri Keripik Balado Christin Hakim di Padang 1990-2007
  • Panti Asuhan Muhammadiyah Kanagariann VIII Koto Kec. Guguk Kab. 50 Koto
  • Eksistensi Lim Stone Band PT Semen Padang 1970-1998
  • Dinamika Perkembangan Gabungan Kelompok Tani Al-zaitun Farm di Nagari Batagak Kab Agam 1995-2008
  • Pengusaha dan Politik: Keterlibatan Pengusaha dalam Dunia Politik di Sumatera Barat 1999-2009
  • Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Sungai Pisan Kec. Bungus Teluk Kabung Kota Madya Padang 1988-1998
  • Perkembangan Film Horror Indonesia 19760-2010
  • Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik Imam Bonjol Padang
  • Abdul Salam Imam: Biografi Intelektual di Jorong Pulai kec. Sitiung Dharmasraya
  • Kampus UPI “YPTK” dan Pertemuan Daerah Sekitarnya di Kel. Lubuk Begalung, Kec.Lubuk Begalung Kota Padang.
  • Perubahan Sistem Pendidikan Surau ke Pondok Pesantren di Pudak Kab Sijunjung Sumbar 1970-2005.
  • Pelaksanaan Pemilu 1955 di Sumatera Tengah
  • Kehidupan Keluarga Keturunan Orang Rantai di Sawahlunto (1918-2011
  • Sejarah Perkembangan Gereja GPIB Efrata Padang 1948-2009
  • Perkembagan Pondok Pesantren Salafiah Darul Ikhlas di Pekandangan Padang Pariaman 1997-2009
  • Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Fak. Sastra Univ. Andalas 1982-2011
  • CV Inti Swadaya Pariaman 1979-2010
  • Biografi Fahmi Rasyad: Seorang Pamong Praja 1959-2012
  • Gerakan Penumpasan Terhadap PKI di Sawahlunto/Sijunjung Sumatera Barat 1965-1966
  • Adam Dt. Patih: Biografi Anggota Pemuda Rakyat di Pasie Laweh Padang Pariaman
  • Universitas Putra Indonesia (UPI-YPTK) dari Akademi Menjadi Universitas 1985-2001
  • Gempa Padang Panjang dan Dampaknya Terhadap Masyarakat 1926-1930
  • Biografi Syafril Syukur: Pengusaha Sate Mak Syukur 1980-2011
  • Kepemimpinan Politik Lokal Era Orde Baru: Studi Kasus Kepemimpinan BupatiIkasuma Hamid di Tanah Datar 1985-1995
  • Sejarah PT United Tractor, Tbk 1972-2005
  • Koto Gadang 1983-2011
  • Sejarah Didikan Subuh dari Al Munir Sampai Fauzi Bahar
  • Biografi Maigus Nasir: dari guru ke Politisi 1986-2004
  • Pertanian dan Pembangunan Irigasi di Nagari Andaleh Kec Luhak, Kab 50 Kota 1972-1995
  • Dinamika Kehidupan Sosial Ekonomi Masayarakat Nagari kataping 1992-2011
  • Kehidupan Petani di Nagari kapar Kab Pasaman Barat Dari Petani Padi menjadi Pekebun Kelapa sawit 1969-2009
  • Biografi seorang Pamong: Zainoen Bupati Pasaman 1966-1975
  • Biografi Mursyid: kiprah Seorang Perwira 1962-2011
  • Biografi tengku Luckman Sinar Tokoh Kesultanan Serdang di Medan 1960-2011
  • Sekolah Polisi Negara (SPN) Padang Besi 1961-2002
  • Pesubahan Sosial Masyarakat Nagari Kasang Kab Padang Pariaman 1982-2010
  • Muhammad Thamrin Dt Penghulu Basa: Biografi Tokoh Adat dan Politik Kab Agam 1964-2005